Wali Kota Medan Bobby Nasution memecat Kadis Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi karena dianggap tidak dapat bekerja sesuai dengan ekspektasinya dalam mengatasi berbagai persoalan kesehatan terutama masalah covid-19.
Pemecatan ini menjadi ramai karena memicu perseteruan antara Bobby Nasution dengan anggota Komisi III DPR RI Muhammad Syafii yang akrab disapa Romo Syafii.
Perseteruan keduanya terjadi lantaran Romo Syafii pada akun instagramnya menyebut Bobby ketularan berbohong, dimana Bobby menyebut pemecatan ini dilakukan setelah dirinya berulang kali meminta agar Edwin Effendi segera menuntaskan masalah covid-19 di Kota Medan. Hal yang menurut Romo sebenarnya tidak dilakukan Bobby dan masalah covid-19 tidak relevan sebagai alasan pemecatan Edwin.
Pada sisi lain, Bobby membalas postingan Romo dengan menyebut komentar tersebut karena Romo Syafii memiliki hubungan kekeluargaan dengan Edwin Effendi yakni besanan.
Pengamat Komunikasi Politik, Universitas Pelita Harapan, DR Emrus Sihombing mengatakan komunikasi antara keduanya di ruang publik yang menyeret persoalan pemecatan kadis kesehatan ini ke ranah kepentingan kekeluargaan adalah hal yang tidak membangun. Sebab, selaku pimpinan publik seharusnya keduanya seharusnya berbicara pada tataran fakta dan data objektif yang menjadi latar belakang kebijakan pemecatan tersebut.
"Sejatinya Romo harus menyampaikan fakta dan data tidak sekedar menyebut Bobby berbohong, karena berbohong bisa menimbulkan tidak nyaman orang yang dituduh," katanya kepada RMOLSumut, Jumat (30/4/2021).
Sebaliknya kata Emrus, Bobby Nasution juga harus menjelaskan proses yang membuatnya mengambil kebijakan pemecatan tersebut. Misalnya kelemahan dan kekurangan dari Kadis yang dipecat termasuk kriteria kerja yang diinginkannya.
"Level-level indikator ini akan mengarah pada satu ukuran nilai. Dan atas dasar itulah ada pemecatan. Itu akan lebih elegan daripada menyebut kritikan tersebut karena hubungan kekeluargaan Romo Syafii dengan Edwin Effendi," ujarnya.
Balasan dari Bobby ini menurut Emrus juga bisa menjadi kilas balik untuk mengkritik Bobby Nasution yang pada faktanya mengangkat Wakil Direktur RSUD Pirngadi Syamsul Nasution sebagai Plt Kadis Kesehatan.
"Nasution juga Plt nya. Nanti dibilang orang karena kekerabatan. Makanya ini juga harus dijelaskan oleh Bobby Nasution. Mengapa memilih Syamsul Nasution sebagai plt, menjelaskan rekam jejaknya, inerjanya yang menjadi pertimbangan objektif untuk mengangkatnya menjadi plt. Supaya nanti jangan pula dikaitkan orang karena hubungan kekerabatan," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved