Berbagai gejolak dan dinamika terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2022.
- Pakai Anggaran Triliunan, AHY: Apa Kabar Food Estate?
- Tingkatkan Ketahanan Pangan, Edy Rahmayadi Targetkan Pembangunan Bendungan di Karo
- Anggota DPRD Medan Dukung ‘Bantuan Rumah Jamur’ Pemko Medan
Baca Juga
Dari soal pandemi, situasi politik jelang 2024, hingga soal ketahanan pangan yang terimbas dari kondisi global
Anggota DPD RI Fahira Idris mengatakan, sepanjang 2022 isu ketahanan pangan masih jadi persoalan karena terimbas pandemi, hingga konflik Rusia-Ukraina yang mengancam krisis pangan dunia.
“Ketahanan pangan masih jadi PR besar kita. Tahun 2022 ini membuka mata kita bahwa ketahanan pangan dunia sejatinya sangat rapuh," kata Fahira kepada redaksi, Kamis (29/12).
Sebagai bangsa besar, Indonesia mau tidak mau harus memformulasikan politik dan strategi pangan agar lebih kuat terhadap gejolak global yang kapan saja bisa terjadi.
Sejak Indonesia merdeka, para pendiri bangsa sudah mengingatkan pentingnya ketahanan pangan karena meyakini krisis pangan akan selalu membayangi dunia. Oleh karenanya, para pendiri bangsa meletakkan dasar politik pangan Indonesia bukan lagi inward looking atau berorientasi ke dalam, tetapi sudah outward looking atau mampu memberi sumbangsih bagi ketersediaan pangan dunia.
“Kekuatan ekonomi Indonesia sejatinya ada di sektor pangan. Makanya, negeri ini didesain bukan hanya mampu mencukupi pangannya bagi rakyatnya sendiri, tetapi mampu memberi sumbangsih bagi ketersediaan pangan dunia," tutupnya.
- Pemuda Katolik: Kehadiran Timnas U20 Israel Tidak Mengubah Sikap Indonesia pada Palestina
- Swiss Open 2023, Indonesia Menyisakan 2 Wakil di Semifinal
- Indonesia Sisakan 5 Wakil di Perempatfinal Swiss Open 2023