Penolakan delapan partai yang ada di DPR terhadap wacana sistem proporsional tertutup akan berdampak pada perpecahan kabinet Presiden Joko Widodo.
- Soal Larangan Bukber, Nasir Djamil: Jangan-Jangan Rezim Khawatir Jadi Konsolidasi Umat Islam
- Pilihan Terbanyak Diyakini Prabowo, Hasil Musra Relawan Jokowi Harus Diumumkan Secara Ril
- Pangi Chaniago: Jokowi Khawatir Kalau Capres Bukan Ganjar Pranowo
Baca Juga
Direktur Political and Poblic Policy Studies (P3S), Jerry Massie menyampaikan pendapat itu karena hanya PDIP yang menyatakan setuju atas wacana sistem coblos partai. PDIP sendiri adalah pendukung utama Joko Widodo selama dua periode memenangkan Pilpres.
"Saya pikir buntut dan imbasnya ide PDIP ini akan berdampak pada kabinet Jokowi dan keretakan koalisi," demikian kata Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/1).
Menurut Jerry, sebagai partai pendukung pemerintahan Jokowi seharusnya partai anggota koalisi bulat satu suara. Namun demikian, justru ide PDIP ditolak para koleganya di koalisi Kabinet Indonesia Maju.
Dalam pandangan Jerry, dinamika pro kontra sistem pemilu ini menunjukkan bahwa nilai demokrasi telah berjalan terbuka dan fair. Ia tidak ingin demokrasi terhambat karena pola komunikasi yang tertutup.
"Kalau ada kebijakan pemerintah yang tak pro rakyat ramai-ramai parpol jadi moderat dan independen bukan malahan bersatu," jelas Jerry.
- Warga Serdang Bedagai Apresiasi Festival Seni Nasyid dan Marhaban Piala Paul Baja M Siahaan
- Bawaslu Akan Proses Viral Video Pembagian Amplop Berlogo PDIP di Masjid
- Untuk Bisa Salip PDIP, Golkar Disarankan Berkoalisi dengan KPP