Mubalig Ramdhan Effendi atau yang dikenal dengan nama Anton Medan meninggal dunia di Cibinong, Bogor, Jawa Barat, pada Senin (15/3).
Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembiring Putra mengatakan sosok Anton Medan meninggal karena sakit yang dideritanya.
"Iya benar, karena stroke dan diabetes," ujar Ipong kepada wartawan.
Sementara itu, Syamsul Bahri menantu Anton Medan mengatakan beberapa waktu lalu Anton sempat menyampaikan pesannya kepada dokter yang merawatnya. Menurut Syamsul, Anton mengaku tidak takut terkait penyakitnya, namun ia lebih takut jika tidak berguna bagi orang lain.
“Saya sudah sakit dokter tapi yang saya sangat takutkan bukan soal sakitnya, yang saya takutkan tak berguna untuk orang lain,” kata Syamsul.
Anton Medan merupakan sosok kelahiran 10 Oktober 1957 ti Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Pemilik nama lengkap Ramadhan Effendi ini memiliki nama besar dalam dunia hitam sebelum akhirnya kembali ke 'jalan yang benar'.
Salah peninggalan pria kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara, 10 Oktober 1957 ini adalah masjid yang berdiri megah di pondok pesantren besutannya, At-Ta'ibin yang berada di Pondok Rajeg, Cibinong. Namanya Masjid Jami' Tan Hok Liang.
Tak banyak yang tahu jika nama Tan Hok Liang diambil dari nama lahir Anton Medan. Ia memang memeluk agama Islam setelah sebelumnya dikenal sebagai salah satu perampok paling legendaris di Indonesia. Anton mengaku dirinya semula merupakan penganut agama Buddha, lalu beralih ke Kristen dan akhirnya Islam.
Rencananya, Anton akan dimakamkan di area pondok pesantren miliknya, At-Ta’ibin Cibinong pada hari ini, Selasa (16/3).
© Copyright 2024, All Rights Reserved