Pernyataan Walikota terkait LGBT yang banyak ditemukan disepanjang jalan di Kota Medan, wajib diapresiasi dan didukung oleh seluruh elemen masyarakat khususnya Organisasi keagamaan, kepemudaan serta tokoh lintas agama dan suku, demikian dikatan Dekan FISIP UISU Samsul Bahri Pane S.Sos. MAP, Selasa (10/1/2023).
Menurutnya, pemandangan di kota Medan khususnya di malam hari membuat kita semua merasa malu dan menanggung dosa atas bebasnya para LGBT melakukan praktek asusila di tangah-tengah masyarakat Deli Kota Medan. Masyarakat yang mengharapkan lingkungan yang religius dan berbudaya seharusnya dapat diwujudkan oleh kepemimpinan daerah Kota Medan.
"Pernyataan Walikota atas keberadaan LGBT tidak cukup hanya dalam bentuk statemen tetapi lebih dari itu aparatur Pemko Medan harus bertindak aktif untuk melakukan pengawasan dan tindakan konkrit sehingga para LGBT tidak bebas beraktivitas ditengah-tengah publik Kota Medan. Walikota Medan harus berani memimpin aparatur Pemko Medan untuk melarang dan merazia para LGBT yang dirasakan mencederai norma keagamaan dan budaya masyarakat Deli tersebut," katanya.
Lebih lanjut kata Samsul, jangan karena tidak ada tindakan dari Walikota Medan terkesan perilaku LGBT tersebut bebas beraktivitas di Kota Medan. Masyarakat terkesan melihat ada proses pembiaran terhadap praktek LGBT di Kota Medan.
Untuk beberapa tahun sebelumnya kata Samsul, para LGBT tersebut sudah tidak terlihat bebas beraktivitas di jalan dan persimpangan jalan di Kota Medan. Tetapi belum lama ini ungkap Samsul para LGBT itu terlihat melakukan aktivitas di jalan-jalan tertentu di Kota Medan.
"Mereka muncul kembali karena mereka yakin tidak akan ada tindakan serius yang dilakukan oleh aparat serta kelompok masyarakat, jangan terkesan ada proses pembiaran," tegasnya.
Oleh karena itu, Samsul lebih mendorong Walikota Medan beserta tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh ormas dan semua pihak untuk melakukan konsolidasi bersama sama untuk mengambil peran mengatasi penyimpangan seperti yang dilakukan LGBT.
Tentu kata Samsul Walikota Medan juga perlu mencari jalan solusi bagi mereka yang sudah terlanjur LGBT. Berbagai ahli telah menyatakan bahwa LGBT tersebut bukanlah penyakit fisik, tetapi lebih kepada penyakit mental. Oleh karena itu kata Samsul, pendampingan bagi LGBT perlu dipikirkan. Dan bila memungkinkan tempat rehabilitasi untuk LGBT sudah harus dipikirkan. "Kita tidak hanya pandai melarang dan menindak mereka. Tapi kita harus juga memberikan solusi yang terbaik untuk mereka,"pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved