Universitas Islam Negeri Sumatera Utara kembali melahirkan Doktor Komunikasi dan Penyiaran Islam kembali atas nama Fairus asal Banda Aceh yang dilaksanakan di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi jalan William Iskandar pasar V Medan Estate, Senin (29/8/2022).
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UINSU Prof. Lahmuddin Lubis yang juga ketua sidang dalam promosi Doktor tersebut mengatakan dengan bertambahnya Doktor baru ini dapat menambah kekuatan sumber daya manusia dalam dunia akademisi.
"Penelitian ini membeti warna baru dalam studi-studi keilmuan komunikasi dan ilmu dakwah di UINSU Medan. Dengan lulusnya pak Fairus dalam sidang promosi Doktor ini diharapkan dapat menambah kekuatan SDM di UIN Ar-Raniry Banda Aceh terutama pada Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam," katanya.
Disertasi yang berjudul Wajah Manusia dalam Al-Qur’an (Kajian Aspek Kinesik dan Implikasinya terhadap Keilmuan Komunikasi Islam) ini banyak menampat pujian dari majelis penguji, diantaranya Dr. Iskandar Zulkarnain yang merupakan penguji eksternal dari Universitas Sumatera Utara (USU) yang mengapresiasi desertasi Fairus yang sangat menarik ini.
“Saya memberi apresiasi yang tinggi atas hasil riset yang ditulis dalam disertasi ini, sebuah riset yang mampu menjelaskan dengan sangat baik aspek-aspek nonverbal wajah manusia yang didasari atas teks-teks suci Al-Qur’an," ungkap Iskandar.
Dia juga menjelaskan Selama ini kita cuma mengenal aspek nonverbal ansikh dari paradigma ilmuwan atau teori-teori Barat, disertasi ini berhasil memberikan perspektif lain. "Disertasi ini melihat nonverbalitas melalui perspektif Al-Qur’an yang mestinya memang menjadi rujukan banyak pelajar dan ilmuwan di Indonesia,” jelasnya.
Penguji internal dari UINSU Prof. Abdullah dan Dr. Rubino melihat riset ini bukan riset biasa. Isu yang diangkat pun bukan hal-hal yang biasa, bukan pengulangan dari riset-riset yang pernah dilakukan sebelumnya.
"Disertasi ini menawarkan suatu gagasan baru dalam melihat wajah manusia dalam konteks komunikasi nonverbal. Saya berharap, dimulai dan diinisiasi oleh penelitian Fairus, ke depan akan lahir peneliti-peneliti doktoral lain dari UIN SU maupun universitas-universitas lain di Indonesia yang akan melanjutkan penelitian serupa tetapi dilihat dari perspektif berbeda," kata Abdullah.
“Gagasan yang ditawarkan disertasi ini menarik, inspiratif, dan menggugah kesadaran kita sehingga patut dilanjutkan oleh periset maupun calon-calon peneliti doktoral lainnya," ungkap Rubino.
Guru besar UINSU Prof. Syukur Kholil dan Prof. Zainal Arifin yang juga promotor dalam sidang promosi Doktor tersebut juga mengapresiasi atas kerja kerasnya Fairus yang mampu membuat desertasi yang sangat menarik dan unik dalam ilmu komunikasi dan penyiaran islam ini.
“Tema penelitian ini unik dan tak jamak dilakukan. Hasil yang diperoleh pun memberi inspirasi dan gagasan tentang nonverbalitas wajah manusia sebagai suatu tema yang masih jarang diteliti," kata Syukur Kholik.
"Dalam konteks komunikasi dan kitab suci, selama ini hanya aspek verbal saja yang sering dikaitkan dengan Al-Qur’an. Penelitian ini berbeda, ia mengkaji hubungan Al-Qur’an dan aspek nonverbal khususnya pada wilayah wajah manusia. Disamping mengafirmasi," ungkap Zainal Arifin.
Apresiasi yang luar biasa dari majelis penguji sidang promosi Doktor ini membuat Fairus bersemangat untuk menggali lebih dalam lagi penelitian ini untuk menjadi rujukan penelitian berikutnya atas saran dan masukan dari seluruh majelis penguji yang ada.
"Saya sangat berterimakasih kepada promotor dan penguji sidang yang telah memberikan kritik dan saran atas penyempurnaan disertasi ini, kerja keras ini juga tidak terlepas dari doa dan dukungan keluarga yang selama ini diberikan kepada saya," ungkap Fairus.
© Copyright 2024, All Rights Reserved