Perubahan yang cepat pada berbagai sendi kehidupan menuntut adanya inovasi serta disrupsi kampus dalam menentukan arah kebijakan.
Salah satu inovasi yang dituntut yakni kampus harus mampu memperkirakan kemana lulusan mereka di masa mendatang.
Demikian disampaikan Ketua Senat Universitas Negeri Medan Prof. Syawal Gultom saat menjadi pembicara dalam Evaluasi Kurikulum Berbasi Outcame Base Education (OBE) di Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan (Unimed) yang berlangsung secara daring.
“Dunia ini berubah begitu cepat. Inovasi serta disrupsi membuat kita di kampus harus bisa memperkirakan kemana lulusan kita ke depan. Dipakai tidak setelah mereka tamat. Maka itu gunanya kita harus fokus pada evalusi kurikulum berbasis outcome base education (OBE),” katanya dihadapan dekan, para ketua jurusan dan ketua prodi serta para dosen FE Unimed tersebut.
Pada kesempatan itu, Syawal mengajak seluruh Ketua Prodi untuk memikirkan 9 program studi di FE Unimed untuk menghasilkan lulusan seperti apa.
“Kalau dari sekarang tidak kita kuatkan dasarnya percayalah mereka tidak akan bisa menjadi apa-apa setelah lulus,” ungkapnya.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan (FE Unimed) menggelar workshop selama dua hari mengembangkan kurikulum berbasis outcome base education (OBE) untuk mendekatkan semua prodi menghasilkan lulusan berbasis kebutuhan masa depan.
Rektor Universitas Negeri Medan Dr. Syamsul Gultom membuka workshop tersebut. Sebagai pembicara hadir Ketua Senat Unimed Prof. Syawal Gultom dan Prof. Usep Suhud, wakil dekan 1 FE Universitas Negeri Jakarta. Hadir juga di situ Dekan Fakultas Ekonomi Unimed Prof. Indra Maipita, Wakil Dekan 1 Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, Wakil Dekan 2 Dr. Azizul Kholis, dan Wakil Dekan 3 Tauada Silalahi serta fungsionaris FE Unimed.
Prof. Syawal Gultom memantik acara itu dengan pertanyaan mau kemana lulusan Unimed di masa depan? Menurut dia, masa depan itu tidak mudah karena diliputi revolusi industri 4.0 serta disrupsi inovasi. “Kita bertanya bisa tidak Unimed mengantarkan lulusannya kerja ke depan? Itu kemudian yang membuat FE ini harus mengadopsi kurikulum berbasis OBE,” kata dia.
“Kita ada pradoks sebenarnya. Karena di Indonesia ini ada 4.500 perguruan tinggi sehingga orientasinya adalah untuk kesejahteraan rakyat dengan terus melakukan inovasi dengan penduduk 260 juta lebih.” ungkapnya.
Sementara itu, Dekan FE Unimed Prof. Indra Maipita mengatakan peninjauan kurikulum ini sesuai arahan rektor dan ketua senat universitas.
“Kita akan meninjau semua kurikulum di 9 prodi untuk diarahkan berbasis OBE. Peninjauan dilakukan dengan kegiatan formal selama dua hari. Tapi sesungguhnya rangkaian ini sudah berlangsung lebih dari tiga minggu,” katanya.
Prof. Indra Maipita mengatakan untuk evaluasi kurikulum yang nantinya berbasis OBE selain dengan narasumber akademik juga menghadirkan para praktisi.
“Mereka ini nanti memberi masukan terkait semua prodi. Lalu apa saja yang dibutuhkan industri dan stakeholder. Setelah kegiatan formal ini akan ada kerja mandiri serta direview oleh pakar,” pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved