Rendahnya serapan anggaran menjadi salah satu sorotan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat berkunjung ke Kota Pematangsiantar, Selasa (21/9/2021).
Dalam pertemuan dengan Wali Kota Pematangsiantar yang juga dihadiri oleh para kepala OPD, Camat, Lurah dan para kepala sekolah di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Pematangsiantar, Edy Rahmayadi menyinggung dana APBD Kota Pematangsiantar Rp 240 miliar yang masih mengendap di bank.
"Dari data rekapitulasi Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Belanja Daerah per 1 Januari-15 September 2021, APBD yang digunakan Pemkot Pematangsiantar baru mencapai 47,68 persen. Di situasi Covid-19 ini uang perlu beredar, tapi nyatanya kalian simpan di bank. Bank yang kaya, rakyat yang butuh uang," ucap Edy.
Atas kondisi ini, Edy meminta agar jajaran Pemko Pematangsiantar dan DPRD Kota Pematangsiantar menyegerakan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan percepatan serapan anggaran, termasuk pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2021 Kota Pematangsiantar.
"Jadi nanti disegerakan Pak Wali kota dan Pak DPRD. P APBD nanti diketok, segera dikerjakan. Tapi jangan (anggaran untuk) Bimtek, rakyat tak butuh itu. Pak DPRD tolong ya," ucapnya.
Terkait APBD yang masih mengendap di bank, Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Pemkot Pematangsiantar Zubaidi mengatakan, sejumlah pekerjaan fisik di Kota Pematangsiantar sedang berjalan. Sementara, Senin (20/9) kemarin Pemkot Pematangsiantar dan DPRD mulai menggelar rapat paripurna rancangan APBD-P 2021.
"Itu sedang dikerjakan, tapi ini kan menunggu anggaran dicairkan," ucapnya kepada wartawan usai menghadiri kunjungan gubernur tersebut..
© Copyright 2024, All Rights Reserved