Dia menyebutkan bahwa apa yang dikatakan Jokowi menjadi ramai karena ditafsirkan seolah-olah propaganda itu adalah milik atau berasal dari Pemerintah Rusia.
Padahal, lanjut Lodewij, diksi kata \"ala\" berarti adalah suatu gaya atau model yang memang cara tersebut pernah ada dan berkembang di Rusia.
\"Ini adalah propaganda gaya Rusia, bukan Rusia-nya. Hanya sekarang orang mengaitkan dengan Rusia bahwa itu dikatakan propaganda ala Rusia bukan artinya itu dikeluarkan pemerintah Rusia, ini yang perlu kita bedakan,\" tutupnya. [R] " itemprop="description"/>
Dia menyebutkan bahwa apa yang dikatakan Jokowi menjadi ramai karena ditafsirkan seolah-olah propaganda itu adalah milik atau berasal dari Pemerintah Rusia.
Padahal, lanjut Lodewij, diksi kata \"ala\" berarti adalah suatu gaya atau model yang memang cara tersebut pernah ada dan berkembang di Rusia.
\"Ini adalah propaganda gaya Rusia, bukan Rusia-nya. Hanya sekarang orang mengaitkan dengan Rusia bahwa itu dikatakan propaganda ala Rusia bukan artinya itu dikeluarkan pemerintah Rusia, ini yang perlu kita bedakan,\" tutupnya. [R] "/>
Dia menyebutkan bahwa apa yang dikatakan Jokowi menjadi ramai karena ditafsirkan seolah-olah propaganda itu adalah milik atau berasal dari Pemerintah Rusia.
Padahal, lanjut Lodewij, diksi kata \"ala\" berarti adalah suatu gaya atau model yang memang cara tersebut pernah ada dan berkembang di Rusia.
\"Ini adalah propaganda gaya Rusia, bukan Rusia-nya. Hanya sekarang orang mengaitkan dengan Rusia bahwa itu dikatakan propaganda ala Rusia bukan artinya itu dikeluarkan pemerintah Rusia, ini yang perlu kita bedakan,\" tutupnya. [R] "/>
Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan ada tim sukses Pilpes 2019 yang menggunakan strategi kampanye propaganda ala Rusia dengan menyebarkan hoax adalah fakta.
Pandangan tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Lodewij F. Paulus kepada wartawan di Sheraton Ballroom, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/2).
"Kita tidak bisa pungkiri bahwa pihak sebelah menggunakan strategi propaganda ala Rusia ini sebagai salah satu upaya untuk memenangkan Pemilu nanti," ujar Lodewijk.
Dia menyebutkan bahwa apa yang dikatakan Jokowi menjadi ramai karena ditafsirkan seolah-olah propaganda itu adalah milik atau berasal dari Pemerintah Rusia.
Padahal, lanjut Lodewij, diksi kata "ala" berarti adalah suatu gaya atau model yang memang cara tersebut pernah ada dan berkembang di Rusia.
"Ini adalah propaganda gaya Rusia, bukan Rusia-nya. Hanya sekarang orang mengaitkan dengan Rusia bahwa itu dikatakan propaganda ala Rusia bukan artinya itu dikeluarkan pemerintah Rusia, ini yang perlu kita bedakan," tutupnya. [R]
Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebutkan ada tim sukses Pilpes 2019 yang menggunakan strategi kampanye propaganda ala Rusia dengan menyebarkan hoax adalah fakta.
Pandangan tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Lodewij F. Paulus kepada wartawan di Sheraton Ballroom, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (7/2).
"Kita tidak bisa pungkiri bahwa pihak sebelah menggunakan strategi propaganda ala Rusia ini sebagai salah satu upaya untuk memenangkan Pemilu nanti," ujar Lodewijk.
Dia menyebutkan bahwa apa yang dikatakan Jokowi menjadi ramai karena ditafsirkan seolah-olah propaganda itu adalah milik atau berasal dari Pemerintah Rusia.
Padahal, lanjut Lodewij, diksi kata "ala" berarti adalah suatu gaya atau model yang memang cara tersebut pernah ada dan berkembang di Rusia.
"Ini adalah propaganda gaya Rusia, bukan Rusia-nya. Hanya sekarang orang mengaitkan dengan Rusia bahwa itu dikatakan propaganda ala Rusia bukan artinya itu dikeluarkan pemerintah Rusia, ini yang perlu kita bedakan," tutupnya.