Haposan menjelaskan saat ini tantangan akan krisis energi BBM sangat krusial mengingat semakin menipisnya cadangan energi fossil tersebut. Persoalan lain adalah sumber-sumber energi tersebut merupakan sumber yang tidak dapat diperbaharui sehingga dipastikan akan semakin habis dan akan memicu kenaikan harga. Kondisi ini berbeda dengan penggunaan energi listrik yang pasokannya kini terus bertambah seiring bertambahnya pembangkit listrik yang menggunakan energi baru terbarukan.
\"Selain itu penggunaan energi listrik juga sangat ramah lingkungan karena tidak memicu polusi udara. Berbeda dengan penggunaan BBM. Kami yakin jika saja dari 30 ribu becak mesin di Medan beralih menggunakan energi listrik, maka langit Medan akan kembali biru,\" ujarnya.
General Manager PLN UIW Sumut Feby Joko Priharto mengatakan bahwa calon pengendara kendaraan listrik bahwa kini sudah tidak perlu khawatir lagi akan ketersediaan listrik di Sumatera Utara. PLN sudah memiliki stasiun pengisian listrik umum (SPLU) di 15 titik yang berada di beberapa kota di Sumut, yang selanjutnya setiap 20 Km di sepanjang jalan lintas utama provinsi Sumatera Utara juga akan didirikan SPLU guna mendukung kebutuhan pengisian ulang kendaraan listrik.
\"Tentunya hal ini sejalan dengan dorongan Pemerintah untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik, sehingga memungkinkan dalam waktu dekat becak motor bertenaga listrik ini bisa terealisasikan dan PLN siap mendukung dari segi infrastruktur dan suplai tenaga listrik,\" katanya dalam sambutannya yang dibacakan oleh Senior Manager Keuangan PLN Sumut Jon Haris Tobing.
PLN berharap ke depannya seluruh masyarakat akan menggunakan listrik sebagai energi utama, baik dalam berkendara maupun kegiatan lainnya seperti memasak dengan menggunakan kompor induksi / listrik. Hal ini guna mendukung lingkungan yang lebih hemat energi dan ramah sehingga mampu meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih baik di Medan maupun di seluruh Sumatera Utara.
Becak listrik menjadi inovasi terbaru hasil kerjasama PT PLN UIW Sumut dengan UNH. Keduanya berharap inovasi ini menjadi perhatian dari pemerintah untuk menjadi pionir angkutan umum ramah lingkungan di Sumatera Utara dan Indonesia." itemprop="description"/>
Haposan menjelaskan saat ini tantangan akan krisis energi BBM sangat krusial mengingat semakin menipisnya cadangan energi fossil tersebut. Persoalan lain adalah sumber-sumber energi tersebut merupakan sumber yang tidak dapat diperbaharui sehingga dipastikan akan semakin habis dan akan memicu kenaikan harga. Kondisi ini berbeda dengan penggunaan energi listrik yang pasokannya kini terus bertambah seiring bertambahnya pembangkit listrik yang menggunakan energi baru terbarukan.
\"Selain itu penggunaan energi listrik juga sangat ramah lingkungan karena tidak memicu polusi udara. Berbeda dengan penggunaan BBM. Kami yakin jika saja dari 30 ribu becak mesin di Medan beralih menggunakan energi listrik, maka langit Medan akan kembali biru,\" ujarnya.
General Manager PLN UIW Sumut Feby Joko Priharto mengatakan bahwa calon pengendara kendaraan listrik bahwa kini sudah tidak perlu khawatir lagi akan ketersediaan listrik di Sumatera Utara. PLN sudah memiliki stasiun pengisian listrik umum (SPLU) di 15 titik yang berada di beberapa kota di Sumut, yang selanjutnya setiap 20 Km di sepanjang jalan lintas utama provinsi Sumatera Utara juga akan didirikan SPLU guna mendukung kebutuhan pengisian ulang kendaraan listrik.
\"Tentunya hal ini sejalan dengan dorongan Pemerintah untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik, sehingga memungkinkan dalam waktu dekat becak motor bertenaga listrik ini bisa terealisasikan dan PLN siap mendukung dari segi infrastruktur dan suplai tenaga listrik,\" katanya dalam sambutannya yang dibacakan oleh Senior Manager Keuangan PLN Sumut Jon Haris Tobing.
PLN berharap ke depannya seluruh masyarakat akan menggunakan listrik sebagai energi utama, baik dalam berkendara maupun kegiatan lainnya seperti memasak dengan menggunakan kompor induksi / listrik. Hal ini guna mendukung lingkungan yang lebih hemat energi dan ramah sehingga mampu meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih baik di Medan maupun di seluruh Sumatera Utara.
