Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memastikan setiap pejabat eselon yang dilantiknya merupakan hasil dari seleksi terbuka yang dilakukan dengan sangat transparan.
Dengan demikian, sosok yang terpilih merupakan yang terbaik.
"Saya selalu minta yang ranking pertama," katanya saat memberikan arahan dalam acara pelantikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan, Jumat (10/9/2021).
Kepala Dinas yang dilantik Edy dalam kesempatan tersebut yakni drg Ismail Lubis. Menurut Edy, dari hasil tracking oleh tim seleksi sosok ini menjadi yang terbaik diantara seluruh peserta. Bukan hanya berdasarkan tracking tim seleksi, diam-diam Edy juga melakukan tracking sendiri mengenai sosok yang diajukan oleh tim seleksi. Hasilnya menurut Edy, Ismail Lubis dinyatakan clear dan dilantik menjadi kadis.
Berdasarkan penelusuran wartawan, Ismail Lubis ternyata pernah divonis pidana penjara 3 bulan oleh Pengadilan Tinggi Medan tahun 2015. Saat itu ia menjabat Kadis Kesehatan Madina.
Kasusnya adalah pencemaran nama baik. Kasus itu terjadi pada tahun 2014. Oleh Pengadilan Negeri Madina, Ismail Lubis diputuskan tidak bersalah. Namun putusan itu dianulir Pengadilan Tinggi Medan, yang pada 28 September 2015 menjatuhkan hukuman pidana 3 bulan penjara. Namun hukuman itu tidak perlu dijalani Ismail.
Dan Kadis Kesehatan Sumut yang baru dilantik, Ismail Lubis, mengakui pernah divonis pidana 3 bulan penjara. "Nggak ada apanya, nggak ada itunya. Tapi udah selesai itu," ujar Ismail Lubis menjawab konfirmasi wartawan, Jumat siang lewat telepon seluler.
Karena itu, Ismail Lubis beranggapan persoalan itu tidak perlu dipermasalahkan lagi. Sebab hukumannya sudah dijalani dan apalagi kasusnya sudah lama terjadi. Karena itu pula, tidak ada kaitannya dengan pelantikan dirinya sebagai Kadis Kesehatan Sumut, apalagi karena Gubernur Edy Rahmayadi telah menjelaskan clear soal track record.
"Itukan hukuman percobaan. Jika selama tiga bulan itu ada permasalah hukum, bisa ditahan. Kita kan udah menjalani yanh apa itu, nggak ada permasalahan. Udah hampir empat tahun atau lima tahun, lupa saya. Sedangkan saya asisten II aja 2 tahun, staf ahli aja saya udah berapa. Pertama kali Pak Dahlan pelantikan itu," jelas Ismail.
© Copyright 2024, All Rights Reserved