Rangkaian diklat yang diselenggarakan selama tiga hari setiap gelombangnya, di buka oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Binjai, Sri Ulina Ginting, SPd. di Pendopo Umar Baki kompleks Walikota Binjai, Senin, (14/10) dimana didalam sambutannya menyampaikan apreseasinya kepada penyelenggara atas terlaksananya acara diklat pembelajaran aktif yang selaras dengan program Pemerintah daerah Kota Binjai, terutama dalam peningkatan kualitas pendidikan guru mata pelajaran.
“Saya mewakili pemerintah daerah Kota Binjai mengucapkan terimakasih kepada penyelenggara acara diklat pembelajaran aktif ini, dimana telah lama saya idamkan acara ini dapat terselenggara, didalam setiap kesempatan pertemuan MGMP saya selalu menyampaikan betapa pentingnya mengasah kemampuan profesionalitas para guru mata pelajaran dengan penerapan pembelajaran aktif, jika memungkinkan acara serupa dilaksanakan setiap tahunnya”, ungkapnya.
“Kurikulum 2013 sudah berumur hampir 6 tahun, namun masih banyak dari guru-guru kita belum memahami bagaimana implementasinya di ruang kelas, praktek belajar mengajar hari ini masih banyak yang belum mencerminkan pembelajaran aktif. Nostalgia Pola pikir lama masih terbawa hingga saat ini, padahal perkembangan dunia pendidikan sudah menuntut siswa kita aktif dalam setiap mata pelajaran. Pembelajaran yang seharusnya terpusat pada siswa, interaktif, belajar bersama, menyenangkan dan kritis. Memahamkan kembali kurikulum 2013 ini dirasa relevan sebagai dasar penerapan metodologi pembelajaran aktif dalam pengembangan diri guru-guru pada diklat PKB ini’, jelasnya.
Sementara itu Ketua PGRI Kota Binjai Drs. Abdul Haris didalam sambutannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan acara diklat ini adalah sebagai jawaban atas kebutuhan para guru yang telah lama di perbincangkan, inisiatif ini lahir dari pengurus dan anggota PGRI Kota Binjai dengan menggandeng Forhati dan Tanoto Foundation bekerjasama mewujudkannya.
“Kami dari pengurus bersama anggota PGRI Kota Binjai, telah lama merencanakan diklat ini, berkat kerjasama kita dengan Forhati dan Tanoto Foundation telah terjawab sudah kebutuhan kita, dimana dengan penerapan pembelajaran aktif menggunakan metode Mikir ini anak didik kita dapat lebih mudah memahami setiap mata pelajaran, mereka akan menjadi pusat pembelajaran dengan mengalami prosesnya, saling berinteraksi dan berkomunikasi sesama siswa dalam kelompok, mampu dan percaya diri dalam mempresentasikan apa yang telah mereka pelajari dan barang tentu gurunya lebih dimudahkan dalam merefleksikan pembelajaran”, ungkapnya.
Hj. Hidayati Hanum, S.Pd selaku ketua penyelenggara menyampaikan dalam sambutannya bahwa 10 orang peserta terbaik dari Diklat PKB ini akan menjadi fasilitator daerah Kota Binjai, dimana mereka akan menjadi ujung tombak penyebarluasan program ini keseluruh sekolah dimana akan lebih banyak guru, dan siswa yang akan merasakan dampak praktik baik pendidikan.
Acara pembukaan diklat juga diisi dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Dr. R. Mursid, ST. M.Pd, dengan judul Pemahaman kurikulum 2013 serta Prof. Dr. Sri Minda Murni, M.S. dengan judul Guru Sebagai Penggerak Perubahan Menuju Indonesia Cerdas Berkarakter.
Didalam kuliah umumnya Sri Minda Murni meyampaikan bahwa pada abad 21, telah terjadi revolusi industry 4.0. yang dicirikan dengan penemuan system fisik cyber seperti smartphone dimana dunia sudah berada di dalam genggaman manusia. Dengan realitas paradigma Pendidikan harus berubah yang selama ini menjadikan anak didik menjadi seorang pekerja berubah menjadikan anak didik menjadi seorang pemikir. Dimana pekerjaan manusia digantikan dengan robot yang serba otomatis. Harus lahir generasi yang handal dalam berpikir menghadapi zamannya.
Rangkaian Diklat Pembelajaran Aktif pelaksanaannya dilanjutkan di Akper Kholisatur Rahmi (Akper Sehat) di jalan Samanhudi pasar 3, Kota Binjai dengan mengajak guru-guru sekota Binjai dalam rangka menyahuti Kurikulum 2013 dengan menerapkan metodologi pembelajaran aktif bagi murid atau siswanya di kelas. Salah satu cara untuk mengenal apakah pembelajaran yang kita lakukan sudah aktif atau belum dapat kita evaluasi dengan menggunakan metode MiKiR. Dengan menurunkan masing-masing kategori menjadi kegiatan di kelas, metode ini memudahkan guru membuat siswa menjadi lebih aktif, kreatif, percaya diri dan kritis selama pembelajaran berlangsung.[R]
" itemprop="description"/>Rangkaian diklat yang diselenggarakan selama tiga hari setiap gelombangnya, di buka oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Binjai, Sri Ulina Ginting, SPd. di Pendopo Umar Baki kompleks Walikota Binjai, Senin, (14/10) dimana didalam sambutannya menyampaikan apreseasinya kepada penyelenggara atas terlaksananya acara diklat pembelajaran aktif yang selaras dengan program Pemerintah daerah Kota Binjai, terutama dalam peningkatan kualitas pendidikan guru mata pelajaran.
“Saya mewakili pemerintah daerah Kota Binjai mengucapkan terimakasih kepada penyelenggara acara diklat pembelajaran aktif ini, dimana telah lama saya idamkan acara ini dapat terselenggara, didalam setiap kesempatan pertemuan MGMP saya selalu menyampaikan betapa pentingnya mengasah kemampuan profesionalitas para guru mata pelajaran dengan penerapan pembelajaran aktif, jika memungkinkan acara serupa dilaksanakan setiap tahunnya”, ungkapnya.
“Kurikulum 2013 sudah berumur hampir 6 tahun, namun masih banyak dari guru-guru kita belum memahami bagaimana implementasinya di ruang kelas, praktek belajar mengajar hari ini masih banyak yang belum mencerminkan pembelajaran aktif. Nostalgia Pola pikir lama masih terbawa hingga saat ini, padahal perkembangan dunia pendidikan sudah menuntut siswa kita aktif dalam setiap mata pelajaran. Pembelajaran yang seharusnya terpusat pada siswa, interaktif, belajar bersama, menyenangkan dan kritis. Memahamkan kembali kurikulum 2013 ini dirasa relevan sebagai dasar penerapan metodologi pembelajaran aktif dalam pengembangan diri guru-guru pada diklat PKB ini’, jelasnya.
Sementara itu Ketua PGRI Kota Binjai Drs. Abdul Haris didalam sambutannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan acara diklat ini adalah sebagai jawaban atas kebutuhan para guru yang telah lama di perbincangkan, inisiatif ini lahir dari pengurus dan anggota PGRI Kota Binjai dengan menggandeng Forhati dan Tanoto Foundation bekerjasama mewujudkannya.
“Kami dari pengurus bersama anggota PGRI Kota Binjai, telah lama merencanakan diklat ini, berkat kerjasama kita dengan Forhati dan Tanoto Foundation telah terjawab sudah kebutuhan kita, dimana dengan penerapan pembelajaran aktif menggunakan metode Mikir ini anak didik kita dapat lebih mudah memahami setiap mata pelajaran, mereka akan menjadi pusat pembelajaran dengan mengalami prosesnya, saling berinteraksi dan berkomunikasi sesama siswa dalam kelompok, mampu dan percaya diri dalam mempresentasikan apa yang telah mereka pelajari dan barang tentu gurunya lebih dimudahkan dalam merefleksikan pembelajaran”, ungkapnya.
Hj. Hidayati Hanum, S.Pd selaku ketua penyelenggara menyampaikan dalam sambutannya bahwa 10 orang peserta terbaik dari Diklat PKB ini akan menjadi fasilitator daerah Kota Binjai, dimana mereka akan menjadi ujung tombak penyebarluasan program ini keseluruh sekolah dimana akan lebih banyak guru, dan siswa yang akan merasakan dampak praktik baik pendidikan.
Acara pembukaan diklat juga diisi dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Dr. R. Mursid, ST. M.Pd, dengan judul Pemahaman kurikulum 2013 serta Prof. Dr. Sri Minda Murni, M.S. dengan judul Guru Sebagai Penggerak Perubahan Menuju Indonesia Cerdas Berkarakter.
Didalam kuliah umumnya Sri Minda Murni meyampaikan bahwa pada abad 21, telah terjadi revolusi industry 4.0. yang dicirikan dengan penemuan system fisik cyber seperti smartphone dimana dunia sudah berada di dalam genggaman manusia. Dengan realitas paradigma Pendidikan harus berubah yang selama ini menjadikan anak didik menjadi seorang pekerja berubah menjadikan anak didik menjadi seorang pemikir. Dimana pekerjaan manusia digantikan dengan robot yang serba otomatis. Harus lahir generasi yang handal dalam berpikir menghadapi zamannya.
Rangkaian Diklat Pembelajaran Aktif pelaksanaannya dilanjutkan di Akper Kholisatur Rahmi (Akper Sehat) di jalan Samanhudi pasar 3, Kota Binjai dengan mengajak guru-guru sekota Binjai dalam rangka menyahuti Kurikulum 2013 dengan menerapkan metodologi pembelajaran aktif bagi murid atau siswanya di kelas. Salah satu cara untuk mengenal apakah pembelajaran yang kita lakukan sudah aktif atau belum dapat kita evaluasi dengan menggunakan metode MiKiR. Dengan menurunkan masing-masing kategori menjadi kegiatan di kelas, metode ini memudahkan guru membuat siswa menjadi lebih aktif, kreatif, percaya diri dan kritis selama pembelajaran berlangsung.[R]
"/>Rangkaian diklat yang diselenggarakan selama tiga hari setiap gelombangnya, di buka oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Binjai, Sri Ulina Ginting, SPd. di Pendopo Umar Baki kompleks Walikota Binjai, Senin, (14/10) dimana didalam sambutannya menyampaikan apreseasinya kepada penyelenggara atas terlaksananya acara diklat pembelajaran aktif yang selaras dengan program Pemerintah daerah Kota Binjai, terutama dalam peningkatan kualitas pendidikan guru mata pelajaran.
