Putu sendiri mengaku belum dapat menjelaskan secara resmi kronologis peristiwa tersebut. Kronologisnya baru akan diketahui setelah petugas selesai memintai keterangan pelaku maupun korban.
\"Mohon bersabar kita masih menunggu hasil penyidikan,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Putu sendiri mengaku belum dapat menjelaskan secara resmi kronologis peristiwa tersebut. Kronologisnya baru akan diketahui setelah petugas selesai memintai keterangan pelaku maupun korban.
\"Mohon bersabar kita masih menunggu hasil penyidikan,\" pungkasnya."/>
Putu sendiri mengaku belum dapat menjelaskan secara resmi kronologis peristiwa tersebut. Kronologisnya baru akan diketahui setelah petugas selesai memintai keterangan pelaku maupun korban.
\"Mohon bersabar kita masih menunggu hasil penyidikan,\" pungkasnya."/>
Kasus pemukulan terhadap seorang warga memicu kehebohan warga di kawasan Jalan Mandailing, Kecamatan Bantan Timur, Medan, Kamis (7/2/2019) sore. Kehebohan terjadi karena pemukulan tersebut diduga dilakukan oleh warga yang berasal dari suku Tionghoa.
Polisi bahkan disebut turun ke lokasi untuk mengamankan pelaku yang sempat membuat masyarakat marah. Pelaku dan korban yang masih dirahasiakan identitasnya tersebut hingga dini hari ini masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Medan.
Informasi yang beredar lewat media sosial menyebutkan kasus pemukulan ini diawali cekcok mulut antara korban dengan pelaku yang berjenis kelamin wanita tersebut. Cek cok ini terjadi lantaran korban protes terhadap pelaku yang melepaskan anjingnya sehingga membuat murid-murid sekolah Madrasah Muhammadiyah yang ada disekitar lokasi ketakutan karena dikejar binatang peliharaan tersebut.
Akan tetapi protes dan teguran dari korban ini ternyata ditanggapi kurang baik oleh pemilik anjing tersebut sehingga keduanya sempat cekcok mulut. Buntutnya, pemilik anjing tersebut disebut melakukan pemukulan hingga membuat pelipis kanan korban terluka.
Informasi ini sendiri menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan masih akan diuji kebenarannya dengan memintai keterangan dari pelaku dan korban.
"Pelaku sudah kita amankan dan saat ini masih diperiksa di Polres," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha, sesaat lalu.
Putu sendiri mengaku belum dapat menjelaskan secara resmi kronologis peristiwa tersebut. Kronologisnya baru akan diketahui setelah petugas selesai memintai keterangan pelaku maupun korban.
"Mohon bersabar kita masih menunggu hasil penyidikan," pungkasnya.
Kasus pemukulan terhadap seorang warga memicu kehebohan warga di kawasan Jalan Mandailing, Kecamatan Bantan Timur, Medan, Kamis (7/2/2019) sore. Kehebohan terjadi karena pemukulan tersebut diduga dilakukan oleh warga yang berasal dari suku Tionghoa.
Polisi bahkan disebut turun ke lokasi untuk mengamankan pelaku yang sempat membuat masyarakat marah. Pelaku dan korban yang masih dirahasiakan identitasnya tersebut hingga dini hari ini masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Medan.
Informasi yang beredar lewat media sosial menyebutkan kasus pemukulan ini diawali cekcok mulut antara korban dengan pelaku yang berjenis kelamin wanita tersebut. Cek cok ini terjadi lantaran korban protes terhadap pelaku yang melepaskan anjingnya sehingga membuat murid-murid sekolah Madrasah Muhammadiyah yang ada disekitar lokasi ketakutan karena dikejar binatang peliharaan tersebut.
Akan tetapi protes dan teguran dari korban ini ternyata ditanggapi kurang baik oleh pemilik anjing tersebut sehingga keduanya sempat cekcok mulut. Buntutnya, pemilik anjing tersebut disebut melakukan pemukulan hingga membuat pelipis kanan korban terluka.
Informasi ini sendiri menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan masih akan diuji kebenarannya dengan memintai keterangan dari pelaku dan korban.
"Pelaku sudah kita amankan dan saat ini masih diperiksa di Polres," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Putu Yudha, sesaat lalu.
Putu sendiri mengaku belum dapat menjelaskan secara resmi kronologis peristiwa tersebut. Kronologisnya baru akan diketahui setelah petugas selesai memintai keterangan pelaku maupun korban.
"Mohon bersabar kita masih menunggu hasil penyidikan," pungkasnya.