Ekonom senior Rizal Ramli (RR) menilai pemisahan TNI-Polri yang digagas oleh presiden ke 4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sudah tidak lagi sesuai dengan semangatnya. Hal ini ditegaskannya saat menerima kedatangan Forum Komunikasi Patriot Peduli Bangsa yang menaungi para Purnawirawan TNI di kantornya, Jalan Tebet Barat Dalam IV, Jakarta Selatan, Rabu (19/8). Kedatangan kelompok purnawirawan ini dipimpin Eks Staf Ahli Panglima TNI, Deddy S Budiman. "Kami hari ini kecewa, TNI sudah tidak dwifungsi, polisi malah multifungsi. Segala macam diurusin dan sering jadi alat politik, padahal tidak boleh itu," ujar RR di hadapan Deddy dan 9 orang perwakilan dari Forum Komunikasi Patriot Peduli Bangsa. Ia menjelaskan saat pertama kali Gusdur menggagas pemisahan TNI-Polri, RR mengetahui betul maksud dan tujuan yang akan dituju, yakni menjadikan Polri dengan kekuatan sipil. "Maunya Gusdur, 'saya ingin polisi itu seperti di Inggris ada wibawa di tengah masyarakat tidak usah bawa senjata berat kayak pasukan perang. Cukup pakai pentungan'," ungkapnya. Karena itu, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) itu memandang hal tersebut sebagai suatu persoalan yang harus diperbaiki. "Menurut saya ini hal-hal yang perlu dibenahi," demikian RR.[R]
Ekonom senior Rizal Ramli (RR) menilai pemisahan TNI-Polri yang digagas oleh presiden ke 4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sudah tidak lagi sesuai dengan semangatnya. Hal ini ditegaskannya saat menerima kedatangan Forum Komunikasi Patriot Peduli Bangsa yang menaungi para Purnawirawan TNI di kantornya, Jalan Tebet Barat Dalam IV, Jakarta Selatan, Rabu (19/8). Kedatangan kelompok purnawirawan ini dipimpin Eks Staf Ahli Panglima TNI, Deddy S Budiman. "Kami hari ini kecewa, TNI sudah tidak dwifungsi, polisi malah multifungsi. Segala macam diurusin dan sering jadi alat politik, padahal tidak boleh itu," ujar RR di hadapan Deddy dan 9 orang perwakilan dari Forum Komunikasi Patriot Peduli Bangsa. Ia menjelaskan saat pertama kali Gusdur menggagas pemisahan TNI-Polri, RR mengetahui betul maksud dan tujuan yang akan dituju, yakni menjadikan Polri dengan kekuatan sipil. "Maunya Gusdur, 'saya ingin polisi itu seperti di Inggris ada wibawa di tengah masyarakat tidak usah bawa senjata berat kayak pasukan perang. Cukup pakai pentungan'," ungkapnya. Karena itu, mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Menko Ekuin) itu memandang hal tersebut sebagai suatu persoalan yang harus diperbaiki. "Menurut saya ini hal-hal yang perlu dibenahi," demikian RR.© Copyright 2024, All Rights Reserved