Desakan agar Presiden Joko Widodo membatalkan upacara puncak perayaan HUT RI ke 76 tanggal 17 Agustus 2021 mendatang muncul dari kelompok yang menamakan diri Relawan Mutiara Jokowi di Sumatera Utara.
Mereka beralasan, seremonial peringatan detik-detik kemerdekaan Indonesia tersebut berpotensi memicu lonjakan kasus covid-19.
Ketua DPD Relawan Mutiara Jokowi Sumatera Utara, Samsul Fikri Pohan menilai, jika Upacara 17 Agustus itu tetap dilaksanakan, maka bisa dipasikan pemerintah tak konsisten dengan aturan yang berlaku selama masa pandemi.
"Saat ini, di tengah PPKM, masyarakat dilarang untuk membuat pesta," kata Samsul di Medan, Sabtu (14/8/2021).
Dia mengacu pada perayaan Tahun Baru Islam pada 10 Agustus pekan lalu. Untuk menghindari penyebaran Covid-19, pemerintah memutuskan hari libur pada perayaan itu diundur satu hari.
Menurut Samsul, jika pemerintah mau adil, tanggal merah untuk perayaan 17 Agustus juga harus dimundurkan sehari.
Menurutnya, upacara puncak perayaan Hari Kemerdekaan RI itu tak perlu dilaksanakan, karena berpotensi menciptakan kerumunan. Apalagi dalam setiap seremonial upacara, baik di Istana Presiden maupun di daerah, selalu ada tamu undangan.
Para relawan ini juga memperlihatkan satu video yang berisi satu sesi latihan Paskibraka. Latihan semacam itu dinilai mereka akan sulit menghindari kerumunan.
Mereka juga mengingatkan Presiden Jokowi untuk tak tumpang tindih dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Kita berharap Pak Jokowi harus melihat ke bawah, tidak hanya sekedar menerima laporan, itu pun laporan samping," harap Samsul.
Dia menegaskan, jika permintaan mereka tersebut tak dipenuhi, Relawan Mutiara Jokowi, khususnya dari barisan Sumatera Utara akan melakukan konsolidasi pada Rapat Koodinasi Nasional (Rakornas) yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Kalau Pak Jokowi tak mengabulkan permintaan kami ini, maka kami akan mencabut mandat dukungan," ancamnya.
Ketua DPC Relawan Mutiara Jokowi Labuhanbatu, Bahana Surya Tarigan yang mendampingi Samsul mengatakan, pihaknya sejak awal konsisten mendukung Jokowi baik selama masa kampanya sejak 2014 lalu hingga kini.
Namun, dukungan kepada Jokowi tidak serta merta dukungan membabi buta yang menutup mata atas kebijakan atau hal-hal yang mereka nilai tak berpihak kepada masyarakat.
"Kita tetap mendukung Jokowi. Jadi kami tak hanya memilih, tetapi turut menjaga (anamah yang diberikan rakyat)," tegasnya.
Dia menambahkan, kritik terhadap kebijakan pemerintah merupakan salah satu bentuk dukungan mereka kepada Jokowi. Dengan harapan, pemerintahan saat ini bisa mengambil kebijakan yang baik, terutama dalam menyelesaikan pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Ini salah satu bentuk dukungan kami (kepada Jokowi)," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved