Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif tidak boleh melupakan pengembangan eco tourism disela pengembangan sport tourism yang menjadi rencana masa depan pariwisata Indonesia.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan mengingat Indonesia memiliki hutan tropis terbaik di dunia setelah Brazil.
"Tentunya harus dimanfaatkan dengan baik dan maksimal. Apalagi, kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di hutan tropis itu tidak dimiliki negara lain. Untuk itu, eco tourism harus dimanfaatkan," ujarnya, dalam rapat kerja perdana dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di Gedung DPR RI, Kamis (14/1/2021).
Sofyan Tan yang juga dikenal sebagai pegiat lingkungan hidup ini mencontohkan, Sumatera Utara (Sumut) mempunyai Taman Nasonal Gunung Leuser. Di hutan itu ada orangutan Sumatera yang merupakan satu-satunya spesies di dunia. Dengan fakta ini menurutnya konsep eco tourism bisa menjadi landasan pengembangan sport tourism mengingat banyak spot wisata luar ruang yang bisa dijadikan lokasi olahraga.
“Saya bersama ibu Kiki ( Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan) sudah melakukannya di Danau Toba. Kami gowes bersama pengusaha yang biasanya kalau liburan ke luar negeri, tetapi sekali ini liburan di Danau Toba sambil gowes. Dan hasilnya, mereka ada yang invest di Danau Toba,” terangnya.
Hanya saja kata Sofyan, ada persoalan besar di Danau Toba yang harus ditangani Sandi sebagai Menteri Pariwisata yang baru, yakni bagaimana membiasakan masyarakat lokal untuk menerima kehadiran investor, yang sesungguhnya memberi dampak positif bagi masyarakat. Dan masalah ini menurutnya belum ada yang mampu menyelesaikan.
“Termasuk juga Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) yang hanya menjadi pajangan itu, yang bahkan tidak bisa ‘memegang’ tujuh Kepala Daerah yang mengelilingi Danau Toba,” sesalnya.
Karena itu, ia berharap Sandiaga Uno sebagai Menteri yang memiliki latar belakang pengusaha yang sukses mampu mengatasi masalah ini.
“Saya harus optimis Pak Jokowi tidak salah pilih, dan Mas Menteri bisa menyelesaikan masalah ini. Jika Danau Toba bisa bangkit, maka 4 destinasi super prioritas lainnya bisa berhasil,” tandasnya.
Sebelumnya, dalam rapat kerja yang dipimpin Ketua Komisi X Saiful Huda, Menparekraf/Baparekraf Sandiaga Uno yang hadir didampingi Wakil Menparekraf/Wakil Baparekraf Angela Tanoesoedibjo menyebutkan bahwa kementerian sudah menyiapkan platform program yakni Inovasi, Adaptasi dan Kolaborasi. Semua platform program tersebut, akan dilakukan dalam semangat 3 G yakni Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama) dan Gaspol (garap semua potensi lapangan kerja), 4 K (Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Keberlanjutan lingkungan) dan 5 destinasi super prioritas.
“Khusus untuk Danau Toba, rekan-rekan dari Kementerian PUPR sudah berinovasi dalam penataan yang futuristik, seperti pembenahan Pelabuhan Ajibata, penataan Kawasan Parapat yang sudah 90-an persen, dan penataan kawasan dermaga Tomok,” terangnya.
Dengan pembenahan ini, Sandiaga berharap, sebagai daerah pariwisata super prioritas, Danau Toba harus menjadi destinasi yang juga berkualitas.
“Jadi ada Pak Tan, ada Prof Djohar asal Sumut di sini, jadi kita mesti kerja keras. Ini satu dari destinasi super prioritas kita,” katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved