Jokowi yang tidak lagi bisa mencalon untuk periode mendatang membuat beberapa nama terus menjadi pembicaraan hangat perpolitikan Indonesia.
Di kalangan 'pembantu' Jokowi saat ini, setidaknya ada 4 nama yang selalu disebut sebagai sosok yang layak 'naik kelas' menjadi Presiden. Sebut saja Prabowo Subianto yang kini menjabat Menteri Pertahanan, Airlangga Hartarto yang kini menjabat Menko Perekonomian, Erick Thohir yang kini menjabat Menteri BUMN dan Sandiaga Uno yang kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf).
Riuhnya empat nama tersebut tidak terlepas dari aksi massa dari kelompok pendukung masing-masing. Prabowo Subianto yang juga masih menjabat Ketua Umum Partai Gerindra dielu-elukan oleh jutaan kader mereka untuk menjadi Presiden. Begitu juga Airlangga Hartarto yang juga sudah ditetapkan oleh kader Golkar sebagai sosok yang diusung di 2024.
Sementara, Sandiaga Uno dan Erick Thohir masing-masing memiliki relawan yang jumlahnay juga tidak sedikit. Mereka sudah mengikrarkan dukungan bagi mereka untuk menjadi RI 1. Meski belum tak sebesar dukungan massif kader partai politik seperti yang diperoleh Prabowo dan Airlangga, namun Erick Thohir dan Sandiaga juga tentu tidak dapat diremehkan. Dua sosok muda ini bermain pada arena yang sangat seksi yakni kaum milenial dan kaum enterpreneur. Kaum yang dianggap menjadi representasi adaptasi di era digitalisasi saat ini dan dianggap sebagai kalangan yang mampu menjawab berbagai tantangan kehidupan saat ini.
Di Sumatera Utara sendiri, relawan Erick Thohir bernama ETeam sudah mengikrarkan dukungan mereka kepada Erick Thohir untuk maju di 2024. Relawan ini merupakan bagian dari jaringan ETeam yang sudah terbentuk secara nasional.
Tidak mau kalah, massa pendukung Sandiaga Uno juga muncul. Mereka adalah forum Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia. Forum ini juga ada di daerah lain selain di Sumatera Utara.
Kalau dua nama lain Prabowo dan Airlangga, tak perlu ditanyakan lagi. Dalam setiap agenda pertemuan kader partai mereka, nama ini selalu diteriakkan dalam yel-yel mereka dengan pekik 'Presidenku'.
Melihat latar belakang dari 4 nama ini, saya berkesimpulan bahwa empat nama ini memiliki perbedaan kaum yang jelas yaitu kaum tua dan kaum muda. 'Pembantu Tua' yang menurut saya memang benar-benar tua, dan 'Pembantu muda' yang benar-benar muda.
Sebenarnya akan sangat menarik jika 'sang Majikan' mulai berbicara mengenai intrik dari para pembantunya ini. Tapi itu rasanya tidak mungkin mengingat jalur politik empat pembantunya ini berbeda dengan sang majikan.
Justru yang saya lihat sang majikan dari bahasa tubuh lebih senang melirik sosok lain di luar empat nama itu. Sosok yang menurut saya bisa menjadi representasi persatuan tua dan muda.
Boleh tak setuju dan boleh juga setuju. Ganjar Pranowo menurut saya menjadi sosok tersebut karena bisa menjadi representasi pemersatu kaum muda dan kaum tua yang jadi rebutan empat pembantu Jokowi yang kini didukung untuk maju. Demikian untuk maklum.***
© Copyright 2024, All Rights Reserved