Percepatan serapan anggaran menjadi salah satu hal yang harus terus didorong oleh pemerintah daerah agar berbagai program pemerintah dapat terlaksana dengan baik.
Hal ini juga untuk mendorong agar perekonomian masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) se-Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut, Kamis (16/9/2021).
"Yang perlu dilakukan adalah realisasi APBD secepatnya di seluruh kabupaten/kota, agar peredaran uang di kota/kabupaten semakin banyak," kata Presiden Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Joko Widodo menyebutkan beberapa daerah yang hingga saat ini serapan anggarannya masih sangat rendah. Hal ini ditandai dengan APBD masing-masing yang masih tersimpan di bank.
Saat ini, kata Jokowi, Kota Medan menjadi daerah tertinggi yang APBDnya masih tersimpan di Bank. Diungkapkan Jokowi, jumlah APBD Kota Medan yang masih tersimpan di Bank sebesar Rp 1,3 triliun.
"Realisasi APBD di sumut 55 persen, yang paling rendah di Mandailing Natal 28 persen, Hati-hati. APBD di bank Rp 1,3 triliun terbesar Medan, coba di cek," ungkap Jokowi.
"Segera lakukan realisasi anggaran secepatnya, sehingga menggerakkan ekonomi di daerah," sambungnya.
Kepada Forkopimda se Sumatera Utara, Jokowi mengingatkan agar saat ini tak terlalu lama membiarkan APBD di Bank. Sebab, saat seperti ini adalah tahun yang tidak normal.
"Jangan seperti tahun-tahun normal. Ini dua tahun yang tidak normal. Sehingga jangan terlalu lama di bank," ucapnya.
Kemudian, Jokowi juga mengingatkan unsur Forkopimda se Sumatera Utara untuk mewaspadai potensi terjadi inflasi di masa pandemi COVID-19 ini.
"Hati-hati dengan inflasi, artinya ada bayang-bayang di sumut. Karena itu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi," demikian Jokowi.
Diketahui, berdasarkan laporan realisasi semester pertama Kota Medan TA 2021, belanja daerah Kota Medan sebesar Rp 1,37 triliun lebih atau 25,80 persen. Sedangkan, pendapatan daerah diperoleh sebesar Rp 2,35 triliun lebih dari target Rp 5,19 triliun.
© Copyright 2024, All Rights Reserved