Disisi lain, kinerja mata uang Rupiah yang selama sesi perdagangan hari ini mengalami penguatan juga turut menjadi pemicu kembalinya antusias pasar di pasar keuangan domestik. Secara mengejutkan Rupiah berbalik menguat dikisaran level 13.875 per US Dolar pada perdagangan sore hari menjelang penutupan.
\"Selama sesi perdagangan hari ini, Rupiah mengalami penguatan yang sangat signifikan seiring dengan derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar surat utang. Meskipun new normal belum diberlakukan, tetapi mata uang rupiah ini sudah kembali ke posisi sedia kala saat sebelum covid menjadi pandemic,\" kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Jumat (5/6).
Menurunnya premi resiko atau credit default swap (CDS) menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya penguatan Rupiah tersebut. CDS yang sempat bertengger diangka 245 menjadi 126 saat ini. Disisi lain, Rupiah juga diuntungkan dengan tren penurunan suku bunga US Dolar, serta perkiraan bahwa Indonesi akan lebih cepat mengalami pemulihan ekonomi setelah masa pandemic ini.[R]" itemprop="description"/>
Pelatihan Kartu Prakerja Akan Menyesuaikan Kebijakan New Normal
Disisi lain, kinerja mata uang Rupiah yang selama sesi perdagangan hari ini mengalami penguatan juga turut menjadi pemicu kembalinya antusias pasar di pasar keuangan domestik. Secara mengejutkan Rupiah berbalik menguat dikisaran level 13.875 per US Dolar pada perdagangan sore hari menjelang penutupan.
\"Selama sesi perdagangan hari ini, Rupiah mengalami penguatan yang sangat signifikan seiring dengan derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar surat utang. Meskipun new normal belum diberlakukan, tetapi mata uang rupiah ini sudah kembali ke posisi sedia kala saat sebelum covid menjadi pandemic,\" kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Jumat (5/6).
Menurunnya premi resiko atau credit default swap (CDS) menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya penguatan Rupiah tersebut. CDS yang sempat bertengger diangka 245 menjadi 126 saat ini. Disisi lain, Rupiah juga diuntungkan dengan tren penurunan suku bunga US Dolar, serta perkiraan bahwa Indonesi akan lebih cepat mengalami pemulihan ekonomi setelah masa pandemic ini.[R]"/>
Pelatihan Kartu Prakerja Akan Menyesuaikan Kebijakan New Normal
Disisi lain, kinerja mata uang Rupiah yang selama sesi perdagangan hari ini mengalami penguatan juga turut menjadi pemicu kembalinya antusias pasar di pasar keuangan domestik. Secara mengejutkan Rupiah berbalik menguat dikisaran level 13.875 per US Dolar pada perdagangan sore hari menjelang penutupan.
\"Selama sesi perdagangan hari ini, Rupiah mengalami penguatan yang sangat signifikan seiring dengan derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar surat utang. Meskipun new normal belum diberlakukan, tetapi mata uang rupiah ini sudah kembali ke posisi sedia kala saat sebelum covid menjadi pandemic,\" kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Jumat (5/6).
Menurunnya premi resiko atau credit default swap (CDS) menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya penguatan Rupiah tersebut. CDS yang sempat bertengger diangka 245 menjadi 126 saat ini. Disisi lain, Rupiah juga diuntungkan dengan tren penurunan suku bunga US Dolar, serta perkiraan bahwa Indonesi akan lebih cepat mengalami pemulihan ekonomi setelah masa pandemic ini.[R]"/>
Meskipun di awal sesi perdagangan, IHSG diperdagangkan di zona merah. Namun, IHSG mampu berbalik dan ditutup di zona hijau. IHSG ditutup menguat 0.62% di level 4.947,19 setelah sempat tertekan hingga ke level 4.851,15. Kinerja IHSG sempat dilanda aksi profit taking. Namun membaiknya kinerja indeks bursa di Eropa yang dibuka menguat, serta pemulihan indeks futures di AS, membuat pelaku pasar kembali masuk ke bursa.
Berita Terkait:
Disisi lain, kinerja mata uang Rupiah yang selama sesi perdagangan hari ini mengalami penguatan juga turut menjadi pemicu kembalinya antusias pasar di pasar keuangan domestik. Secara mengejutkan Rupiah berbalik menguat dikisaran level 13.875 per US Dolar pada perdagangan sore hari menjelang penutupan.
"Selama sesi perdagangan hari ini, Rupiah mengalami penguatan yang sangat signifikan seiring dengan derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar surat utang. Meskipun new normal belum diberlakukan, tetapi mata uang rupiah ini sudah kembali ke posisi sedia kala saat sebelum covid menjadi pandemic," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Jumat (5/6).
Menurunnya premi resiko atau credit default swap (CDS) menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya penguatan Rupiah tersebut. CDS yang sempat bertengger diangka 245 menjadi 126 saat ini. Disisi lain, Rupiah juga diuntungkan dengan tren penurunan suku bunga US Dolar, serta perkiraan bahwa Indonesi akan lebih cepat mengalami pemulihan ekonomi setelah masa pandemic ini.[R]
Meskipun di awal sesi perdagangan, IHSG diperdagangkan di zona merah. Namun, IHSG mampu berbalik dan ditutup di zona hijau. IHSG ditutup menguat 0.62% di level 4.947,19 setelah sempat tertekan hingga ke level 4.851,15. Kinerja IHSG sempat dilanda aksi profit taking. Namun membaiknya kinerja indeks bursa di Eropa yang dibuka menguat, serta pemulihan indeks futures di AS, membuat pelaku pasar kembali masuk ke bursa.
Berita Terkait:
Disisi lain, kinerja mata uang Rupiah yang selama sesi perdagangan hari ini mengalami penguatan juga turut menjadi pemicu kembalinya antusias pasar di pasar keuangan domestik. Secara mengejutkan Rupiah berbalik menguat dikisaran level 13.875 per US Dolar pada perdagangan sore hari menjelang penutupan.
"Selama sesi perdagangan hari ini, Rupiah mengalami penguatan yang sangat signifikan seiring dengan derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar surat utang. Meskipun new normal belum diberlakukan, tetapi mata uang rupiah ini sudah kembali ke posisi sedia kala saat sebelum covid menjadi pandemic," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Jumat (5/6).
Menurunnya premi resiko atau credit default swap (CDS) menjadi salah satu faktor yang memicu terjadinya penguatan Rupiah tersebut. CDS yang sempat bertengger diangka 245 menjadi 126 saat ini. Disisi lain, Rupiah juga diuntungkan dengan tren penurunan suku bunga US Dolar, serta perkiraan bahwa Indonesi akan lebih cepat mengalami pemulihan ekonomi setelah masa pandemic ini.