Terkait pernyataan Pengacara FPI Munarman bahwa peristiwa tersebut tidak terencana, secara tegas dibantah oleh Fadli yang juga Ketua Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW).
Dijelaskan Fadli, sejak awal pihaknya sudah tahu akan ada penyerangan tersebut. Namun demi kondusifitas Kota Tebing Tinggi khususnya Provinsi Sumatera Utara umumnya, Anggota Banser tidak pakai seragam agar tidak terjadi bentrokan.
\"Jadi bohong itu kalau disebut tidak terencana, sebab sejak awal kita sudah tahu akan ada penyerangan itu. Hanya saja karena kita tidak mau ada bentrokan demi menjaga kondusifitas Tebing Tinggi khususnya Sumatera Utara umumnya, makanya Banser tidak pakai seragam,\" ujar Fadli yang juga mantan Ketua PW ISNU Sumut ini.
Kemudian adanya pernyataan Islam Nusantara sesat serta ada shalawat Sunda di acara tersebut, Fadli dengan enteng menanggapinya.
\"Mereka sebenarnya tidak paham soal Islam Nusantara,\" ujar Fadli sambil terkekeh.
Intinya, tegas Fadli, FPI, Wahabi dan kroni-kroninya ingin menghancurkan Sumut khususnya Indonesia umumnya karena mereka ingin mendirikan khilafah.
Kenapa NU menjadi sasaran, karena sampai detik ini NU komit menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila.
Kemudian soal adanya tudingan bahwa acara Harlah NU tersebut menjadi ajang kampanye, juga secara tegas dibantah oleh Fadli.
\"Saya hadir dia acara tersebut. Gus Muwafiq tidak ada sama sekali melakukan kampanye. Gus Muwafiq hanya menyampaikan soal kiprah NU di NKRI,\" pungkas Fadli yang juga mantan Ketua PW GP Ansor Sumut." itemprop="description"/>
Terkait pernyataan Pengacara FPI Munarman bahwa peristiwa tersebut tidak terencana, secara tegas dibantah oleh Fadli yang juga Ketua Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW).
Dijelaskan Fadli, sejak awal pihaknya sudah tahu akan ada penyerangan tersebut. Namun demi kondusifitas Kota Tebing Tinggi khususnya Provinsi Sumatera Utara umumnya, Anggota Banser tidak pakai seragam agar tidak terjadi bentrokan.
\"Jadi bohong itu kalau disebut tidak terencana, sebab sejak awal kita sudah tahu akan ada penyerangan itu. Hanya saja karena kita tidak mau ada bentrokan demi menjaga kondusifitas Tebing Tinggi khususnya Sumatera Utara umumnya, makanya Banser tidak pakai seragam,\" ujar Fadli yang juga mantan Ketua PW ISNU Sumut ini.
Kemudian adanya pernyataan Islam Nusantara sesat serta ada shalawat Sunda di acara tersebut, Fadli dengan enteng menanggapinya.
\"Mereka sebenarnya tidak paham soal Islam Nusantara,\" ujar Fadli sambil terkekeh.
Intinya, tegas Fadli, FPI, Wahabi dan kroni-kroninya ingin menghancurkan Sumut khususnya Indonesia umumnya karena mereka ingin mendirikan khilafah.
Kenapa NU menjadi sasaran, karena sampai detik ini NU komit menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila.
Kemudian soal adanya tudingan bahwa acara Harlah NU tersebut menjadi ajang kampanye, juga secara tegas dibantah oleh Fadli.
\"Saya hadir dia acara tersebut. Gus Muwafiq tidak ada sama sekali melakukan kampanye. Gus Muwafiq hanya menyampaikan soal kiprah NU di NKRI,\" pungkas Fadli yang juga mantan Ketua PW GP Ansor Sumut."/>
Terkait pernyataan Pengacara FPI Munarman bahwa peristiwa tersebut tidak terencana, secara tegas dibantah oleh Fadli yang juga Ketua Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW).
Dijelaskan Fadli, sejak awal pihaknya sudah tahu akan ada penyerangan tersebut. Namun demi kondusifitas Kota Tebing Tinggi khususnya Provinsi Sumatera Utara umumnya, Anggota Banser tidak pakai seragam agar tidak terjadi bentrokan.
\"Jadi bohong itu kalau disebut tidak terencana, sebab sejak awal kita sudah tahu akan ada penyerangan itu. Hanya saja karena kita tidak mau ada bentrokan demi menjaga kondusifitas Tebing Tinggi khususnya Sumatera Utara umumnya, makanya Banser tidak pakai seragam,\" ujar Fadli yang juga mantan Ketua PW ISNU Sumut ini.
Kemudian adanya pernyataan Islam Nusantara sesat serta ada shalawat Sunda di acara tersebut, Fadli dengan enteng menanggapinya.
\"Mereka sebenarnya tidak paham soal Islam Nusantara,\" ujar Fadli sambil terkekeh.
Intinya, tegas Fadli, FPI, Wahabi dan kroni-kroninya ingin menghancurkan Sumut khususnya Indonesia umumnya karena mereka ingin mendirikan khilafah.
Kenapa NU menjadi sasaran, karena sampai detik ini NU komit menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila.
Kemudian soal adanya tudingan bahwa acara Harlah NU tersebut menjadi ajang kampanye, juga secara tegas dibantah oleh Fadli.
