Rencana pimpinan Universitas Sumatera Utara (USU) memanggil Prof Yusuf Leonard Henuk atas cuitannya yang dinilai 'menyerang' presiden RI ke 6, Soesilo Bambang Yudhoyono mendapat kritikan.
Pengamat Sosial dan Politik, Shohibul Anshor Siregar menilai pemanggilan tersebut tidak tepat mengingat ucapan Henuk didasarkan pada realita sosial politik.
"Saya menyayangkan jika USU secara kelembagaan akan benar-benar memanggil guru besar ini karena ucapannya mengenai realitas sosial politik. Itu preseden yang bertentangan dengan tradisi dan norma akademik ilmiah," katanya, Kamis (14/1).
Shohibul berkeyakinan, ungkapan yang dituliskan oleh guru besar yang mengajar di Fakultas Pertanian USU itu merupakan ungkapan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah oleh Henuk. Karena itu, ia berharap USU dapat mengurungkan niat memanggila yang bersangkutan.
"Saya berasumsi bahwa ucapan profesor ini bisa dipertanggung jawabkannya secara akademik ilmiah. Bisa saja profesor ini tak memiliki data valid dan akurat dan dalam forum itulah semua ucapannya dimentahkan. Sebagai guru besar tentu tak ada halangan baginya untuk mengklarifikasi dan bahkan menarik ucapannya secara elegan jika ia menyadari salah," ujarnya.
Ditambahkannya, semua realitas politik bisa berbeda bagi satu dan lain orang atau kelompok karena kemungkinan berbeda sumber data, berbeda dalam meninterpretasikan data yang sama dan atau berbeda paradigma atau sudut pandang.
"Karena itu partai yang dikritik oleh guru besar ini pun tidak ada beratnya berbesar hati menghadapi hal-hal serupa sepanjang disampaikan secara sehat. Jangankan pemerintahan dan partai, orang pun senantiasa memerlukan kritik asalkan disampaikan dengan baik-baik tanpa tendensi tertentu," demikian Shohibul Ansor Siregar.
© Copyright 2024, All Rights Reserved