Masyarakat diminta lebih bijak dalam melihat kasus kematian Brigadir J dalam sebuah insiden tembak menembak di kediaman Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.
Termasuk tidak ikut menyebarkan berita-berita yang belum jelas kebenarannya.
Ketua Umum PP Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Zaky Ahmad Rifa'i mengatakan, spekulasi yang berkembang di masyarakat memang tidak bisa dihindari ketika kasus tewasnya Brigadir J tidak segera diselesaikan. Ini menyangkut soal kemanusiaan dan uga kredibilitas institusi Polri.
"Saya yakin kasus ini akan terungkap secara transparan, sebab oknum-oknum yang kemungkinan ada kaitannya dengan kasus ini sudah dinonaktifkan, CCTV juga sudah ditemukan, dan dugaan telah naik ke pembunuhan berencana," ujar Zaky kepada wartawan, Senin (25/7).
Dia berharap agar tersangka segera ditetapkan agar spekulasi di luar tidak makin berkembang. Namun KAMMI meminta publik tidak turut memperkeruh suasana dengan menyebar informasi yang belum jelas kebenarannya.
Dia meminta publik mempercayakan sepenuhnya kepada tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Komnas HAM yang ikut turun tangan secara mandiri.
"Kita percayakan sepenuhnya kepada tim yang diinstruksikan khusus untuk mengungkap kasus ini," ujarnya, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.
Hal ini senada dengan imbauan Polri agar publik tidak berspekulasi soal kasus tewasnya Brigadir J. Sebab hal itu justru akan membuat kasus ini semakin keruh. Publik sebaiknya menunggu penjelasan dari para ahli yang menangani kasus ini.
"Semua orang yang menyampaikan seperti pengacara, pengacara menyampaikan sesuai dengan expert pengacaranya, sesuai dengan hukum acaranya. Jangan berspekulasi tentang luka, tentang benda ini, benda itu, itu nanti expert yang menjelaskan," kata Kadiv Humas Polri, Dedi Prasetyo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan
Dedi memastikan kasus ini akan segera diungkap tim khusus yang telah dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dia memastikan kasus ini akan diungkap secara ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Sebenarnya akan segera diungkap timsus ini, proses pembuktiannya harus secara ilmiah dan hasilnya harus sahih," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved