Tentunya menjadi penting untuk mengetahui hama dan penyakit pada tanaman kakao untuk memudahkan petani bagaimana cara memberantas hama dan menanggulangi penyakit tanaman kakao. Dari hasil identifikasi tim PKM UNPAB sebelumnya diketahui Hama Penggerek Buah Kakao dan penyakit VSD yang menyerang tanaman kakao di kebun- kebun kakao petani di Desa Timbang Jaya Kecamatan Bahorok dan Desa Kuta Parit Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.
Dalam literature (Day. 1985; USAID. 2007) dijelaskan salah satu masalah rendahnya produksi kakao Indonesia dikarenakan hama PBK yang disebabkan oleh Conopomorpha cramerella merupakan hama utama yang menurunkan produksi dan kualitas biji kakao secara dramatis berkisar 40 -80 �n penyakit VSD yang disebabkan Oncobasidium theobromae menyerang seluruh cabang tanaman (94 %) dan bila serangan berat akan menyerang batang tanaman menyebabkan tanaman mengalami kematian.
Cara pengendalian hama pada tanaman pun ada beberapa cara, untuk mengatasi masalah hama yang terjadi di Desa Timbang Jaya dan Desa Kuta Parit, Tim PKM UNPAB akan menggunakan cara biologis dalam pengendalian hama penggunaan semut hitam (Dolichoderus thoracicus) Gambar 1. Pengendalian Hama PBK secara biologi dengan semut hitam telah dilakukan dengan pembuatan sarang semut hitam yang dibuat menggunakan plastik berwarna putih permanen.
Pengendalian hama PBK menggunakan plastik putih permanen (kanan)
Cara pengendalian penyakit VSD di Desa Timbang Jaya, PKM UNPAB menggunakan cara Resistensi, peningkatan ketahanan tanaman dengan memberikan pemupukan organik bokhasi yang optimal secara intensif. Selain pemahaman pembuatan bokashi dan melakukan praktek langsung dilapangan. Tim PKM juga memberikan bantuan mesin pencacah daun (mesin chooper). (Gambar 2) Tim PKM mengharapkan kelompok tani Timbang Jaya dengan pemberian mesin chooper petani mampu secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan pupuknya.
Program Kemitraaan Masyarakat (PKM) tim memberikan bantuan dan praktek langsung kepada petani di Desa Timbang Jaya Kecamatan Bahorok dan Desa Kuta Paret Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat untuk dapat mengenali gejala serangan hama dan penyakit, sehingga dapat membedakan setiap jenis hama dan penyakit tanaman kakao dan dapat melakukan pengendalian dengan benar sehingga dapat meningkatkan produksi kakao petani 30 s/d 50 % pada tahun pertama.
Setelah melakukan penyuluhan tentang pemberantasan hama dan penyakit dan pemberian mesin chooper masyarakat sangat antusias terhadap hasil panen yang akan meningkat dan tentu saja akan berdampak pada pendapatan mereka.
Tim PKM UNPAB mengucapkan terima kasih kepada Kemenristek DIKTI yang telah mendanai PKM ini dan LPPM UNPAB yang telah memfasilitasi program kemitraan Masyarakat ini dan juga LPPM STIPAP yang telah berkolaborasi dengan Tim dalam pelaksanaan PKM ini . Akhirnya semoga tulisan ini bermanfat bagi yang membutuhkannya terutama petani kakao.[R]
Penulis adalah Armaniar, Ahmad Saleh Fachrina Wibowo dari Tim PKM Universitas Pancabudi Medan
" itemprop="description"/>Tentunya menjadi penting untuk mengetahui hama dan penyakit pada tanaman kakao untuk memudahkan petani bagaimana cara memberantas hama dan menanggulangi penyakit tanaman kakao. Dari hasil identifikasi tim PKM UNPAB sebelumnya diketahui Hama Penggerek Buah Kakao dan penyakit VSD yang menyerang tanaman kakao di kebun- kebun kakao petani di Desa Timbang Jaya Kecamatan Bahorok dan Desa Kuta Parit Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.
Dalam literature (Day. 1985; USAID. 2007) dijelaskan salah satu masalah rendahnya produksi kakao Indonesia dikarenakan hama PBK yang disebabkan oleh Conopomorpha cramerella merupakan hama utama yang menurunkan produksi dan kualitas biji kakao secara dramatis berkisar 40 -80 �n penyakit VSD yang disebabkan Oncobasidium theobromae menyerang seluruh cabang tanaman (94 %) dan bila serangan berat akan menyerang batang tanaman menyebabkan tanaman mengalami kematian.
Cara pengendalian hama pada tanaman pun ada beberapa cara, untuk mengatasi masalah hama yang terjadi di Desa Timbang Jaya dan Desa Kuta Parit, Tim PKM UNPAB akan menggunakan cara biologis dalam pengendalian hama penggunaan semut hitam (Dolichoderus thoracicus) Gambar 1. Pengendalian Hama PBK secara biologi dengan semut hitam telah dilakukan dengan pembuatan sarang semut hitam yang dibuat menggunakan plastik berwarna putih permanen.
Pengendalian hama PBK menggunakan plastik putih permanen (kanan)
Cara pengendalian penyakit VSD di Desa Timbang Jaya, PKM UNPAB menggunakan cara Resistensi, peningkatan ketahanan tanaman dengan memberikan pemupukan organik bokhasi yang optimal secara intensif. Selain pemahaman pembuatan bokashi dan melakukan praktek langsung dilapangan. Tim PKM juga memberikan bantuan mesin pencacah daun (mesin chooper). (Gambar 2) Tim PKM mengharapkan kelompok tani Timbang Jaya dengan pemberian mesin chooper petani mampu secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan pupuknya.
Program Kemitraaan Masyarakat (PKM) tim memberikan bantuan dan praktek langsung kepada petani di Desa Timbang Jaya Kecamatan Bahorok dan Desa Kuta Paret Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat untuk dapat mengenali gejala serangan hama dan penyakit, sehingga dapat membedakan setiap jenis hama dan penyakit tanaman kakao dan dapat melakukan pengendalian dengan benar sehingga dapat meningkatkan produksi kakao petani 30 s/d 50 % pada tahun pertama.
Setelah melakukan penyuluhan tentang pemberantasan hama dan penyakit dan pemberian mesin chooper masyarakat sangat antusias terhadap hasil panen yang akan meningkat dan tentu saja akan berdampak pada pendapatan mereka.
Tim PKM UNPAB mengucapkan terima kasih kepada Kemenristek DIKTI yang telah mendanai PKM ini dan LPPM UNPAB yang telah memfasilitasi program kemitraan Masyarakat ini dan juga LPPM STIPAP yang telah berkolaborasi dengan Tim dalam pelaksanaan PKM ini . Akhirnya semoga tulisan ini bermanfat bagi yang membutuhkannya terutama petani kakao.[R]
Penulis adalah Armaniar, Ahmad Saleh Fachrina Wibowo dari Tim PKM Universitas Pancabudi Medan
"/>Tentunya menjadi penting untuk mengetahui hama dan penyakit pada tanaman kakao untuk memudahkan petani bagaimana cara memberantas hama dan menanggulangi penyakit tanaman kakao. Dari hasil identifikasi tim PKM UNPAB sebelumnya diketahui Hama Penggerek Buah Kakao dan penyakit VSD yang menyerang tanaman kakao di kebun- kebun kakao petani di Desa Timbang Jaya Kecamatan Bahorok dan Desa Kuta Parit Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat.
Dalam literature (Day. 1985; USAID. 2007) dijelaskan salah satu masalah rendahnya produksi kakao Indonesia dikarenakan hama PBK yang disebabkan oleh Conopomorpha cramerella merupakan hama utama yang menurunkan produksi dan kualitas biji kakao secara dramatis berkisar 40 -80 �n penyakit VSD yang disebabkan Oncobasidium theobromae menyerang seluruh cabang tanaman (94 %) dan bila serangan berat akan menyerang batang tanaman menyebabkan tanaman mengalami kematian.
Cara pengendalian hama pada tanaman pun ada beberapa cara, untuk mengatasi masalah hama yang terjadi di Desa Timbang Jaya dan Desa Kuta Parit, Tim PKM UNPAB akan menggunakan cara biologis dalam pengendalian hama penggunaan semut hitam (Dolichoderus thoracicus) Gambar 1. Pengendalian Hama PBK secara biologi dengan semut hitam telah dilakukan dengan pembuatan sarang semut hitam yang dibuat menggunakan plastik berwarna putih permanen.
Pengendalian hama PBK menggunakan plastik putih permanen (kanan)
Cara pengendalian penyakit VSD di Desa Timbang Jaya, PKM UNPAB menggunakan cara Resistensi, peningkatan ketahanan tanaman dengan memberikan pemupukan organik bokhasi yang optimal secara intensif. Selain pemahaman pembuatan bokashi dan melakukan praktek langsung dilapangan. Tim PKM juga memberikan bantuan mesin pencacah daun (mesin chooper). (Gambar 2) Tim PKM mengharapkan kelompok tani Timbang Jaya dengan pemberian mesin chooper petani mampu secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan pupuknya.
Program Kemitraaan Masyarakat (PKM) tim memberikan bantuan dan praktek langsung kepada petani di Desa Timbang Jaya Kecamatan Bahorok dan Desa Kuta Paret Kecamatan Selesai Kabupaten Langkat untuk dapat mengenali gejala serangan hama dan penyakit, sehingga dapat membedakan setiap jenis hama dan penyakit tanaman kakao dan dapat melakukan pengendalian dengan benar sehingga dapat meningkatkan produksi kakao petani 30 s/d 50 % pada tahun pertama.
Setelah melakukan penyuluhan tentang pemberantasan hama dan penyakit dan pemberian mesin chooper masyarakat sangat antusias terhadap hasil panen yang akan meningkat dan tentu saja akan berdampak pada pendapatan mereka.
Tim PKM UNPAB mengucapkan terima kasih kepada Kemenristek DIKTI yang telah mendanai PKM ini dan LPPM UNPAB yang telah memfasilitasi program kemitraan Masyarakat ini dan juga LPPM STIPAP yang telah berkolaborasi dengan Tim dalam pelaksanaan PKM ini . Akhirnya semoga tulisan ini bermanfat bagi yang membutuhkannya terutama petani kakao.[R]
Penulis adalah Armaniar, Ahmad Saleh Fachrina Wibowo dari Tim PKM Universitas Pancabudi Medan
"/>