Jimy mengatakan, khotbah UAS yang viral di media sosial itu dinilai sudah sangat meresahkan dan mencederai umat Kristen dan Katolik di Indonesia, terlebih umat di NTT. Untuk itu, UAS dinilai harus mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.
\"Apa yang dikatakan Ustaz Abdul Somad dalam videonya itu sudah sangat meresahkan masyarakat, terlebih umat Kristen dan Katolik. Dia harus bertanggung jawab,\" kata Jimy.
Jimy menyayangkan tausiah yang disampaikan UAS. Dia meminta UAS bisa memberikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada umat Kristen dan Katolik.
\"Kami laporkan Ustaz Abdul Somad sebagai pribadi, tak ada kaitannya dengan umat Muslim. Jika Ustaz keliru, maka kami harap ada permohonan maaf dan klarifikasi,\" ujarnya.
Dalam video yang beredar, tausiah UAS yang dianggap menghina Salib tersebut dimulai dari menjawab salah satu pertanyaan yang diterimanya pada selembar kertas berisi pertanyaan \"Apa sebabnya pak ustaz kalau saya menegok salib menggigil hati saya?, pertanyaan yang dibacanya tersebut kemudian langsung dijawabnya kembali \"setan,\" ujarnya.
Dalam penjelasannya pada video tersebut kemudian UAS menjabarkan lagi penjelasananya isinya diantaranya ia mengatakan
\"Jin kafir sedang masuk karena di salib itu ada jin kafir. Dari mana masuknya jin kafir karena ada patung. Kepalanya ke kiri atau ke kanan, ada ya ingat ya. Na itu ada jin di dalamnya. Jin kafir di dalam patung itu ada jin kafir.
Makanya kita tidak boleh menyimpan patung, jin kafir itulah yang mengajak makanya kalau keluarga kita di rumah sakit didalamnya ada jin kafir itu tutup tutup itu.
Lalu sampai dia sakratul maut kita tak ada di situ dia sedang diajak jin kafir, berhasil berapa keluarga orang Islam yang mati dalam keadaan
mati suul khotimah dipanggil Aleluyah (menyanyi). mati audzubillah.
Selamatkan orang Islam jangan sampai mati Suul Khotimah. Kalau kau tak sagup mengkafirkan dia waktu hidup, kafirkan dia menjelang kematiannya.
Tak juga sanggup antar dia kemakamnya pakai wui wiu wiu wiu ambulans C lambang kafir. Balik dari sini beli pilok hapus itu ganti bulan sabit merah.\"
Hingga saat ini cuplikan video tersebut viral di media sosial. Ada yang membela UAS dan ada juga yang menghujat pernyataannya. " itemprop="description"/>
Jimy mengatakan, khotbah UAS yang viral di media sosial itu dinilai sudah sangat meresahkan dan mencederai umat Kristen dan Katolik di Indonesia, terlebih umat di NTT. Untuk itu, UAS dinilai harus mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.
\"Apa yang dikatakan Ustaz Abdul Somad dalam videonya itu sudah sangat meresahkan masyarakat, terlebih umat Kristen dan Katolik. Dia harus bertanggung jawab,\" kata Jimy.
Jimy menyayangkan tausiah yang disampaikan UAS. Dia meminta UAS bisa memberikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada umat Kristen dan Katolik.
\"Kami laporkan Ustaz Abdul Somad sebagai pribadi, tak ada kaitannya dengan umat Muslim. Jika Ustaz keliru, maka kami harap ada permohonan maaf dan klarifikasi,\" ujarnya.
Dalam video yang beredar, tausiah UAS yang dianggap menghina Salib tersebut dimulai dari menjawab salah satu pertanyaan yang diterimanya pada selembar kertas berisi pertanyaan \"Apa sebabnya pak ustaz kalau saya menegok salib menggigil hati saya?, pertanyaan yang dibacanya tersebut kemudian langsung dijawabnya kembali \"setan,\" ujarnya.
Dalam penjelasannya pada video tersebut kemudian UAS menjabarkan lagi penjelasananya isinya diantaranya ia mengatakan
\"Jin kafir sedang masuk karena di salib itu ada jin kafir. Dari mana masuknya jin kafir karena ada patung. Kepalanya ke kiri atau ke kanan, ada ya ingat ya. Na itu ada jin di dalamnya. Jin kafir di dalam patung itu ada jin kafir.
Makanya kita tidak boleh menyimpan patung, jin kafir itulah yang mengajak makanya kalau keluarga kita di rumah sakit didalamnya ada jin kafir itu tutup tutup itu.
Lalu sampai dia sakratul maut kita tak ada di situ dia sedang diajak jin kafir, berhasil berapa keluarga orang Islam yang mati dalam keadaan
mati suul khotimah dipanggil Aleluyah (menyanyi). mati audzubillah.