Becak listrik menjadi inovasi terbaru hasil kerjasama PT PLN UIW Sumut dengan UNH. Keduanya berharap inovasi ini menjadi perhatian dari pemerintah untuk menjadi pionir angkutan umum ramah lingkungan di Sumatera Utara dan Indonesia."/>
Haposan menjelaskan saat ini tantangan akan krisis energi BBM sangat krusial mengingat semakin menipisnya cadangan energi fossil tersebut. Persoalan lain adalah sumber-sumber energi tersebut merupakan sumber yang tidak dapat diperbaharui sehingga dipastikan akan semakin habis dan akan memicu kenaikan harga. Kondisi ini berbeda dengan penggunaan energi listrik yang pasokannya kini terus bertambah seiring bertambahnya pembangkit listrik yang menggunakan energi baru terbarukan.
\"Selain itu penggunaan energi listrik juga sangat ramah lingkungan karena tidak memicu polusi udara. Berbeda dengan penggunaan BBM. Kami yakin jika saja dari 30 ribu becak mesin di Medan beralih menggunakan energi listrik, maka langit Medan akan kembali biru,\" ujarnya.
General Manager PLN UIW Sumut Feby Joko Priharto mengatakan bahwa calon pengendara kendaraan listrik bahwa kini sudah tidak perlu khawatir lagi akan ketersediaan listrik di Sumatera Utara. PLN sudah memiliki stasiun pengisian listrik umum (SPLU) di 15 titik yang berada di beberapa kota di Sumut, yang selanjutnya setiap 20 Km di sepanjang jalan lintas utama provinsi Sumatera Utara juga akan didirikan SPLU guna mendukung kebutuhan pengisian ulang kendaraan listrik.
\"Tentunya hal ini sejalan dengan dorongan Pemerintah untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik, sehingga memungkinkan dalam waktu dekat becak motor bertenaga listrik ini bisa terealisasikan dan PLN siap mendukung dari segi infrastruktur dan suplai tenaga listrik,\" katanya dalam sambutannya yang dibacakan oleh Senior Manager Keuangan PLN Sumut Jon Haris Tobing.
PLN berharap ke depannya seluruh masyarakat akan menggunakan listrik sebagai energi utama, baik dalam berkendara maupun kegiatan lainnya seperti memasak dengan menggunakan kompor induksi / listrik. Hal ini guna mendukung lingkungan yang lebih hemat energi dan ramah sehingga mampu meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih baik di Medan maupun di seluruh Sumatera Utara.
Becak listrik menjadi inovasi terbaru hasil kerjasama PT PLN UIW Sumut dengan UNH. Keduanya berharap inovasi ini menjadi perhatian dari pemerintah untuk menjadi pionir angkutan umum ramah lingkungan di Sumatera Utara dan Indonesia."/>
PT PLN Persero Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara dan Universitas HKBP Nommensen (UNH) mendorong transformasi penggunaan energi listrik pada angkuntan ini. Dorongan ini menjadi penting mengingat penggunaan energi yang bersumber dari bahan bakar minyak (BBM) menimbulkan berbagai kerugian dari sisi ekonomi maupun lingkungan hidup.
Demikian disampaikan Rektor UNH Dr Haposan Siallagan dalam sambutannya pada peluncuran becak listrik yang menjadi pendukung kampanye Electrifying Lifestyle yang dicanangkan oleh pihak PLN.
"Kedepan kami berharap UHN dapat menggandeng industri agar memproduksi angkutan massal berbasis penggunaan energi listrik," katanya, Kamis (2/5/2019).
Haposan menjelaskan saat ini tantangan akan krisis energi BBM sangat krusial mengingat semakin menipisnya cadangan energi fossil tersebut. Persoalan lain adalah sumber-sumber energi tersebut merupakan sumber yang tidak dapat diperbaharui sehingga dipastikan akan semakin habis dan akan memicu kenaikan harga. Kondisi ini berbeda dengan penggunaan energi listrik yang pasokannya kini terus bertambah seiring bertambahnya pembangkit listrik yang menggunakan energi baru terbarukan.
"Selain itu penggunaan energi listrik juga sangat ramah lingkungan karena tidak memicu polusi udara. Berbeda dengan penggunaan BBM. Kami yakin jika saja dari 30 ribu becak mesin di Medan beralih menggunakan energi listrik, maka langit Medan akan kembali biru," ujarnya.
