Mahfud menjelaskan, bukan hanya politik identitas yang menjadi ancaman besar terhadap keutuhan bangsa. Pada sisi lain, kelompok-kelompok yang mulai mempersoalkan ideologi bangsa juga menjadi ancaman yang sangat mendasar.
\"Ini memang sangat ironis, kenapa pada Pemilu 2019 ini muncul pihak-pihak yang mempersoalkan ideologi bangsa. Padahal dulu tidak ada, bahkan hingga era orde baru dan beberapa pemilu langsung di era reformasi hingga pemilu 2014 yang mempersoalkan ideologi bangsa ini tidak ada,\" ungkapnya.
Berangkat dari persoalan ini, Gerakan Suluh Kebangsaan menurut Mahfud merasa terpanggil untuk memberikan pemahaman mengenai bahaya dari politik identitas ditengah masyarakat. Melalui berbagai pertemuan dan diskusi dengan masyarakat, mereka akan menjelaskan bagaimana isu politik identitas ini menjadi sebuah komoditi politik yang digunakan hanya untuk mencapai tujuan politis saja. Mereka berharap dengan aksi tersebut, masyarakat akan semakin sadar dan menghindari isu politik identitas.
\"Kalau dibiarkan ini membahayakan. Karena isu SARA itu menyangkut emosi massa yang sebagian bahkan tidak mengetahui fakta sebenarnya. Kami ingin menyuarakan agar mari kita sambut pemilu dengan kegembiraan,\" pungkasnya.
Gerakan Suluh Indonesia akan menggelar sarasehan kebangsaan \'Merawat Kebhinekaan Mengokohkan Kebangsaan\' di Hotel Four Point, Medan, Sabtu (9/2/2019) besok. Diskusi tersebut akan diisi oleh beberapa tokoh diantaranya Prof. Mahmud MD, Dr H Abdul Mu\'ti, Prof Syaiful Akhyar Lubis, Prof Saidurrahman dan Prof Hj. Sri Sulistyawati.
\"Disana kita akan memaparkan seluruh aspek tentang politik identitas,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Mahfud menjelaskan, bukan hanya politik identitas yang menjadi ancaman besar terhadap keutuhan bangsa. Pada sisi lain, kelompok-kelompok yang mulai mempersoalkan ideologi bangsa juga menjadi ancaman yang sangat mendasar.
\"Ini memang sangat ironis, kenapa pada Pemilu 2019 ini muncul pihak-pihak yang mempersoalkan ideologi bangsa. Padahal dulu tidak ada, bahkan hingga era orde baru dan beberapa pemilu langsung di era reformasi hingga pemilu 2014 yang mempersoalkan ideologi bangsa ini tidak ada,\" ungkapnya.
Berangkat dari persoalan ini, Gerakan Suluh Kebangsaan menurut Mahfud merasa terpanggil untuk memberikan pemahaman mengenai bahaya dari politik identitas ditengah masyarakat. Melalui berbagai pertemuan dan diskusi dengan masyarakat, mereka akan menjelaskan bagaimana isu politik identitas ini menjadi sebuah komoditi politik yang digunakan hanya untuk mencapai tujuan politis saja. Mereka berharap dengan aksi tersebut, masyarakat akan semakin sadar dan menghindari isu politik identitas.
\"Kalau dibiarkan ini membahayakan. Karena isu SARA itu menyangkut emosi massa yang sebagian bahkan tidak mengetahui fakta sebenarnya. Kami ingin menyuarakan agar mari kita sambut pemilu dengan kegembiraan,\" pungkasnya.
Gerakan Suluh Indonesia akan menggelar sarasehan kebangsaan \'Merawat Kebhinekaan Mengokohkan Kebangsaan\' di Hotel Four Point, Medan, Sabtu (9/2/2019) besok. Diskusi tersebut akan diisi oleh beberapa tokoh diantaranya Prof. Mahmud MD, Dr H Abdul Mu\'ti, Prof Syaiful Akhyar Lubis, Prof Saidurrahman dan Prof Hj. Sri Sulistyawati.
\"Disana kita akan memaparkan seluruh aspek tentang politik identitas,\" pungkasnya."/>
Mahfud menjelaskan, bukan hanya politik identitas yang menjadi ancaman besar terhadap keutuhan bangsa. Pada sisi lain, kelompok-kelompok yang mulai mempersoalkan ideologi bangsa juga menjadi ancaman yang sangat mendasar.
\"Ini memang sangat ironis, kenapa pada Pemilu 2019 ini muncul pihak-pihak yang mempersoalkan ideologi bangsa. Padahal dulu tidak ada, bahkan hingga era orde baru dan beberapa pemilu langsung di era reformasi hingga pemilu 2014 yang mempersoalkan ideologi bangsa ini tidak ada,\" ungkapnya.
Berangkat dari persoalan ini, Gerakan Suluh Kebangsaan menurut Mahfud merasa terpanggil untuk memberikan pemahaman mengenai bahaya dari politik identitas ditengah masyarakat. Melalui berbagai pertemuan dan diskusi dengan masyarakat, mereka akan menjelaskan bagaimana isu politik identitas ini menjadi sebuah komoditi politik yang digunakan hanya untuk mencapai tujuan politis saja. Mereka berharap dengan aksi tersebut, masyarakat akan semakin sadar dan menghindari isu politik identitas.
\"Kalau dibiarkan ini membahayakan. Karena isu SARA itu menyangkut emosi massa yang sebagian bahkan tidak mengetahui fakta sebenarnya. Kami ingin menyuarakan agar mari kita sambut pemilu dengan kegembiraan,\" pungkasnya.
Gerakan Suluh Indonesia akan menggelar sarasehan kebangsaan \'Merawat Kebhinekaan Mengokohkan Kebangsaan\' di Hotel Four Point, Medan, Sabtu (9/2/2019) besok. Diskusi tersebut akan diisi oleh beberapa tokoh diantaranya Prof. Mahmud MD, Dr H Abdul Mu\'ti, Prof Syaiful Akhyar Lubis, Prof Saidurrahman dan Prof Hj. Sri Sulistyawati.
\"Disana kita akan memaparkan seluruh aspek tentang politik identitas,\" pungkasnya."/>
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Prof. Mahfud MD mengatakan politik identitas menjadi salah satu kerawanan utama yang mengancam keutuhan bangsa jelang Pemilu 2019. Hal ini disampaikannya saat menggelar pertemuan dengan kalangan jurnalis di Kota Medan, Jumat (8/2/2019).
Mahfud mengatakan saat ini ancaman terhadap keutuhan bangsa semakin mengkhawatirkan karena politik identitas yang mengedepankan identitas agama menjadi semakin mengental.
"Hal ini memunculkan gejala permusuhan antar aktifis. Jual beli politik identitas, saling menyerang dengan mempersoalkan agama," katanya.
Mahfud menjelaskan, bukan hanya politik identitas yang menjadi ancaman besar terhadap keutuhan bangsa. Pada sisi lain, kelompok-kelompok yang mulai mempersoalkan ideologi bangsa juga menjadi ancaman yang sangat mendasar.
"Ini memang sangat ironis, kenapa pada Pemilu 2019 ini muncul pihak-pihak yang mempersoalkan ideologi bangsa. Padahal dulu tidak ada, bahkan hingga era orde baru dan beberapa pemilu langsung di era reformasi hingga pemilu 2014 yang mempersoalkan ideologi bangsa ini tidak ada," ungkapnya.
Berangkat dari persoalan ini, Gerakan Suluh Kebangsaan menurut Mahfud merasa terpanggil untuk memberikan pemahaman mengenai bahaya dari politik identitas ditengah masyarakat. Melalui berbagai pertemuan dan diskusi dengan masyarakat, mereka akan menjelaskan bagaimana isu politik identitas ini menjadi sebuah komoditi politik yang digunakan hanya untuk mencapai tujuan politis saja. Mereka berharap dengan aksi tersebut, masyarakat akan semakin sadar dan menghindari isu politik identitas.
"Kalau dibiarkan ini membahayakan. Karena isu SARA itu menyangkut emosi massa yang sebagian bahkan tidak mengetahui fakta sebenarnya. Kami ingin menyuarakan agar mari kita sambut pemilu dengan kegembiraan," pungkasnya.
Gerakan Suluh Indonesia akan menggelar sarasehan kebangsaan 'Merawat Kebhinekaan Mengokohkan Kebangsaan' di Hotel Four Point, Medan, Sabtu (9/2/2019) besok. Diskusi tersebut akan diisi oleh beberapa tokoh diantaranya Prof. Mahmud MD, Dr H Abdul Mu'ti, Prof Syaiful Akhyar Lubis, Prof Saidurrahman dan Prof Hj. Sri Sulistyawati.
"Disana kita akan memaparkan seluruh aspek tentang politik identitas," pungkasnya.
Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Prof. Mahfud MD mengatakan politik identitas menjadi salah satu kerawanan utama yang mengancam keutuhan bangsa jelang Pemilu 2019. Hal ini disampaikannya saat menggelar pertemuan dengan kalangan jurnalis di Kota Medan, Jumat (8/2/2019).
Mahfud mengatakan saat ini ancaman terhadap keutuhan bangsa semakin mengkhawatirkan karena politik identitas yang mengedepankan identitas agama menjadi semakin mengental.
"Hal ini memunculkan gejala permusuhan antar aktifis. Jual beli politik identitas, saling menyerang dengan mempersoalkan agama," katanya.
Mahfud menjelaskan, bukan hanya politik identitas yang menjadi ancaman besar terhadap keutuhan bangsa. Pada sisi lain, kelompok-kelompok yang mulai mempersoalkan ideologi bangsa juga menjadi ancaman yang sangat mendasar.
"Ini memang sangat ironis, kenapa pada Pemilu 2019 ini muncul pihak-pihak yang mempersoalkan ideologi bangsa. Padahal dulu tidak ada, bahkan hingga era orde baru dan beberapa pemilu langsung di era reformasi hingga pemilu 2014 yang mempersoalkan ideologi bangsa ini tidak ada," ungkapnya.
Berangkat dari persoalan ini, Gerakan Suluh Kebangsaan menurut Mahfud merasa terpanggil untuk memberikan pemahaman mengenai bahaya dari politik identitas ditengah masyarakat. Melalui berbagai pertemuan dan diskusi dengan masyarakat, mereka akan menjelaskan bagaimana isu politik identitas ini menjadi sebuah komoditi politik yang digunakan hanya untuk mencapai tujuan politis saja. Mereka berharap dengan aksi tersebut, masyarakat akan semakin sadar dan menghindari isu politik identitas.
"Kalau dibiarkan ini membahayakan. Karena isu SARA itu menyangkut emosi massa yang sebagian bahkan tidak mengetahui fakta sebenarnya. Kami ingin menyuarakan agar mari kita sambut pemilu dengan kegembiraan," pungkasnya.
Gerakan Suluh Indonesia akan menggelar sarasehan kebangsaan 'Merawat Kebhinekaan Mengokohkan Kebangsaan' di Hotel Four Point, Medan, Sabtu (9/2/2019) besok. Diskusi tersebut akan diisi oleh beberapa tokoh diantaranya Prof. Mahmud MD, Dr H Abdul Mu'ti, Prof Syaiful Akhyar Lubis, Prof Saidurrahman dan Prof Hj. Sri Sulistyawati.
"Disana kita akan memaparkan seluruh aspek tentang politik identitas," pungkasnya.