Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) bekerjasama dengan PTPN V menggelar Workshop Pelatihan UKM Sawit untuk petani sawit. Workshop ini dipandu oleh instruktur dari PPKS Medan yaitu workshop penggunaan Tandan Kosong Sawit (Tankos) sebagai bahan baku pembuatan arang briket. Acara yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna PTPN V pada hari sabtu tanggal 8 Pebruari 2020 diikuti oleh 56 orang dari beberapa Kelompok Tani dan KUD yang bernaung di Samade dan petani plasma binaan PT PN V. Persoalan harga Tandan Buah Segar (TBS) yang cenderung mengalami penurunan disebabkan masalah eksport CPO berdampak pada penurunan penghasilan petani kelapa sawit. Karena itulah muncul ide untuk melakukan terobosan baru yaitu memanfaatkan hasil sampingan dari produk sawit yaitu Tandan Kosong Sawit (Tankos). "Tankos akan dimanfaatkan untuk bahan baku briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar," kata salah seorang Ketua Bidang di DPP Asosiasi Samade, Fery Harianja, yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Acara Workshop Pelatihan UKM Sawit untuk Petani. Kemudian lanjut Fery, arang briket sangat berpotensi dipasarkan didalam maupun di eksport ke luar negeri sebagai bahan bakar untuk memasak, boiler, pemanas ruangan di daerah yang memiliki musim dingin (salju) seperti daerah di Eropa, Korsel dan Jepang. Oleh karena itu Samade memprogramkan untuk membina petani sawit kami untuk memproduksinya dalam skala UKM. "Program ini kami awali dengan menghadirkan petani yang berasal dari Propinsi Riau, Sumatera Barat, Jambi dan Palembang untuk berlatih membuat briket dalam workshop ini," ujarnya. Sementara Ketua Umum DPP Samade Tolen Ketaren saat memberikan kata sambutan acara workshop mengatakan program ini harus dikerjakan dengan melibatkan banyak pihak yaitu PPKS Medan sebagai perancang produknya, Petani binaan Samade dan PTPNV sebagai pihak yang memproduksi briket tankos, dan PTPN V sebagai penyedia bahan baku berupa Tankos dari Pabrik Kelapa sawit yang mereka miliki. "Sehingga kalau boleh bermimpi kita akan wujudkan ke depan kakan membuat Kantor Pemasaran Bersama (KPB) dari briket yang dihasilkan petani untuk menembus eksport ke luar negeri," ujarnya. Acara Workshop ini terlaksana atas dukungan pendanaan dari pihak BPDPKS dan BRI AGRO yang peduli terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat khususnya petani sawit. "Selanjutnya BPDPKS diharapkan akan terus memberikan dukungan alokasi dana untuk, pengadaan unit peralatan hingga pelatihan packaging dan pemasarannya arang briket," ungkapn Wakil Ketua Umum DPP Samade, Pahala Sibuea. Acara workshop ini diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Samade dengan PPKS Medan dan MoU antara Samade dengan PTPN V. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Tolen Ketaren sebagai Ketua Umum Samade, Jatmiko K. Santosa sebagai Direktur Umum PTPN V dan Dr. Ir. H. M Edwin Syahputra Lubis, M. Ag.Sc. dan dilanjutkan dengan pengarahan dari Kepala Dinas Perkebunan Propinsi Riau dan Keynote Speaker dari Ass. Deputi Mentri Perekonomian Bapak M. Sayifullah. Sementara Sekertaris Umum DPP Samade, Rio Suwondo, menyampaikan bahwa dalam kata sambutannya masing-masing pihak dalam MoU ingin agar tindak lanjut dari kegiatan ini akan segera terlaksana dan dari pihak pemerintah akan terus mendukung terlaksananya program ini untuk mensejahterakan rakyat khususnya petani sawit. "Dan samade akan mempersiapkan petani sawit yang akan menjadi proyek pertama dalam UKM sawit ini tentunya adalah petani yang berdomisili dekat dengan PKS PTPN V untuk memudahkan transportasi pengangkutan Tandan Kosong dari PKS ke lokasi usaha petani," pungkasnya.[R]
Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) bekerjasama dengan PTPN V menggelar Workshop Pelatihan UKM Sawit untuk petani sawit. Workshop ini dipandu oleh instruktur dari PPKS Medan yaitu workshop penggunaan Tandan Kosong Sawit (Tankos) sebagai bahan baku pembuatan arang briket. Acara yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna PTPN V pada hari sabtu tanggal 8 Pebruari 2020 diikuti oleh 56 orang dari beberapa Kelompok Tani dan KUD yang bernaung di Samade dan petani plasma binaan PT PN V. Persoalan harga Tandan Buah Segar (TBS) yang cenderung mengalami penurunan disebabkan masalah eksport CPO berdampak pada penurunan penghasilan petani kelapa sawit. Karena itulah muncul ide untuk melakukan terobosan baru yaitu memanfaatkan hasil sampingan dari produk sawit yaitu Tandan Kosong Sawit (Tankos). "Tankos akan dimanfaatkan untuk bahan baku briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar," kata salah seorang Ketua Bidang di DPP Asosiasi Samade, Fery Harianja, yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Acara Workshop Pelatihan UKM Sawit untuk Petani. Kemudian lanjut Fery, arang briket sangat berpotensi dipasarkan didalam maupun di eksport ke luar negeri sebagai bahan bakar untuk memasak, boiler, pemanas ruangan di daerah yang memiliki musim dingin (salju) seperti daerah di Eropa, Korsel dan Jepang. Oleh karena itu Samade memprogramkan untuk membina petani sawit kami untuk memproduksinya dalam skala UKM. "Program ini kami awali dengan menghadirkan petani yang berasal dari Propinsi Riau, Sumatera Barat, Jambi dan Palembang untuk berlatih membuat briket dalam workshop ini," ujarnya. Sementara Ketua Umum DPP Samade Tolen Ketaren saat memberikan kata sambutan acara workshop mengatakan program ini harus dikerjakan dengan melibatkan banyak pihak yaitu PPKS Medan sebagai perancang produknya, Petani binaan Samade dan PTPNV sebagai pihak yang memproduksi briket tankos, dan PTPN V sebagai penyedia bahan baku berupa Tankos dari Pabrik Kelapa sawit yang mereka miliki. "Sehingga kalau boleh bermimpi kita akan wujudkan ke depan kakan membuat Kantor Pemasaran Bersama (KPB) dari briket yang dihasilkan petani untuk menembus eksport ke luar negeri," ujarnya. Acara Workshop ini terlaksana atas dukungan pendanaan dari pihak BPDPKS dan BRI AGRO yang peduli terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat khususnya petani sawit. "Selanjutnya BPDPKS diharapkan akan terus memberikan dukungan alokasi dana untuk, pengadaan unit peralatan hingga pelatihan packaging dan pemasarannya arang briket," ungkapn Wakil Ketua Umum DPP Samade, Pahala Sibuea. Acara workshop ini diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Samade dengan PPKS Medan dan MoU antara Samade dengan PTPN V. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Tolen Ketaren sebagai Ketua Umum Samade, Jatmiko K. Santosa sebagai Direktur Umum PTPN V dan Dr. Ir. H. M Edwin Syahputra Lubis, M. Ag.Sc. dan dilanjutkan dengan pengarahan dari Kepala Dinas Perkebunan Propinsi Riau dan Keynote Speaker dari Ass. Deputi Mentri Perekonomian Bapak M. Sayifullah. Sementara Sekertaris Umum DPP Samade, Rio Suwondo, menyampaikan bahwa dalam kata sambutannya masing-masing pihak dalam MoU ingin agar tindak lanjut dari kegiatan ini akan segera terlaksana dan dari pihak pemerintah akan terus mendukung terlaksananya program ini untuk mensejahterakan rakyat khususnya petani sawit. "Dan samade akan mempersiapkan petani sawit yang akan menjadi proyek pertama dalam UKM sawit ini tentunya adalah petani yang berdomisili dekat dengan PKS PTPN V untuk memudahkan transportasi pengangkutan Tandan Kosong dari PKS ke lokasi usaha petani," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved