KBRI Seoul memang memiliki agenda buka puasa bersama rutin setiap hari Sabtu di bulan Ramadhan. Acara itu digelar untuk mengobati rasa kangen para PMI terhadap tanah air.
Uniknya, KBRI Seoul juga mengajak masyarakat internasional untuk hadir dalam bukber tersebut. Dari total 400 lebih pengunjung, tampak beberapa orang dari negara lain hadir. Mereka di antaranya dari Pakistan, Turki, Nigeria, dan juga masyarakat Korsel.
Mereka menikmati berbagai suguhan berbuka puasa yang disiapkan oleh KBRI Seoul dengan sajian ragam takjil Indonesia seperti kolak, es cendol, kurma dan lainnya.
Setiap tahun saya memang selalu menyempatkan hadir di acara yang diselenggarakan oleh KBRI Seoul, selain karena kedutaan negara saya tidak mengadakan hal serupa, sayapun suka dengan tradisi Ramadan dan kuliner Ramadan dari Indonesia,\" ungkap salah satu warga negara Pakistan yang tak ingin disebutkan namanya ini.
Sementara itu, Dubes RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi menggarisbawahi pentingnya acara ini, yaitu untuk mempererat tali silaturahmi.
\"Dapat dijadikan sarana untuk mempererat silaturahmi di antara berbagai komponen masyarakat Indonesia yang berada di Korea Selatan, di samping sebagai upaya meningkatkan amal ibadah selama bulan suci Ramadhan,\" jelasnya.
Saat menjelang berbuka puasa seorang ustaz memberikan ceramah atau kultum yang sengaja diundang langsung dari Indonesia oleh komponen organisasi Islam Indonesia di Korsel. Acara dilanjutkan dengan Salat Maghrib berjamaah dan makan malam bersama.
\"Semoga umat muslim Indonesia yang ada di Korea Selatan ini dapat menghias dan memaknai Ramadan dengan penuh keindahan, mampu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT secara bersama-sama,\" tandas Dubes Umar Hadi. [rtw]
" itemprop="description"/>
KBRI Seoul memang memiliki agenda buka puasa bersama rutin setiap hari Sabtu di bulan Ramadhan. Acara itu digelar untuk mengobati rasa kangen para PMI terhadap tanah air.
Uniknya, KBRI Seoul juga mengajak masyarakat internasional untuk hadir dalam bukber tersebut. Dari total 400 lebih pengunjung, tampak beberapa orang dari negara lain hadir. Mereka di antaranya dari Pakistan, Turki, Nigeria, dan juga masyarakat Korsel.
Mereka menikmati berbagai suguhan berbuka puasa yang disiapkan oleh KBRI Seoul dengan sajian ragam takjil Indonesia seperti kolak, es cendol, kurma dan lainnya.
Setiap tahun saya memang selalu menyempatkan hadir di acara yang diselenggarakan oleh KBRI Seoul, selain karena kedutaan negara saya tidak mengadakan hal serupa, sayapun suka dengan tradisi Ramadan dan kuliner Ramadan dari Indonesia,\" ungkap salah satu warga negara Pakistan yang tak ingin disebutkan namanya ini.
Sementara itu, Dubes RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi menggarisbawahi pentingnya acara ini, yaitu untuk mempererat tali silaturahmi.
\"Dapat dijadikan sarana untuk mempererat silaturahmi di antara berbagai komponen masyarakat Indonesia yang berada di Korea Selatan, di samping sebagai upaya meningkatkan amal ibadah selama bulan suci Ramadhan,\" jelasnya.
Saat menjelang berbuka puasa seorang ustaz memberikan ceramah atau kultum yang sengaja diundang langsung dari Indonesia oleh komponen organisasi Islam Indonesia di Korsel. Acara dilanjutkan dengan Salat Maghrib berjamaah dan makan malam bersama.
\"Semoga umat muslim Indonesia yang ada di Korea Selatan ini dapat menghias dan memaknai Ramadan dengan penuh keindahan, mampu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT secara bersama-sama,\" tandas Dubes Umar Hadi. [rtw]
"/>
KBRI Seoul memang memiliki agenda buka puasa bersama rutin setiap hari Sabtu di bulan Ramadhan. Acara itu digelar untuk mengobati rasa kangen para PMI terhadap tanah air.
Uniknya, KBRI Seoul juga mengajak masyarakat internasional untuk hadir dalam bukber tersebut. Dari total 400 lebih pengunjung, tampak beberapa orang dari negara lain hadir. Mereka di antaranya dari Pakistan, Turki, Nigeria, dan juga masyarakat Korsel.
Mereka menikmati berbagai suguhan berbuka puasa yang disiapkan oleh KBRI Seoul dengan sajian ragam takjil Indonesia seperti kolak, es cendol, kurma dan lainnya.
Setiap tahun saya memang selalu menyempatkan hadir di acara yang diselenggarakan oleh KBRI Seoul, selain karena kedutaan negara saya tidak mengadakan hal serupa, sayapun suka dengan tradisi Ramadan dan kuliner Ramadan dari Indonesia,\" ungkap salah satu warga negara Pakistan yang tak ingin disebutkan namanya ini.
Sementara itu, Dubes RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi menggarisbawahi pentingnya acara ini, yaitu untuk mempererat tali silaturahmi.