\"Saya hadir dia acara tersebut. Gus Muwafiq tidak ada sama sekali melakukan kampanye. Gus Muwafiq hanya menyampaikan soal kiprah NU di NKRI,\" pungkas Fadli yang juga mantan Ketua PW GP Ansor Sumut."/>
Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nadlatul Ulama (PP ISNU) mengapresiasi sikap tegas Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Agus Andrianto yang menindak tegas perusuh di acara Harlah ke-93 NU di Kota Tebing Tinggi, Rabu (27/2/2019) lalu.
Apresiasi tersebut disampaikan oleh Ketua PP ISNU H Fadli Yasir MAg kepada wartawan melalui sambungan telepon, Minggu (3/3/2019).
"Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama mengapresiasi sikap tegas Kapolda Sumut yang menindak tegas dengan menahan 11 orang perusuh di acara Harlah NU di Tebing Tinggi beberapa hari lalu," tegas Fadli.
Terkait pernyataan Pengacara FPI Munarman bahwa peristiwa tersebut tidak terencana, secara tegas dibantah oleh Fadli yang juga Ketua Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW).
Dijelaskan Fadli, sejak awal pihaknya sudah tahu akan ada penyerangan tersebut. Namun demi kondusifitas Kota Tebing Tinggi khususnya Provinsi Sumatera Utara umumnya, Anggota Banser tidak pakai seragam agar tidak terjadi bentrokan.
"Jadi bohong itu kalau disebut tidak terencana, sebab sejak awal kita sudah tahu akan ada penyerangan itu. Hanya saja karena kita tidak mau ada bentrokan demi menjaga kondusifitas Tebing Tinggi khususnya Sumatera Utara umumnya, makanya Banser tidak pakai seragam," ujar Fadli yang juga mantan Ketua PW ISNU Sumut ini.
Kemudian adanya pernyataan Islam Nusantara sesat serta ada shalawat Sunda di acara tersebut, Fadli dengan enteng menanggapinya.
"Mereka sebenarnya tidak paham soal Islam Nusantara," ujar Fadli sambil terkekeh.
Intinya, tegas Fadli, FPI, Wahabi dan kroni-kroninya ingin menghancurkan Sumut khususnya Indonesia umumnya karena mereka ingin mendirikan khilafah.
Kenapa NU menjadi sasaran, karena sampai detik ini NU komit menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila.
Kemudian soal adanya tudingan bahwa acara Harlah NU tersebut menjadi ajang kampanye, juga secara tegas dibantah oleh Fadli.
"Saya hadir dia acara tersebut. Gus Muwafiq tidak ada sama sekali melakukan kampanye. Gus Muwafiq hanya menyampaikan soal kiprah NU di NKRI," pungkas Fadli yang juga mantan Ketua PW GP Ansor Sumut.
Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nadlatul Ulama (PP ISNU) mengapresiasi sikap tegas Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Agus Andrianto yang menindak tegas perusuh di acara Harlah ke-93 NU di Kota Tebing Tinggi, Rabu (27/2/2019) lalu.
Apresiasi tersebut disampaikan oleh Ketua PP ISNU H Fadli Yasir MAg kepada wartawan melalui sambungan telepon, Minggu (3/3/2019).
"Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama mengapresiasi sikap tegas Kapolda Sumut yang menindak tegas dengan menahan 11 orang perusuh di acara Harlah NU di Tebing Tinggi beberapa hari lalu," tegas Fadli.
Terkait pernyataan Pengacara FPI Munarman bahwa peristiwa tersebut tidak terencana, secara tegas dibantah oleh Fadli yang juga Ketua Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW).
Dijelaskan Fadli, sejak awal pihaknya sudah tahu akan ada penyerangan tersebut. Namun demi kondusifitas Kota Tebing Tinggi khususnya Provinsi Sumatera Utara umumnya, Anggota Banser tidak pakai seragam agar tidak terjadi bentrokan.
"Jadi bohong itu kalau disebut tidak terencana, sebab sejak awal kita sudah tahu akan ada penyerangan itu. Hanya saja karena kita tidak mau ada bentrokan demi menjaga kondusifitas Tebing Tinggi khususnya Sumatera Utara umumnya, makanya Banser tidak pakai seragam," ujar Fadli yang juga mantan Ketua PW ISNU Sumut ini.
Kemudian adanya pernyataan Islam Nusantara sesat serta ada shalawat Sunda di acara tersebut, Fadli dengan enteng menanggapinya.
"Mereka sebenarnya tidak paham soal Islam Nusantara," ujar Fadli sambil terkekeh.
Intinya, tegas Fadli, FPI, Wahabi dan kroni-kroninya ingin menghancurkan Sumut khususnya Indonesia umumnya karena mereka ingin mendirikan khilafah.
Kenapa NU menjadi sasaran, karena sampai detik ini NU komit menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila.
Kemudian soal adanya tudingan bahwa acara Harlah NU tersebut menjadi ajang kampanye, juga secara tegas dibantah oleh Fadli.
"Saya hadir dia acara tersebut. Gus Muwafiq tidak ada sama sekali melakukan kampanye. Gus Muwafiq hanya menyampaikan soal kiprah NU di NKRI," pungkas Fadli yang juga mantan Ketua PW GP Ansor Sumut.