Dia juga kaget. Kenapa orang Sumut tangannya keras-keras semua. \"Saya ini mantan prajurit komando. Kalau nggak malu saya tadi sudah teriak. Kasih tangan kencang banget. Apalagi emak-emaknya. Tadi ada yang tarik-tarih baju saya. Lho lho lho tumben. Saya kewalahan,\" tukasnya.
Dalam pertemuan itu, para pendukung juga dibagikan buku yang ditulis oleh Prabowo. Di dalam buku itu tertuang semua pemikirannya. Sehingga dia sempat berguyon untuk mengakhiri pidatonya.
\"Kita dulu di tentara, paling malas dengarin tausiah panjang-panjang. Betul? Coba Itu yang mantan tentara itu. Kalau saya kasih pengarahan itu sudah celingak-celinguk. Ini breafing komandan ini kok panjang-panjang. Ini saya mau kasih pengarahan pendek-pendek kalian tidak boleh,\" tukasnya.
Dalam acara itu, ribuan pendukungnya hadir. Di dalam ruangan begitu sesak. Bahkan beberapa kali Ibu-ibu yang duduk di kursi protes karena tidak bisa melihat Prabowo karena ada pendukung yang berdiri di areal depan. " itemprop="description"/>
Dia juga kaget. Kenapa orang Sumut tangannya keras-keras semua. \"Saya ini mantan prajurit komando. Kalau nggak malu saya tadi sudah teriak. Kasih tangan kencang banget. Apalagi emak-emaknya. Tadi ada yang tarik-tarih baju saya. Lho lho lho tumben. Saya kewalahan,\" tukasnya.
Dalam pertemuan itu, para pendukung juga dibagikan buku yang ditulis oleh Prabowo. Di dalam buku itu tertuang semua pemikirannya. Sehingga dia sempat berguyon untuk mengakhiri pidatonya.
\"Kita dulu di tentara, paling malas dengarin tausiah panjang-panjang. Betul? Coba Itu yang mantan tentara itu. Kalau saya kasih pengarahan itu sudah celingak-celinguk. Ini breafing komandan ini kok panjang-panjang. Ini saya mau kasih pengarahan pendek-pendek kalian tidak boleh,\" tukasnya.
Dalam acara itu, ribuan pendukungnya hadir. Di dalam ruangan begitu sesak. Bahkan beberapa kali Ibu-ibu yang duduk di kursi protes karena tidak bisa melihat Prabowo karena ada pendukung yang berdiri di areal depan. "/>
Dia juga kaget. Kenapa orang Sumut tangannya keras-keras semua. \"Saya ini mantan prajurit komando. Kalau nggak malu saya tadi sudah teriak. Kasih tangan kencang banget. Apalagi emak-emaknya. Tadi ada yang tarik-tarih baju saya. Lho lho lho tumben. Saya kewalahan,\" tukasnya.
Dalam pertemuan itu, para pendukung juga dibagikan buku yang ditulis oleh Prabowo. Di dalam buku itu tertuang semua pemikirannya. Sehingga dia sempat berguyon untuk mengakhiri pidatonya.
\"Kita dulu di tentara, paling malas dengarin tausiah panjang-panjang. Betul? Coba Itu yang mantan tentara itu. Kalau saya kasih pengarahan itu sudah celingak-celinguk. Ini breafing komandan ini kok panjang-panjang. Ini saya mau kasih pengarahan pendek-pendek kalian tidak boleh,\" tukasnya.
Dalam acara itu, ribuan pendukungnya hadir. Di dalam ruangan begitu sesak. Bahkan beberapa kali Ibu-ibu yang duduk di kursi protes karena tidak bisa melihat Prabowo karena ada pendukung yang berdiri di areal depan. "/>
Calon Presiden Nomor urut 02 Prabowo Subianto melanjutkan safari politiknya di Kota Medan, Sabtu (23/2). Prabowo datang ke Balai Pertemuan Regalle, Jalan Adam Malik.
Sejak pagi ruangan sudah disesaki pendukung fanatiknya. Mulai dari emak-emak, muda-mudi, hingga pensiunan tentara datang. Luasnya aula Regalle tak mampu menampung jumlah pendukung. Tak sedikit yang tertahan di luar sejak pagi.
Prabowo datang sekira pukul 10.00 WIB. Dia menaiki sebuah mobil Toyota Alphard, dan berdiri di jendela atap.
Para pendukung meneriakkan namanya. Prabowo melontar senyum. Tangannya sesekali memberi hormat dan salam dua jari khas mereka."Emak-emak sekalian yang saya cintai. Wah gawat ini emak-emaknyanya banyak banget," katanya dari atas Podium.
Dia juga kaget. Kenapa orang Sumut tangannya keras-keras semua. "Saya ini mantan prajurit komando. Kalau nggak malu saya tadi sudah teriak. Kasih tangan kencang banget. Apalagi emak-emaknya. Tadi ada yang tarik-tarih baju saya. Lho lho lho tumben. Saya kewalahan," tukasnya.
Dalam pertemuan itu, para pendukung juga dibagikan buku yang ditulis oleh Prabowo. Di dalam buku itu tertuang semua pemikirannya. Sehingga dia sempat berguyon untuk mengakhiri pidatonya.
"Kita dulu di tentara, paling malas dengarin tausiah panjang-panjang. Betul? Coba Itu yang mantan tentara itu. Kalau saya kasih pengarahan itu sudah celingak-celinguk. Ini breafing komandan ini kok panjang-panjang. Ini saya mau kasih pengarahan pendek-pendek kalian tidak boleh," tukasnya.
Dalam acara itu, ribuan pendukungnya hadir. Di dalam ruangan begitu sesak. Bahkan beberapa kali Ibu-ibu yang duduk di kursi protes karena tidak bisa melihat Prabowo karena ada pendukung yang berdiri di areal depan.
Calon Presiden Nomor urut 02 Prabowo Subianto melanjutkan safari politiknya di Kota Medan, Sabtu (23/2). Prabowo datang ke Balai Pertemuan Regalle, Jalan Adam Malik.
Sejak pagi ruangan sudah disesaki pendukung fanatiknya. Mulai dari emak-emak, muda-mudi, hingga pensiunan tentara datang. Luasnya aula Regalle tak mampu menampung jumlah pendukung. Tak sedikit yang tertahan di luar sejak pagi.
Prabowo datang sekira pukul 10.00 WIB. Dia menaiki sebuah mobil Toyota Alphard, dan berdiri di jendela atap.
Para pendukung meneriakkan namanya. Prabowo melontar senyum. Tangannya sesekali memberi hormat dan salam dua jari khas mereka."Emak-emak sekalian yang saya cintai. Wah gawat ini emak-emaknyanya banyak banget," katanya dari atas Podium.
Dia juga kaget. Kenapa orang Sumut tangannya keras-keras semua. "Saya ini mantan prajurit komando. Kalau nggak malu saya tadi sudah teriak. Kasih tangan kencang banget. Apalagi emak-emaknya. Tadi ada yang tarik-tarih baju saya. Lho lho lho tumben. Saya kewalahan," tukasnya.
Dalam pertemuan itu, para pendukung juga dibagikan buku yang ditulis oleh Prabowo. Di dalam buku itu tertuang semua pemikirannya. Sehingga dia sempat berguyon untuk mengakhiri pidatonya.
"Kita dulu di tentara, paling malas dengarin tausiah panjang-panjang. Betul? Coba Itu yang mantan tentara itu. Kalau saya kasih pengarahan itu sudah celingak-celinguk. Ini breafing komandan ini kok panjang-panjang. Ini saya mau kasih pengarahan pendek-pendek kalian tidak boleh," tukasnya.
Dalam acara itu, ribuan pendukungnya hadir. Di dalam ruangan begitu sesak. Bahkan beberapa kali Ibu-ibu yang duduk di kursi protes karena tidak bisa melihat Prabowo karena ada pendukung yang berdiri di areal depan.