General Manager PLN UIW Sumut Feby Joko Priharto mengatakan bahwa calon pengendara kendaraan listrik bahwa kini sudah tidak perlu khawatir lagi akan ketersediaan listrik di Sumatera Utara. PLN sudah memiliki stasiun pengisian listrik umum (SPLU) di 15 titik yang berada di beberapa kota di Sumut, yang selanjutnya setiap 20 Km di sepanjang jalan lintas utama provinsi Sumatera Utara juga akan didirikan SPLU guna mendukung kebutuhan pengisian ulang kendaraan listrik.
"Tentunya hal ini sejalan dengan dorongan Pemerintah untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik, sehingga memungkinkan dalam waktu dekat becak motor bertenaga listrik ini bisa terealisasikan dan PLN siap mendukung dari segi infrastruktur dan suplai tenaga listrik," katanya dalam sambutannya yang dibacakan oleh Senior Manager Keuangan PLN Sumut Jon Haris Tobing.
PLN berharap ke depannya seluruh masyarakat akan menggunakan listrik sebagai energi utama, baik dalam berkendara maupun kegiatan lainnya seperti memasak dengan menggunakan kompor induksi / listrik. Hal ini guna mendukung lingkungan yang lebih hemat energi dan ramah sehingga mampu meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih baik di Medan maupun di seluruh Sumatera Utara.
Becak listrik menjadi inovasi terbaru hasil kerjasama PT PLN UIW Sumut dengan UNH. Keduanya berharap inovasi ini menjadi perhatian dari pemerintah untuk menjadi pionir angkutan umum ramah lingkungan di Sumatera Utara dan Indonesia.
PT PLN Persero Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara dan Universitas HKBP Nommensen (UNH) mendorong transformasi penggunaan energi listrik pada angkuntan ini. Dorongan ini menjadi penting mengingat penggunaan energi yang bersumber dari bahan bakar minyak (BBM) menimbulkan berbagai kerugian dari sisi ekonomi maupun lingkungan hidup.
Demikian disampaikan Rektor UNH Dr Haposan Siallagan dalam sambutannya pada peluncuran becak listrik yang menjadi pendukung kampanye Electrifying Lifestyle yang dicanangkan oleh pihak PLN.
"Kedepan kami berharap UHN dapat menggandeng industri agar memproduksi angkutan massal berbasis penggunaan energi listrik," katanya, Kamis (2/5/2019).
Haposan menjelaskan saat ini tantangan akan krisis energi BBM sangat krusial mengingat semakin menipisnya cadangan energi fossil tersebut. Persoalan lain adalah sumber-sumber energi tersebut merupakan sumber yang tidak dapat diperbaharui sehingga dipastikan akan semakin habis dan akan memicu kenaikan harga. Kondisi ini berbeda dengan penggunaan energi listrik yang pasokannya kini terus bertambah seiring bertambahnya pembangkit listrik yang menggunakan energi baru terbarukan.
"Selain itu penggunaan energi listrik juga sangat ramah lingkungan karena tidak memicu polusi udara. Berbeda dengan penggunaan BBM. Kami yakin jika saja dari 30 ribu becak mesin di Medan beralih menggunakan energi listrik, maka langit Medan akan kembali biru," ujarnya.
General Manager PLN UIW Sumut Feby Joko Priharto mengatakan bahwa calon pengendara kendaraan listrik bahwa kini sudah tidak perlu khawatir lagi akan ketersediaan listrik di Sumatera Utara. PLN sudah memiliki stasiun pengisian listrik umum (SPLU) di 15 titik yang berada di beberapa kota di Sumut, yang selanjutnya setiap 20 Km di sepanjang jalan lintas utama provinsi Sumatera Utara juga akan didirikan SPLU guna mendukung kebutuhan pengisian ulang kendaraan listrik.
"Tentunya hal ini sejalan dengan dorongan Pemerintah untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik, sehingga memungkinkan dalam waktu dekat becak motor bertenaga listrik ini bisa terealisasikan dan PLN siap mendukung dari segi infrastruktur dan suplai tenaga listrik," katanya dalam sambutannya yang dibacakan oleh Senior Manager Keuangan PLN Sumut Jon Haris Tobing.
PLN berharap ke depannya seluruh masyarakat akan menggunakan listrik sebagai energi utama, baik dalam berkendara maupun kegiatan lainnya seperti memasak dengan menggunakan kompor induksi / listrik. Hal ini guna mendukung lingkungan yang lebih hemat energi dan ramah sehingga mampu meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih baik di Medan maupun di seluruh Sumatera Utara.
Becak listrik menjadi inovasi terbaru hasil kerjasama PT PLN UIW Sumut dengan UNH. Keduanya berharap inovasi ini menjadi perhatian dari pemerintah untuk menjadi pionir angkutan umum ramah lingkungan di Sumatera Utara dan Indonesia.