\"Pabrik cokelat kedua kami di Indonesia mempertegas komitmen kami terhadap negara ini. Barry Callebaut akan terus berinvestasi di sisi manufaktur dan terus menawarkan produk-produk baru kepada pelanggan kami seperti Garudafood,\" kata Ben De Schryver, Presiden Barry Callebaut Asia Pasifik.
Sementara itu, CEO PT Garudafood Putra Putri Jaya, Hardianto Atmadja mengatakan kerjasama ini akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional.
\"Kami sangat senang dengan hubungan lama kami dengan Garudafood dan potensi pasar confectioneries di Indonesia. Kolaborasi kami dengan Barry Callebaut, yang dimulai pada tahun 2015, adalah salah satu strategi inovasi terbuka Garudafood dalam mendukung Industry 4.0,\" ujarnya.
Menurut Euromonitor, konsumsi tahunan cokelat per kapita di Indonesia hanya sekitar 300 gram, sementara permintaan cokelat meningkat karena volume penjualan permen coklat tumbuh 3,4% pada tahun 2018 (1,4�GR 2013-2018).
Selain pabrik cokelat baru di Rancaekek, Barry Callebaut memiliki pabrik cokelat lain di Gresik, Surabaya, dan dua pabrik kakao yang berlokasi di Bandung dan Makassar. Perusahaan saat ini memiliki lebih dari 550 karyawan di seluruh Indonesia." itemprop="description"/>
\"Pabrik cokelat kedua kami di Indonesia mempertegas komitmen kami terhadap negara ini. Barry Callebaut akan terus berinvestasi di sisi manufaktur dan terus menawarkan produk-produk baru kepada pelanggan kami seperti Garudafood,\" kata Ben De Schryver, Presiden Barry Callebaut Asia Pasifik.
Sementara itu, CEO PT Garudafood Putra Putri Jaya, Hardianto Atmadja mengatakan kerjasama ini akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional.
\"Kami sangat senang dengan hubungan lama kami dengan Garudafood dan potensi pasar confectioneries di Indonesia. Kolaborasi kami dengan Barry Callebaut, yang dimulai pada tahun 2015, adalah salah satu strategi inovasi terbuka Garudafood dalam mendukung Industry 4.0,\" ujarnya.
Menurut Euromonitor, konsumsi tahunan cokelat per kapita di Indonesia hanya sekitar 300 gram, sementara permintaan cokelat meningkat karena volume penjualan permen coklat tumbuh 3,4% pada tahun 2018 (1,4�GR 2013-2018).
Selain pabrik cokelat baru di Rancaekek, Barry Callebaut memiliki pabrik cokelat lain di Gresik, Surabaya, dan dua pabrik kakao yang berlokasi di Bandung dan Makassar. Perusahaan saat ini memiliki lebih dari 550 karyawan di seluruh Indonesia."/>
\"Pabrik cokelat kedua kami di Indonesia mempertegas komitmen kami terhadap negara ini. Barry Callebaut akan terus berinvestasi di sisi manufaktur dan terus menawarkan produk-produk baru kepada pelanggan kami seperti Garudafood,\" kata Ben De Schryver, Presiden Barry Callebaut Asia Pasifik.
Sementara itu, CEO PT Garudafood Putra Putri Jaya, Hardianto Atmadja mengatakan kerjasama ini akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional.
\"Kami sangat senang dengan hubungan lama kami dengan Garudafood dan potensi pasar confectioneries di Indonesia. Kolaborasi kami dengan Barry Callebaut, yang dimulai pada tahun 2015, adalah salah satu strategi inovasi terbuka Garudafood dalam mendukung Industry 4.0,\" ujarnya.
Menurut Euromonitor, konsumsi tahunan cokelat per kapita di Indonesia hanya sekitar 300 gram, sementara permintaan cokelat meningkat karena volume penjualan permen coklat tumbuh 3,4% pada tahun 2018 (1,4�GR 2013-2018).
Selain pabrik cokelat baru di Rancaekek, Barry Callebaut memiliki pabrik cokelat lain di Gresik, Surabaya, dan dua pabrik kakao yang berlokasi di Bandung dan Makassar. Perusahaan saat ini memiliki lebih dari 550 karyawan di seluruh Indonesia."/>
Salah satu produsen cokelat terkemuka Barry Callebaut melebarkan ekspansi bisnisnya ke Indonesia. Hal ini ditandai dengan pembukaan pabrik cokelat kedua mereka di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Indonesia. Pabrik ini mengadopsi konsep 'Plant-in-Plant' atau 'Pabrik di dalam Pabrik' dari Barry Callebaut, dimana mereka mengintegrasikan fasilitas produksi di lokasi pabrik pelanggannya dalam hal ini adalah pabrik biskuit Rancaekek milik Garudafood.
Pengumuman ini disampaikan pada saat peresmian pabrik yang dihadiri oleh Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat, Ben De Schryver Presiden Barry Callebaut Asia Pacific, dan Hardianto Atmadja, CEO PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.
Pabrik terbaru Barry Callebaut di Asia adalah hasil dari penandatanganan perjanjian pasokan cokelat jangka panjang pada bulan November 2018 lalu dengan Garudafood, salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia.
Nilai investasi pabrik ini mencapai CHF2,8 juta atau senilai Rp40 miliar. Sebelumnya, Barry Callebaut telah membuka pabrik cokelat pertamanya di Gresik â€" 800 km sebelah timur Jakarta, pada Oktober 2016 lalu.
"Pabrik cokelat kedua kami di Indonesia mempertegas komitmen kami terhadap negara ini. Barry Callebaut akan terus berinvestasi di sisi manufaktur dan terus menawarkan produk-produk baru kepada pelanggan kami seperti Garudafood," kata Ben De Schryver, Presiden Barry Callebaut Asia Pasifik.
Sementara itu, CEO PT Garudafood Putra Putri Jaya, Hardianto Atmadja mengatakan kerjasama ini akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional.
"Kami sangat senang dengan hubungan lama kami dengan Garudafood dan potensi pasar confectioneries di Indonesia. Kolaborasi kami dengan Barry Callebaut, yang dimulai pada tahun 2015, adalah salah satu strategi inovasi terbuka Garudafood dalam mendukung Industry 4.0," ujarnya.
Menurut Euromonitor, konsumsi tahunan cokelat per kapita di Indonesia hanya sekitar 300 gram, sementara permintaan cokelat meningkat karena volume penjualan permen coklat tumbuh 3,4% pada tahun 2018 (1,4% CAGR 2013-2018).
Selain pabrik cokelat baru di Rancaekek, Barry Callebaut memiliki pabrik cokelat lain di Gresik, Surabaya, dan dua pabrik kakao yang berlokasi di Bandung dan Makassar. Perusahaan saat ini memiliki lebih dari 550 karyawan di seluruh Indonesia.
Salah satu produsen cokelat terkemuka Barry Callebaut melebarkan ekspansi bisnisnya ke Indonesia. Hal ini ditandai dengan pembukaan pabrik cokelat kedua mereka di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Indonesia. Pabrik ini mengadopsi konsep 'Plant-in-Plant' atau 'Pabrik di dalam Pabrik' dari Barry Callebaut, dimana mereka mengintegrasikan fasilitas produksi di lokasi pabrik pelanggannya dalam hal ini adalah pabrik biskuit Rancaekek milik Garudafood.
Pengumuman ini disampaikan pada saat peresmian pabrik yang dihadiri oleh Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat, Ben De Schryver Presiden Barry Callebaut Asia Pacific, dan Hardianto Atmadja, CEO PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.
Pabrik terbaru Barry Callebaut di Asia adalah hasil dari penandatanganan perjanjian pasokan cokelat jangka panjang pada bulan November 2018 lalu dengan Garudafood, salah satu perusahaan makanan dan minuman terbesar di Indonesia.
Nilai investasi pabrik ini mencapai CHF2,8 juta atau senilai Rp40 miliar. Sebelumnya, Barry Callebaut telah membuka pabrik cokelat pertamanya di Gresik â€" 800 km sebelah timur Jakarta, pada Oktober 2016 lalu.
"Pabrik cokelat kedua kami di Indonesia mempertegas komitmen kami terhadap negara ini. Barry Callebaut akan terus berinvestasi di sisi manufaktur dan terus menawarkan produk-produk baru kepada pelanggan kami seperti Garudafood," kata Ben De Schryver, Presiden Barry Callebaut Asia Pasifik.
Sementara itu, CEO PT Garudafood Putra Putri Jaya, Hardianto Atmadja mengatakan kerjasama ini akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional.
"Kami sangat senang dengan hubungan lama kami dengan Garudafood dan potensi pasar confectioneries di Indonesia. Kolaborasi kami dengan Barry Callebaut, yang dimulai pada tahun 2015, adalah salah satu strategi inovasi terbuka Garudafood dalam mendukung Industry 4.0," ujarnya.
Menurut Euromonitor, konsumsi tahunan cokelat per kapita di Indonesia hanya sekitar 300 gram, sementara permintaan cokelat meningkat karena volume penjualan permen coklat tumbuh 3,4% pada tahun 2018 (1,4% CAGR 2013-2018).
Selain pabrik cokelat baru di Rancaekek, Barry Callebaut memiliki pabrik cokelat lain di Gresik, Surabaya, dan dua pabrik kakao yang berlokasi di Bandung dan Makassar. Perusahaan saat ini memiliki lebih dari 550 karyawan di seluruh Indonesia.