Saat ini menurut Romo, informasi mengenai hal seperti itu terus ia terima dari masyarakat yang terdzolimi. Bahkan juga ada indikasi aparat negara sudah melanggar batas netralitas dan bertindak di luar tugas mereka demi kepentingan rezim penguasa.
\"Karena itu kami ingin mengatakan pada mereka yang terdzolimi, kami masih ada bersama kalian. Kepada aparat yang menyimpang itu kami ingatkan kami mengetahui penyimpangan kalian dan saatnya nanti kami akan membuat perhitungan,\" ujarnya.
Romo meyakini, pada Pemilu 2019 akan terjadi pergantian pimpinan. Dan saat itulah mereka akan membuat perhitungan dengan seluruh aparat yang kini disebutnya menyalahi aturan dengan menjadi corong politik rezim penguasa saat ini.
\"Kami punya keyakinan akan terjadi pergantian kepemimpinan lewat pemilu yang akan datang. kita akan bikin perhitungan dengan aparat yang hari ini menyalahgunakan kekuasaan,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Saat ini menurut Romo, informasi mengenai hal seperti itu terus ia terima dari masyarakat yang terdzolimi. Bahkan juga ada indikasi aparat negara sudah melanggar batas netralitas dan bertindak di luar tugas mereka demi kepentingan rezim penguasa.
\"Karena itu kami ingin mengatakan pada mereka yang terdzolimi, kami masih ada bersama kalian. Kepada aparat yang menyimpang itu kami ingatkan kami mengetahui penyimpangan kalian dan saatnya nanti kami akan membuat perhitungan,\" ujarnya.
Romo meyakini, pada Pemilu 2019 akan terjadi pergantian pimpinan. Dan saat itulah mereka akan membuat perhitungan dengan seluruh aparat yang kini disebutnya menyalahi aturan dengan menjadi corong politik rezim penguasa saat ini.
\"Kami punya keyakinan akan terjadi pergantian kepemimpinan lewat pemilu yang akan datang. kita akan bikin perhitungan dengan aparat yang hari ini menyalahgunakan kekuasaan,\" pungkasnya."/>
Saat ini menurut Romo, informasi mengenai hal seperti itu terus ia terima dari masyarakat yang terdzolimi. Bahkan juga ada indikasi aparat negara sudah melanggar batas netralitas dan bertindak di luar tugas mereka demi kepentingan rezim penguasa.
\"Karena itu kami ingin mengatakan pada mereka yang terdzolimi, kami masih ada bersama kalian. Kepada aparat yang menyimpang itu kami ingatkan kami mengetahui penyimpangan kalian dan saatnya nanti kami akan membuat perhitungan,\" ujarnya.
Romo meyakini, pada Pemilu 2019 akan terjadi pergantian pimpinan. Dan saat itulah mereka akan membuat perhitungan dengan seluruh aparat yang kini disebutnya menyalahi aturan dengan menjadi corong politik rezim penguasa saat ini.
\"Kami punya keyakinan akan terjadi pergantian kepemimpinan lewat pemilu yang akan datang. kita akan bikin perhitungan dengan aparat yang hari ini menyalahgunakan kekuasaan,\" pungkasnya."/>
Romo Raden M Syafii menyebutkan saat ini banyak aparat yang sudah melampaui batas netralitas mereka pada pemiu 2019 dengan berperan menjadi alat kepentingan rezim penguasa. Hal ini disampaikannya disela apel 'Ikrar Kesiapsiagaan Pemilu Damai-Kawal ulama dan Waspada Kecurangan' di depan Masjid Raya Al Mahsun, Medan, Jumat (22/2/2019).
Ia mengatakan aksi ini mereka lakukan untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat diberikan kebebasan untuk secara konstitusi menentukan pilihan mereka pada Pemilu 2019.
"Kami ingin memastikan pemilu ini benar-benar pesta demokrasi, rakyat bergembira. Ini menjadi momen bagi rakyat indonesia menentukan pemimpin. Karena itu kita berharpa jangan mereka diintimidasi, ditakut-takuti, diancam dan lain sebagainya," katanya.
Saat ini menurut Romo, informasi mengenai hal seperti itu terus ia terima dari masyarakat yang terdzolimi. Bahkan juga ada indikasi aparat negara sudah melanggar batas netralitas dan bertindak di luar tugas mereka demi kepentingan rezim penguasa.
"Karena itu kami ingin mengatakan pada mereka yang terdzolimi, kami masih ada bersama kalian. Kepada aparat yang menyimpang itu kami ingatkan kami mengetahui penyimpangan kalian dan saatnya nanti kami akan membuat perhitungan," ujarnya.
Romo meyakini, pada Pemilu 2019 akan terjadi pergantian pimpinan. Dan saat itulah mereka akan membuat perhitungan dengan seluruh aparat yang kini disebutnya menyalahi aturan dengan menjadi corong politik rezim penguasa saat ini.
"Kami punya keyakinan akan terjadi pergantian kepemimpinan lewat pemilu yang akan datang. kita akan bikin perhitungan dengan aparat yang hari ini menyalahgunakan kekuasaan," pungkasnya.
Romo Raden M Syafii menyebutkan saat ini banyak aparat yang sudah melampaui batas netralitas mereka pada pemiu 2019 dengan berperan menjadi alat kepentingan rezim penguasa. Hal ini disampaikannya disela apel 'Ikrar Kesiapsiagaan Pemilu Damai-Kawal ulama dan Waspada Kecurangan' di depan Masjid Raya Al Mahsun, Medan, Jumat (22/2/2019).
Ia mengatakan aksi ini mereka lakukan untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat diberikan kebebasan untuk secara konstitusi menentukan pilihan mereka pada Pemilu 2019.
"Kami ingin memastikan pemilu ini benar-benar pesta demokrasi, rakyat bergembira. Ini menjadi momen bagi rakyat indonesia menentukan pemimpin. Karena itu kita berharpa jangan mereka diintimidasi, ditakut-takuti, diancam dan lain sebagainya," katanya.
Saat ini menurut Romo, informasi mengenai hal seperti itu terus ia terima dari masyarakat yang terdzolimi. Bahkan juga ada indikasi aparat negara sudah melanggar batas netralitas dan bertindak di luar tugas mereka demi kepentingan rezim penguasa.
"Karena itu kami ingin mengatakan pada mereka yang terdzolimi, kami masih ada bersama kalian. Kepada aparat yang menyimpang itu kami ingatkan kami mengetahui penyimpangan kalian dan saatnya nanti kami akan membuat perhitungan," ujarnya.
Romo meyakini, pada Pemilu 2019 akan terjadi pergantian pimpinan. Dan saat itulah mereka akan membuat perhitungan dengan seluruh aparat yang kini disebutnya menyalahi aturan dengan menjadi corong politik rezim penguasa saat ini.
"Kami punya keyakinan akan terjadi pergantian kepemimpinan lewat pemilu yang akan datang. kita akan bikin perhitungan dengan aparat yang hari ini menyalahgunakan kekuasaan," pungkasnya.