Setelah sempat menguat di sesi pembukaan perdagangan. IHSG justru kembali mengalami tekanan di sesi kedua dimana akhirnya IHSG ditutup turun di 0.46% di level 4.608,79. Kinerja indeks bursa di dunia saat ini tengah menikmati kenaikan seiring dengan dilonggarkannya lockdown di sejumlah negara di eropa. Namun yang terjadi IHSG justru mengalami penurunan. IHSG sendiri tertekan seiring banyaknya transaksi jual asing di pasar saham. Nilai tranksasi jual asing mencapai 347 milyar pada hari ini. IHSG sendiri bergerak anomali dibandingkan kebanyakan bursa asia yang mampu ditutup di zona hijau. Bahkan IHSG justru sempat terpuruk dan mencoba menambus level psikologis 4.600. Untuk kinerja mata uang rupiah sendiri, Rupiah relative stabil dikisaran 15.080 per US Dolar yang mengindikasikan tidak ada tekanan yang berlebihan pada mata uang Rupiah. "Dari sejumlah indikator kinerja pasar keuangan diluar. Sentimen penggerak pasar keuangan saat ini lebih sulit untuk diperkirakan," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Rabu (6/5). Dalam waktu dekat, data ekonomi AS akan menjadi sentiment selanjutnya. Dimana isu yang berkembang saat ini adalah isu ketersediaan lapangan kerja maupun isu pengangguran yang bisa menjadi kabar buruk di pasar keuangan mengingat AS terus diterpa dengan kehilangan banyak lowongan kerja dan kenaikan angka pengangguran yang tinggi.[R]
Setelah sempat menguat di sesi pembukaan perdagangan. IHSG justru kembali mengalami tekanan di sesi kedua dimana akhirnya IHSG ditutup turun di 0.46% di level 4.608,79. Kinerja indeks bursa di dunia saat ini tengah menikmati kenaikan seiring dengan dilonggarkannya lockdown di sejumlah negara di eropa. Namun yang terjadi IHSG justru mengalami penurunan. IHSG sendiri tertekan seiring banyaknya transaksi jual asing di pasar saham. Nilai tranksasi jual asing mencapai 347 milyar pada hari ini. IHSG sendiri bergerak anomali dibandingkan kebanyakan bursa asia yang mampu ditutup di zona hijau. Bahkan IHSG justru sempat terpuruk dan mencoba menambus level psikologis 4.600. Untuk kinerja mata uang rupiah sendiri, Rupiah relative stabil dikisaran 15.080 per US Dolar yang mengindikasikan tidak ada tekanan yang berlebihan pada mata uang Rupiah. "Dari sejumlah indikator kinerja pasar keuangan diluar. Sentimen penggerak pasar keuangan saat ini lebih sulit untuk diperkirakan," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Rabu (6/5). Dalam waktu dekat, data ekonomi AS akan menjadi sentiment selanjutnya. Dimana isu yang berkembang saat ini adalah isu ketersediaan lapangan kerja maupun isu pengangguran yang bisa menjadi kabar buruk di pasar keuangan mengingat AS terus diterpa dengan kehilangan banyak lowongan kerja dan kenaikan angka pengangguran yang tinggi.© Copyright 2024, All Rights Reserved