Ia mengungkapkan virus Hog Cholera beberapa hari ini menyerang peternakan babi yang ada di Sumut, termasuk di Kota Medan.
\"Kita sudah buat surat yang ditembuskan ke seluruh Kabupaten/Kota di Sumut. Kita juga sudah ambil beberapa sampel dari beberapa pertenakan babi di Kabupaten/Kota,\" ungkap Azhar.
Pembuangan bangkai babi ke Sungai tersebut sangat disayangkan oleh Azhar. Seharusnya babi yang mati karena virus kolera ini harus ditanam bukan dibuang sembarangan.
“Itu karena malas peternaknya menanam bangkai babinya. Sehingga membuangnya dan menimbulkan penyebaran virus lebih cepat. Jadi kita sudah imbau supaya jangan dibuang ke sungai,\" kata Azhar.
Dalam catatan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut. Wabah virus ini, banyak menyerang pertenakan babi di Kabupaten Dairi. Kemudian di Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Azhar mengungkapkan meski tidak menular ke manusia. Pihaknya, melarang masyarakat untuk konsumsi babi yang mati mendadak tersebut. Kemudian, juga memberikan bantuan 10 ribu vaksin kepada peternak di Sumut.[R]
" itemprop="description"/>Ia mengungkapkan virus Hog Cholera beberapa hari ini menyerang peternakan babi yang ada di Sumut, termasuk di Kota Medan.
\"Kita sudah buat surat yang ditembuskan ke seluruh Kabupaten/Kota di Sumut. Kita juga sudah ambil beberapa sampel dari beberapa pertenakan babi di Kabupaten/Kota,\" ungkap Azhar.
Pembuangan bangkai babi ke Sungai tersebut sangat disayangkan oleh Azhar. Seharusnya babi yang mati karena virus kolera ini harus ditanam bukan dibuang sembarangan.
“Itu karena malas peternaknya menanam bangkai babinya. Sehingga membuangnya dan menimbulkan penyebaran virus lebih cepat. Jadi kita sudah imbau supaya jangan dibuang ke sungai,\" kata Azhar.
Dalam catatan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut. Wabah virus ini, banyak menyerang pertenakan babi di Kabupaten Dairi. Kemudian di Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Azhar mengungkapkan meski tidak menular ke manusia. Pihaknya, melarang masyarakat untuk konsumsi babi yang mati mendadak tersebut. Kemudian, juga memberikan bantuan 10 ribu vaksin kepada peternak di Sumut.[R]
"/>Ia mengungkapkan virus Hog Cholera beberapa hari ini menyerang peternakan babi yang ada di Sumut, termasuk di Kota Medan.
\"Kita sudah buat surat yang ditembuskan ke seluruh Kabupaten/Kota di Sumut. Kita juga sudah ambil beberapa sampel dari beberapa pertenakan babi di Kabupaten/Kota,\" ungkap Azhar.
Pembuangan bangkai babi ke Sungai tersebut sangat disayangkan oleh Azhar. Seharusnya babi yang mati karena virus kolera ini harus ditanam bukan dibuang sembarangan.
“Itu karena malas peternaknya menanam bangkai babinya. Sehingga membuangnya dan menimbulkan penyebaran virus lebih cepat. Jadi kita sudah imbau supaya jangan dibuang ke sungai,\" kata Azhar.
Dalam catatan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut. Wabah virus ini, banyak menyerang pertenakan babi di Kabupaten Dairi. Kemudian di Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Azhar mengungkapkan meski tidak menular ke manusia. Pihaknya, melarang masyarakat untuk konsumsi babi yang mati mendadak tersebut. Kemudian, juga memberikan bantuan 10 ribu vaksin kepada peternak di Sumut.[R]
"/>