Percepatan vaksinasi covid-19 terhadap tenaga pendidik menjadi hal yang mendesak untuk segera dilakukan.
Demikian disampaikan Anggota DPR RI asal Sumatera Utara, Sofyan Tan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/3).
Menurutnya hal ini penting dengan harapan pembelajaran tatap muka (PTM) dapat dilaksanakan sebagaimana diprogramkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun ajaran baru yang dimulai pertengahan tahun ini.
“Dalam rapat kerja siang tadi, Kemendikbud menyebutkan jika target penyelesaian vaksinasi bagi tenaga pendidik itu di akhir Juni,” ujarnya.
Sofyan menyebutkan, data terakhir yang ia terima menyebutkan kalau jumlah tenaga pendidik yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 baru mencapai 500 orang. Padahal jumlah tenaga pendidik di Kota Medan mencapai 9000 orang.
“Sebagai ibukota provinsi, Kota Medan harusnya bisa menjadi contoh percepatan vaksinasi bagi tenaga pendidik,” sebut politisi PDI Perjuangan ini.
Secara nasional lanjutnya, jumlah yang akan divaksin mencapai 5.582.875 pendidik dan tenaga kependidikan, yang ditargetkan selesai di akhir Juni. Untuk tingkat PAUD, SD/MI, SLB sederajat ditargetkan selesai di akhir April, kemudian tingkat SMP dan SMA sederajat di bulan Mei. Sementara pendidikan tinggi ditargetkan pada bulan Juni.
“Sehingga anak-anak didik kita bisa kembali mengikuti belajar tatap muka di tahun ajaran baru,” terangnya.
Sofyan menekankan pentingnya memulai pembelajaran tatap muka setelah hampir setahun dilakukan secara daring. Selain untuk menekan jumlah anak terancam putus sekolah akibat terpaksa bekerja untuk membantu keuangan keluarga yang terganggu akibat pandemi Covid-19, pembelajaran tatap muka juga diperlukan untuk menjaga kualitas pendidikan. Karena satu studi menyebutkan bahwa pembelajaran di kelas menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik saat dibandingkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Termasuk juga menekan kekerasan yang tidak terdeteksi, termasuk juga menekan resiko pernikahan diri, eksploitasi anak terutama perempuan dan kehamilan remaja,” tegasnya.
Dalam rapat kerja yang dihadiri Mendikbud Nadiem Makariem juga disebutkan jika Indonesia adalah satu dari empat negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik yang belum melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh, sementara 85% lainnya atau 23 negara sudah melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh.
“Nantinya pun, setelah vaksinasi ini selesai, satuan pendidikan pun masih wajib memberi opsi layanan pembelajaran tatap muka terbatas, sehingga orang tua atau wali dapat memilih opsi bagi anaknya, apakah tetap PJJ atau tatap muka,” imbuhnya.
Saat ini mayoritas atau 86% sekolah di Indonesia masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh, sementara hanya 14% yang sudah menerapkan PTM.
© Copyright 2024, All Rights Reserved