Inisiator Gerakan Gadget Sehat, Prof Ridha Dharmajaya meminta semua pihak untuk bersama-sama menjaga bonus demografi Indonesia.
Potensi bonus demografi di Indonesia saat ini memprihatinkan dengan banyaknya keluhan syaraf kejepit yang dialami para remaja.
“Banyak kasus penjepitan syaraf leher yang dikeluhkan oleh orang-orang usia muda dan remaja. Gejalanya, kepala pusing, leher sakit, kesemutan dan gampang capek. Biasanya gejala ini dirasakan oleh orang-orang usia muda dengan tingkat pendidikan SMP dan SMA,“ kata Prof Ridha Dharmajaya dalam diskusi dengan jurnalis dan mahasiswa yang dilakukan oleh RMOL Sumut di Kantor Ciskom, Selasa (30/5).
Prof Ridha mengatakan fenomena bonus demografi yang akan dialami Indonesia dalam waktu 5-10 tahun ke depan, mempunyai tantangan tersendiri. Menurut Prof Ridha, potensi bonus demografi ini harus dijaga untuk dapat direalisasikan menjadi kekuatan bagi Indonesia.
“Capaiannya tentu adanya intelektualitas dan moralitas yang baik dari bonus demografi itu. Kita tidak berharap itu malah menjadi bencana demografi,” tegas Prof Ridha.
Lebih lanjut Prof Ridha menjelaskan, ketika Indonesia mengalami pandemi Covid-19 selama tahun 2020-2022, banyak sekolah yang mengadakan pembelajaran secara daring. Akibatnya, dikatakan Prof ridha, banyak orang tua yang permisif pada anaknya untuk menggunakan gadget secara berlebihan.
“Masalah daring membuat siswa menjadi menggunakan gadget di rumah. Ini tentu harus menjadi perhatian bagi orang tua,” kata Prof Ridha lagi.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah potensi keluhan syarat terjepit akibat menggunakan gadget, Prof Ridha menjelaskan bisa dilakukan dengan memodifikasi posisi duduk ketika sedang menggunakan gadget dengan meletakkan posisi mata sejajar dengan layar gadget. Kemudian menjaga screen time menggunakan gadget.
“Kita juga sedang mempersiapkan aplikasi yang dapat membantu para pengguna gadget sehingga mempunyai alarm untuk berhenti menggunakan gadgetnya. Tentunya kita ingin memberi kontribusi bagi mewujudkan potensi bonus demografi di Indonesia akan unggul tetap,” demikian Prof Ridha.
© Copyright 2024, All Rights Reserved