Soal Banjir Tebing Tinggi, Edy Rahmayadi: Banjir Terjadi Karena Rusaknya Tepian Sungai

Banjir di Tebing Tinggi/Ist
Banjir di Tebing Tinggi/Ist

Banjir yang terjadi di Tebing Tinggi terjadi karena rusaknya tepian sungai Padang yang mengalir melewati kota tersebut.


Pada sisi lain, tanggungjawab dalam melakukan pemeliharaan ada pada pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II.

Demikian disampaikan Edy Rahmayadi terkait banjir yang merendam ribuan rumah di Tebing Tinggi.

Lalu mengapa BWS Sumatera II belum menangani tepi sungai yang rusak, menurut Edy karena anggarannya terefocusing untuk penanganan covid.

"Ini yang dilakukan dalam tahun kemarin, saya komunikasikan tapi karena covid itu direfocusing. Jadi dananya tidak dilakukan untuk pemeliharaan sungai," ujar Edy.

Karena pemerintah pusat yang punya wewenang, kata Gubernur Edy, sehingga Pemprov Sumut tak bisa melakukan pemeliharaan.

"Ataupun iya tak cukup juga duitnya itu karena Sungai Padang itu cukup panjang dan sudah lama tak ditangani," ujarnya.

Meski begitu, Pemprov Sumut menurutnya terus berkomunikasi dengan Kementerian PUPR menangani tepi sungai yang rusak. Dan tahun depan, penanganannya kembali diajukan.

"Iya terus sudah dibicarakan, sudah dimasukkan ke Bappenas. Nah kebetulan kemarin karena covid sehingga direfocusing. Tahun depan kita ajukan kembali. Kita kawal untuk itu harus dilaksanakan," tambahnya.

Ditanya soal warga yang menjadi korban banjir, menurut Gubernur Sumut Edy Rahmayadi adalah urusan Pemda, termasuk Pemprov Sumut. "Untuk warga terdampak nanti urusan kita. Saya kembali dari sini saya akan segera lihat," pungkasnya.

Sebelumnya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Abdul Haris Lubis, mengatakan telah menurunkan tim untuk ikut membantu evakuasi sekaligus mendata para warga korban warga longsor dan kerusakan yang timbul.

"Nanti laporannya sampai kepada kami untuk selanjutnya kita koordinasikan apa yang akan dibantu Pemprov. Karena itu kita menunggu laporan tersebut," ujar Abdul Haris Lubis, Senin siang.

Lebih lanjut Abdul Haris mengatakan BPBD Sumut akan melaporkan dampak banjir kepada gubernur. "Sehingga apapun  penanganannya akan sesuai prosedur dan arahan dari pimpinan," ujarnya.

Sebelumnya, BPBD Tebing Tinggi melaporkan Sebanyak 4.888 rumah terendam banjir. Sebanyak 5.100 KK atau 16.683 jiwa warga terdampak banjir.