“Saya mewakili pemerintah daerah Kota Binjai mengucapkan terimakasih kepada penyelenggara acara diklat pembelajaran aktif ini, dimana telah lama saya idamkan acara ini dapat terselenggara, didalam setiap kesempatan pertemuan MGMP saya selalu menyampaikan betapa pentingnya mengasah kemampuan profesionalitas para guru mata pelajaran dengan penerapan pembelajaran aktif, jika memungkinkan acara serupa dilaksanakan setiap tahunnya”, ungkapnya.
“Kurikulum 2013 sudah berumur hampir 6 tahun, namun masih banyak dari guru-guru kita belum memahami bagaimana implementasinya di ruang kelas, praktek belajar mengajar hari ini masih banyak yang belum mencerminkan pembelajaran aktif. Nostalgia Pola pikir lama masih terbawa hingga saat ini, padahal perkembangan dunia pendidikan sudah menuntut siswa kita aktif dalam setiap mata pelajaran. Pembelajaran yang seharusnya terpusat pada siswa, interaktif, belajar bersama, menyenangkan dan kritis. Memahamkan kembali kurikulum 2013 ini dirasa relevan sebagai dasar penerapan metodologi pembelajaran aktif dalam pengembangan diri guru-guru pada diklat PKB ini’, jelasnya.
Sementara itu Ketua PGRI Kota Binjai Drs. Abdul Haris didalam sambutannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan acara diklat ini adalah sebagai jawaban atas kebutuhan para guru yang telah lama di perbincangkan, inisiatif ini lahir dari pengurus dan anggota PGRI Kota Binjai dengan menggandeng Forhati dan Tanoto Foundation bekerjasama mewujudkannya.
“Kami dari pengurus bersama anggota PGRI Kota Binjai, telah lama merencanakan diklat ini, berkat kerjasama kita dengan Forhati dan Tanoto Foundation telah terjawab sudah kebutuhan kita, dimana dengan penerapan pembelajaran aktif menggunakan metode Mikir ini anak didik kita dapat lebih mudah memahami setiap mata pelajaran, mereka akan menjadi pusat pembelajaran dengan mengalami prosesnya, saling berinteraksi dan berkomunikasi sesama siswa dalam kelompok, mampu dan percaya diri dalam mempresentasikan apa yang telah mereka pelajari dan barang tentu gurunya lebih dimudahkan dalam merefleksikan pembelajaran”, ungkapnya.
Hj. Hidayati Hanum, S.Pd selaku ketua penyelenggara menyampaikan dalam sambutannya bahwa 10 orang peserta terbaik dari Diklat PKB ini akan menjadi fasilitator daerah Kota Binjai, dimana mereka akan menjadi ujung tombak penyebarluasan program ini keseluruh sekolah dimana akan lebih banyak guru, dan siswa yang akan merasakan dampak praktik baik pendidikan.
Acara pembukaan diklat juga diisi dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Dr. R. Mursid, ST. M.Pd, dengan judul Pemahaman kurikulum 2013 serta Prof. Dr. Sri Minda Murni, M.S. dengan judul Guru Sebagai Penggerak Perubahan Menuju Indonesia Cerdas Berkarakter.
Didalam kuliah umumnya Sri Minda Murni meyampaikan bahwa pada abad 21, telah terjadi revolusi industry 4.0. yang dicirikan dengan penemuan system fisik cyber seperti smartphone dimana dunia sudah berada di dalam genggaman manusia. Dengan realitas paradigma Pendidikan harus berubah yang selama ini menjadikan anak didik menjadi seorang pekerja berubah menjadikan anak didik menjadi seorang pemikir. Dimana pekerjaan manusia digantikan dengan robot yang serba otomatis. Harus lahir generasi yang handal dalam berpikir menghadapi zamannya.
Rangkaian Diklat Pembelajaran Aktif pelaksanaannya dilanjutkan di Akper Kholisatur Rahmi (Akper Sehat) di jalan Samanhudi pasar 3, Kota Binjai dengan mengajak guru-guru sekota Binjai dalam rangka menyahuti Kurikulum 2013 dengan menerapkan metodologi pembelajaran aktif bagi murid atau siswanya di kelas. Salah satu cara untuk mengenal apakah pembelajaran yang kita lakukan sudah aktif atau belum dapat kita evaluasi dengan menggunakan metode MiKiR. Dengan menurunkan masing-masing kategori menjadi kegiatan di kelas, metode ini memudahkan guru membuat siswa menjadi lebih aktif, kreatif, percaya diri dan kritis selama pembelajaran berlangsung.[R]
"/>