Ekonom senior Rizal Ramli memiliki peran dibalik pembangunan Jalan Tol Kualanamu-Tebingtinggi hingga pengembangan Danau Toba.
Hal ini disampaikan langsung oleh Rizal Ramli melalui akun YouTube miliknya.
Dalam videonya tersebut, Rizal Ramli terlebih dahulu bercerita mengenai pengalamannya saat masih menjadi aktivis dimana ia sering bolak-balik ke Medan termasuk liburan di Danau Toba.
"Saya pikir ini indah sekali nih barang. Kok enggak ada pembangunan apa-apa di sini. Danaunya bagus, hijau, masa enggak bisa dibikin apa-apa. Jadi waktu itu saya sudah membayang-bayang, nanti kalau saya kembali ke kekuasaan, aku mau bangun Danau Toba," ujar Rizal Ramli seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/10).
Beberapa tahun kemudian, Rizal Ramli menjadi Presiden Komisaris (Preskom) BNI 46. Ia memiliki peran dalam pembangunan jalan tol Kualanamu-Tebing Tinggi dan pengembangan wisata Danau Toba.
"Nah ada usulan untuk membangun pinjam kredit ke BNI untuk membangun jalan tol Kualanamu-Tebing Tinggi. Direksi nolak, karena dia enggak punya perspektif kan. Saya waktu itu preskom bilang, jangan main tolak saja, ini kalau Danau Toba berkembang, turisnya banyak, pasti nguntungin," kata Rizal.
Mendengar penjelasan RR, sapaan Rizal Ramli, pembangunan jalan tol Kualanamu ke Tebing Tinggi akhirnya disetujui.
"Jadi jelek-jelek aku ini, ada jugalah jasanya dikit sama orang Medan. Jangan kagak ingat kita orang Medan," sambung Rizal.
RR juga membuat pengembangan Danau Toba dimasukkan ke destinasi dan membentuk Badan Otorita Danau Toba. Saat itu, ia meminta lahan seluas 500 hektare dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar.
"Sayangnya setelah kita kagak di situ, kagak ada kejadian yang penting, enggak ada pengembangan kemajuan. Yang ada cuma pejabat datang bolak-balik ke Danau Toba. Tapi nyaris kagak ada kemajuan yang berarti," terang Rizal Ramli.
Bahkan kata Rizal, pada waktu itu juga air yang ada di Danau Toba kotor yang diakibatkan oleh peternakan ikan dari perusahaan Swiss.
Rizal lantas meminta pengacaranya, Otto Hasibuan untuk menuntut perusahaan tersebut kata merusak lingkungan yang mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
"Tuntut supaya tutup mereka. Bang Otto sudah siap mau nuntut, eh diganti sama kawan saya Bang Luhut (menjadi Menko Kemaritiman), enggak ada tuh apa-apa, enggak dibersihin Danau Toba, aduh," tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved