Pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara memasang perangkap untuk menangkap harimau yang beberapa hari terakhir semakin intens menerkam ternak milik warga di Kabupaten Langkat.
Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Teguh Setiawan mengatakan kandang tersebut dipasang seiring keresahan masyarakat yang meminta agar mereka merelokasi satwa liar dilindungi tersebut.
"Karena masyarakat mulai resah dan minta dievakuasi. Langkah-langkah persiapan sudah disusun, salah satunya kandang (kerangkeng) sudah diambil dari Besitang," katanya kepada wartawan.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok, BBTNGL, Palber Turnip menjelaskan, kandang perangkap ini akan dipasang dengan menjadikan ternak warga yang mati sebagai umpan.
"Hari ini akan dipaksakan terpasang. Biar kita jadikan korban terakhir ini sebagai tumbal, kita tambahkan kambing untuk memancing di datang," ujarnya, Jumat (8/1).
Diketahui serangan Harimau Sumatera dalam beberapa hari terakhir ini terjadi di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Langkat. Ternak lembu milik warga menjadi sasaran serangan pada kawasan-kawasan penggembalaan yang memanfaatkan areal perkebunan sawit yang ada di sana.
Dari catatan redaksi, empat serangan terakhir Harimau Sumatera di Langkat terjadi pada Jumat (18 Desember 2020), 1 ekor lembu dimangsa harimau di Blok Hutan Sei Kelam wilayah Kerja Resort Bohorok, Langkat. Kemudian pada Senin (25 Desember 2020), 2 ekor lembu dimangsa harimau di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Langkat.
Serangan kembali terjadi pada Rabu (6 Januari 2021), 2 ekor lembu dimangsa harimau di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Langkat dan Jumat (8 Januari 2021), 1 ekor lembu dimangsa harimau di Dusun Selayang, Desa Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Langkat.
© Copyright 2024, All Rights Reserved