Soal Evakuasi Warga Sumut, Edy Rahmayadi Minta Maaf
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan permohonan maaf atas evakuasi warga Sumatera Utara di Wamena yang tidak dapat dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang. Hal ini terjadi karena keterbatasan kemampuan.
"Kita, maaf saudara-saudara yang di Sumatera Utara ini, tak bisa itu kita fasilitasi dengan pesawat. Ini ribut-ribut orang, harus pakai
pesawat. Bukan begitu. Kami siapkan bus, kami siapkan kapal laut. Karena memang kemampuan kita itu," kata Edy kepada wartawan di Medan,
Selasa (8/10/2019).
Meski dengan keterbatasan kemampuan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menurut Edy akan tetap berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan terhadap warga Sumut yang ada di sana.
"Kita fasilitasi rakyat kita, yang memang ingin kembali ke kampungnya," katanya.
Data yang disampaikan Edy, saat ini terdapat 38 warga Sumut yang eksodus dari Wamena dan saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke Kota Medan. Mereka diberangkatkan dari Papua dan transit di Surabaya dan Jakarta. Kemudian dengan menggunakan jalur darat mereka diberangkatkan menuju Medan.
"Besok kembali di sini, kita terima di Pemprov di Jalan Diponegoro, di situ kita cek kesehatan. Saya berharap kabupaten dan kota yang
memiliki rakyatnya, untuk mengambil, untuk menampung, tapi kalau tak mau juga itu, nanti kita akan fasilitasi," kata Edy.
Disebutkan Edy, data terakhir menunjukkan ada sekitar 800-an warga Sumut di Wamena, dan sebanyak 309 di antaranya menyatakan ingin
kembali ke Sumut. Saat ini tim bentukan Pemerintah Provinsi Sumut masih terus bekerja di Papua dan beberapa tempat lain, mendata dan
memastikan siapa-siapa yang ingin kembali.[R]
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan permohonan maaf atas evakuasi warga Sumatera Utara di Wamena yang tidak dapat dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang. Hal ini terjadi karena keterbatasan kemampuan.
"Kita, maaf saudara-saudara yang di Sumatera Utara ini, tak bisa itu kita fasilitasi dengan pesawat. Ini ribut-ribut orang, harus pakai
pesawat. Bukan begitu. Kami siapkan bus, kami siapkan kapal laut. Karena memang kemampuan kita itu," kata Edy kepada wartawan di Medan,
Selasa (8/10/2019).
Meski dengan keterbatasan kemampuan, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menurut Edy akan tetap berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan terhadap warga Sumut yang ada di sana.
"Kita fasilitasi rakyat kita, yang memang ingin kembali ke kampungnya," katanya.
Data yang disampaikan Edy, saat ini terdapat 38 warga Sumut yang eksodus dari Wamena dan saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke Kota Medan. Mereka diberangkatkan dari Papua dan transit di Surabaya dan Jakarta. Kemudian dengan menggunakan jalur darat mereka diberangkatkan menuju Medan.
"Besok kembali di sini, kita terima di Pemprov di Jalan Diponegoro, di situ kita cek kesehatan. Saya berharap kabupaten dan kota yang
memiliki rakyatnya, untuk mengambil, untuk menampung, tapi kalau tak mau juga itu, nanti kita akan fasilitasi," kata Edy.
Disebutkan Edy, data terakhir menunjukkan ada sekitar 800-an warga Sumut di Wamena, dan sebanyak 309 di antaranya menyatakan ingin
kembali ke Sumut. Saat ini tim bentukan Pemerintah Provinsi Sumut masih terus bekerja di Papua dan beberapa tempat lain, mendata dan
memastikan siapa-siapa yang ingin kembali.
BERITA SEBELUMNYA
Drawing Denmark Open 2019 "Rugikan" Ganda Campuran Indonesia
BERITA BERIKUTNYA
Kasat Reskrim: Kami Masih Bekerja Selidiki Kematian Aktivis WALHI Sumut
Van Joened
Berita Populer