Selamatkan orang Islam jangan sampai mati Suul Khotimah. Kalau kau tak sagup mengkafirkan dia waktu hidup, kafirkan dia menjelang kematiannya.
Tak juga sanggup antar dia kemakamnya pakai wui wiu wiu wiu ambulans C lambang kafir. Balik dari sini beli pilok hapus itu ganti bulan sabit merah.\"
Hingga saat ini cuplikan video tersebut viral di media sosial. Ada yang membela UAS dan ada juga yang menghujat pernyataannya. "/>
Jimy mengatakan, khotbah UAS yang viral di media sosial itu dinilai sudah sangat meresahkan dan mencederai umat Kristen dan Katolik di Indonesia, terlebih umat di NTT. Untuk itu, UAS dinilai harus mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.
\"Apa yang dikatakan Ustaz Abdul Somad dalam videonya itu sudah sangat meresahkan masyarakat, terlebih umat Kristen dan Katolik. Dia harus bertanggung jawab,\" kata Jimy.
Jimy menyayangkan tausiah yang disampaikan UAS. Dia meminta UAS bisa memberikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada umat Kristen dan Katolik.
\"Kami laporkan Ustaz Abdul Somad sebagai pribadi, tak ada kaitannya dengan umat Muslim. Jika Ustaz keliru, maka kami harap ada permohonan maaf dan klarifikasi,\" ujarnya.
Dalam video yang beredar, tausiah UAS yang dianggap menghina Salib tersebut dimulai dari menjawab salah satu pertanyaan yang diterimanya pada selembar kertas berisi pertanyaan \"Apa sebabnya pak ustaz kalau saya menegok salib menggigil hati saya?, pertanyaan yang dibacanya tersebut kemudian langsung dijawabnya kembali \"setan,\" ujarnya.
Dalam penjelasannya pada video tersebut kemudian UAS menjabarkan lagi penjelasananya isinya diantaranya ia mengatakan
\"Jin kafir sedang masuk karena di salib itu ada jin kafir. Dari mana masuknya jin kafir karena ada patung. Kepalanya ke kiri atau ke kanan, ada ya ingat ya. Na itu ada jin di dalamnya. Jin kafir di dalam patung itu ada jin kafir.
Makanya kita tidak boleh menyimpan patung, jin kafir itulah yang mengajak makanya kalau keluarga kita di rumah sakit didalamnya ada jin kafir itu tutup tutup itu.
Lalu sampai dia sakratul maut kita tak ada di situ dia sedang diajak jin kafir, berhasil berapa keluarga orang Islam yang mati dalam keadaan
mati suul khotimah dipanggil Aleluyah (menyanyi). mati audzubillah.
Selamatkan orang Islam jangan sampai mati Suul Khotimah. Kalau kau tak sagup mengkafirkan dia waktu hidup, kafirkan dia menjelang kematiannya.
Tak juga sanggup antar dia kemakamnya pakai wui wiu wiu wiu ambulans C lambang kafir. Balik dari sini beli pilok hapus itu ganti bulan sabit merah.\"
Hingga saat ini cuplikan video tersebut viral di media sosial. Ada yang membela UAS dan ada juga yang menghujat pernyataannya. "/>
Ustaz Abdul Somad (UAS) dilaporkan oleh Organisasi Massa (Ormas) yang menamakan Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Kepolisian Daerah (Polda) NTT, Sabtu (17/8/2019). Laporan tersebut dilayangkan karena UAS diduga telah menistakan salib dan patung yang merupakan simbol agama Katolik dan Kristen Protestan dalam video yang tersebar di media sosial.
"Kami sudah laporkan Ustaz Abdul Somad ke Polda NTT terkait ceramahnya yang melecehkan umat Kristen dan Katolik," ungkap Anggota Brigade Meo, Jimy Ndeo seperti dilansir kumparan, Sabtu (17/8/2019).
Jimy mengatakan, khotbah UAS yang viral di media sosial itu dinilai sudah sangat meresahkan dan mencederai umat Kristen dan Katolik di Indonesia, terlebih umat di NTT. Untuk itu, UAS dinilai harus mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.
"Apa yang dikatakan Ustaz Abdul Somad dalam videonya itu sudah sangat meresahkan masyarakat, terlebih umat Kristen dan Katolik. Dia harus bertanggung jawab," kata Jimy.
Jimy menyayangkan tausiah yang disampaikan UAS. Dia meminta UAS bisa memberikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada umat Kristen dan Katolik.
"Kami laporkan Ustaz Abdul Somad sebagai pribadi, tak ada kaitannya dengan umat Muslim. Jika Ustaz keliru, maka kami harap ada permohonan maaf dan klarifikasi," ujarnya.
Dalam video yang beredar, tausiah UAS yang dianggap menghina Salib tersebut dimulai dari menjawab salah satu pertanyaan yang diterimanya pada selembar kertas berisi pertanyaan "Apa sebabnya pak ustaz kalau saya menegok salib menggigil hati saya?, pertanyaan yang dibacanya tersebut kemudian langsung dijawabnya kembali "setan," ujarnya.
Dalam penjelasannya pada video tersebut kemudian UAS menjabarkan lagi penjelasananya isinya diantaranya ia mengatakan
"Jin kafir sedang masuk karena di salib itu ada jin kafir. Dari mana masuknya jin kafir karena ada patung. Kepalanya ke kiri atau ke kanan, ada ya ingat ya. Na itu ada jin di dalamnya. Jin kafir di dalam patung itu ada jin kafir.
Makanya kita tidak boleh menyimpan patung, jin kafir itulah yang mengajak makanya kalau keluarga kita di rumah sakit didalamnya ada jin kafir itu tutup tutup itu.
Lalu sampai dia sakratul maut kita tak ada di situ dia sedang diajak jin kafir, berhasil berapa keluarga orang Islam yang mati dalam keadaan
mati suul khotimah dipanggil Aleluyah (menyanyi). mati audzubillah.
Selamatkan orang Islam jangan sampai mati Suul Khotimah. Kalau kau tak sagup mengkafirkan dia waktu hidup, kafirkan dia menjelang kematiannya.
Tak juga sanggup antar dia kemakamnya pakai wui wiu wiu wiu ambulans C lambang kafir. Balik dari sini beli pilok hapus itu ganti bulan sabit merah."
Hingga saat ini cuplikan video tersebut viral di media sosial. Ada yang membela UAS dan ada juga yang menghujat pernyataannya.
Ustaz Abdul Somad (UAS) dilaporkan oleh Organisasi Massa (Ormas) yang menamakan Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Kepolisian Daerah (Polda) NTT, Sabtu (17/8/2019). Laporan tersebut dilayangkan karena UAS diduga telah menistakan salib dan patung yang merupakan simbol agama Katolik dan Kristen Protestan dalam video yang tersebar di media sosial.
"Kami sudah laporkan Ustaz Abdul Somad ke Polda NTT terkait ceramahnya yang melecehkan umat Kristen dan Katolik," ungkap Anggota Brigade Meo, Jimy Ndeo seperti dilansir kumparan, Sabtu (17/8/2019).
Jimy mengatakan, khotbah UAS yang viral di media sosial itu dinilai sudah sangat meresahkan dan mencederai umat Kristen dan Katolik di Indonesia, terlebih umat di NTT. Untuk itu, UAS dinilai harus mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.
"Apa yang dikatakan Ustaz Abdul Somad dalam videonya itu sudah sangat meresahkan masyarakat, terlebih umat Kristen dan Katolik. Dia harus bertanggung jawab," kata Jimy.
Jimy menyayangkan tausiah yang disampaikan UAS. Dia meminta UAS bisa memberikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada umat Kristen dan Katolik.
"Kami laporkan Ustaz Abdul Somad sebagai pribadi, tak ada kaitannya dengan umat Muslim. Jika Ustaz keliru, maka kami harap ada permohonan maaf dan klarifikasi," ujarnya.
Dalam video yang beredar, tausiah UAS yang dianggap menghina Salib tersebut dimulai dari menjawab salah satu pertanyaan yang diterimanya pada selembar kertas berisi pertanyaan "Apa sebabnya pak ustaz kalau saya menegok salib menggigil hati saya?, pertanyaan yang dibacanya tersebut kemudian langsung dijawabnya kembali "setan," ujarnya.
Dalam penjelasannya pada video tersebut kemudian UAS menjabarkan lagi penjelasananya isinya diantaranya ia mengatakan
"Jin kafir sedang masuk karena di salib itu ada jin kafir. Dari mana masuknya jin kafir karena ada patung. Kepalanya ke kiri atau ke kanan, ada ya ingat ya. Na itu ada jin di dalamnya. Jin kafir di dalam patung itu ada jin kafir.
Makanya kita tidak boleh menyimpan patung, jin kafir itulah yang mengajak makanya kalau keluarga kita di rumah sakit didalamnya ada jin kafir itu tutup tutup itu.
Lalu sampai dia sakratul maut kita tak ada di situ dia sedang diajak jin kafir, berhasil berapa keluarga orang Islam yang mati dalam keadaan
mati suul khotimah dipanggil Aleluyah (menyanyi). mati audzubillah.
Selamatkan orang Islam jangan sampai mati Suul Khotimah. Kalau kau tak sagup mengkafirkan dia waktu hidup, kafirkan dia menjelang kematiannya.
Tak juga sanggup antar dia kemakamnya pakai wui wiu wiu wiu ambulans C lambang kafir. Balik dari sini beli pilok hapus itu ganti bulan sabit merah."
Hingga saat ini cuplikan video tersebut viral di media sosial. Ada yang membela UAS dan ada juga yang menghujat pernyataannya.