Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyoroti pembagian sembako langsung kepada rakyat yang kembali dilakukan Presiden Joko Widodo. Jika sebelumnya pembagian dilakukan di Harmoni, Jakarta, malam tadi Jokowi dikabarkan mengulangi di Bogor, Jawa Barat. Tidak hanya kerumunan massa yang ditimbulkan di tengah pandemik Covid-19 yang dikritisi, tapi juga cara Jokowi sebagai seorang presiden dalam memberi bantuan ke rakyat. “Bagi saya, ini adalah cara-cara yang tidak masuk akal. Tapi tidak demikian bagi Pak Jokowi, sepertinya sudah jadi pilihan politik,” ujarnya dalam akun Twitter pribadinya sesaat lalu, Minggu (12/4). Sohibul lantas menyebut aksi Jokowi tersebut sebagai politik sangu atau uang jajan. Cara ini tidak elok dilakukan oleh seorang presiden karena ada kekuasaan yang pegang dan bisa membuat rakyat lebih sejahtera. “Itulah politik sangu. Rakyat dipuaskan dengan "sangu" langsung dari presiden yang nilainya tidak seberapa dibanding dengan yang seharusnya mereka terima dari negara,” tutupnya. Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden kepada Biro Pers, Bey Machmudin meluruskan bahwa tidak ada pembagian sembako pada tadi malam. Namun demikian, dia tidak menampik ada pembagian sembako dari Jokowi. Bey berujar, masyarakat memperkirakan Jokowi akan kembali membagikan paket sembako. Perkiraan masyarakat ini kemungkinan didasari pembagian paket sembako pada hari sebelumnya. Ada juga pesan berantai di masyarakat yang bukan sumber resmi, bahwa Jokowi akan membagikan paket sembako. “Kemungkinan karena malam sebelumnya ada pembagian paket sembako, masyarakat mengira akan ada lagi pembagian sehingga mereka berbondong-bondong ke Istana Kepresidenan Bogor,” kata Bey. Warga membubarkan diri setelah mendapat penjelasan oleh Paspampres yang dibantu aparat kewilayahan dari Komando Resor Militer 061 (Korem 061/Surya Kencana) dan Polresta Bogor Kota.[R]
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menyoroti pembagian sembako langsung kepada rakyat yang kembali dilakukan Presiden Joko Widodo. Jika sebelumnya pembagian dilakukan di Harmoni, Jakarta, malam tadi Jokowi dikabarkan mengulangi di Bogor, Jawa Barat. Tidak hanya kerumunan massa yang ditimbulkan di tengah pandemik Covid-19 yang dikritisi, tapi juga cara Jokowi sebagai seorang presiden dalam memberi bantuan ke rakyat. “Bagi saya, ini adalah cara-cara yang tidak masuk akal. Tapi tidak demikian bagi Pak Jokowi, sepertinya sudah jadi pilihan politik,” ujarnya dalam akun Twitter pribadinya sesaat lalu, Minggu (12/4). Sohibul lantas menyebut aksi Jokowi tersebut sebagai politik sangu atau uang jajan. Cara ini tidak elok dilakukan oleh seorang presiden karena ada kekuasaan yang pegang dan bisa membuat rakyat lebih sejahtera. “Itulah politik sangu. Rakyat dipuaskan dengan "sangu" langsung dari presiden yang nilainya tidak seberapa dibanding dengan yang seharusnya mereka terima dari negara,” tutupnya. Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden kepada Biro Pers, Bey Machmudin meluruskan bahwa tidak ada pembagian sembako pada tadi malam. Namun demikian, dia tidak menampik ada pembagian sembako dari Jokowi. Bey berujar, masyarakat memperkirakan Jokowi akan kembali membagikan paket sembako. Perkiraan masyarakat ini kemungkinan didasari pembagian paket sembako pada hari sebelumnya. Ada juga pesan berantai di masyarakat yang bukan sumber resmi, bahwa Jokowi akan membagikan paket sembako. “Kemungkinan karena malam sebelumnya ada pembagian paket sembako, masyarakat mengira akan ada lagi pembagian sehingga mereka berbondong-bondong ke Istana Kepresidenan Bogor,” kata Bey. Warga membubarkan diri setelah mendapat penjelasan oleh Paspampres yang dibantu aparat kewilayahan dari Komando Resor Militer 061 (Korem 061/Surya Kencana) dan Polresta Bogor Kota.© Copyright 2024, All Rights Reserved