\"Dapat dijadikan sarana untuk mempererat silaturahmi di antara berbagai komponen masyarakat Indonesia yang berada di Korea Selatan, di samping sebagai upaya meningkatkan amal ibadah selama bulan suci Ramadhan,\" jelasnya.
Saat menjelang berbuka puasa seorang ustaz memberikan ceramah atau kultum yang sengaja diundang langsung dari Indonesia oleh komponen organisasi Islam Indonesia di Korsel. Acara dilanjutkan dengan Salat Maghrib berjamaah dan makan malam bersama.
\"Semoga umat muslim Indonesia yang ada di Korea Selatan ini dapat menghias dan memaknai Ramadan dengan penuh keindahan, mampu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT secara bersama-sama,\" tandas Dubes Umar Hadi. [rtw]
Buka bersama dengan teman menjadi hal yang biasa dilakukan di tanah air. Namun demikian, hal itu akan memiliki kesan berbeda jika dilakukan di negeri orang.
Setidaknya itu yang dirasakan oleh warga negara Indonesia di Korea Selatan, yang sebagian besar merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) saat menghadiri buka puasa bersama di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Sabtu (11/5).
Dimas, seorang PMI di Korsel bahkan rela menempuh perjalanan satu jam untuk menghadiri acara buka puasa rutin yang digelar di KBRI Seoul setiap Sabtu itu.
"Seneng rasanya kalau bisa buka puasa bareng di perantauan gini. Rasanya jadi makin guyub, apalagi bisa ketemu temen-temen Indonesia, kan nggak terlalu sering juga kita bisa ketemu karena kita kerja di pabrik-pabrik yang berbeda," tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (14/5).
KBRI Seoul memang memiliki agenda buka puasa bersama rutin setiap hari Sabtu di bulan Ramadhan. Acara itu digelar untuk mengobati rasa kangen para PMI terhadap tanah air.
Uniknya, KBRI Seoul juga mengajak masyarakat internasional untuk hadir dalam bukber tersebut. Dari total 400 lebih pengunjung, tampak beberapa orang dari negara lain hadir. Mereka di antaranya dari Pakistan, Turki, Nigeria, dan juga masyarakat Korsel.
Mereka menikmati berbagai suguhan berbuka puasa yang disiapkan oleh KBRI Seoul dengan sajian ragam takjil Indonesia seperti kolak, es cendol, kurma dan lainnya.
Setiap tahun saya memang selalu menyempatkan hadir di acara yang diselenggarakan oleh KBRI Seoul, selain karena kedutaan negara saya tidak mengadakan hal serupa, sayapun suka dengan tradisi Ramadan dan kuliner Ramadan dari Indonesia," ungkap salah satu warga negara Pakistan yang tak ingin disebutkan namanya ini.
Sementara itu, Dubes RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi menggarisbawahi pentingnya acara ini, yaitu untuk mempererat tali silaturahmi.
"Dapat dijadikan sarana untuk mempererat silaturahmi di antara berbagai komponen masyarakat Indonesia yang berada di Korea Selatan, di samping sebagai upaya meningkatkan amal ibadah selama bulan suci Ramadhan," jelasnya.
Saat menjelang berbuka puasa seorang ustaz memberikan ceramah atau kultum yang sengaja diundang langsung dari Indonesia oleh komponen organisasi Islam Indonesia di Korsel. Acara dilanjutkan dengan Salat Maghrib berjamaah dan makan malam bersama.
"Semoga umat muslim Indonesia yang ada di Korea Selatan ini dapat menghias dan memaknai Ramadan dengan penuh keindahan, mampu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT secara bersama-sama," tandas Dubes Umar Hadi. [rtw]
Buka bersama dengan teman menjadi hal yang biasa dilakukan di tanah air. Namun demikian, hal itu akan memiliki kesan berbeda jika dilakukan di negeri orang.
Setidaknya itu yang dirasakan oleh warga negara Indonesia di Korea Selatan, yang sebagian besar merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) saat menghadiri buka puasa bersama di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Seoul, Sabtu (11/5).
Dimas, seorang PMI di Korsel bahkan rela menempuh perjalanan satu jam untuk menghadiri acara buka puasa rutin yang digelar di KBRI Seoul setiap Sabtu itu.
"Seneng rasanya kalau bisa buka puasa bareng di perantauan gini. Rasanya jadi makin guyub, apalagi bisa ketemu temen-temen Indonesia, kan nggak terlalu sering juga kita bisa ketemu karena kita kerja di pabrik-pabrik yang berbeda," tuturnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (14/5).
KBRI Seoul memang memiliki agenda buka puasa bersama rutin setiap hari Sabtu di bulan Ramadhan. Acara itu digelar untuk mengobati rasa kangen para PMI terhadap tanah air.
Uniknya, KBRI Seoul juga mengajak masyarakat internasional untuk hadir dalam bukber tersebut. Dari total 400 lebih pengunjung, tampak beberapa orang dari negara lain hadir. Mereka di antaranya dari Pakistan, Turki, Nigeria, dan juga masyarakat Korsel.
Mereka menikmati berbagai suguhan berbuka puasa yang disiapkan oleh KBRI Seoul dengan sajian ragam takjil Indonesia seperti kolak, es cendol, kurma dan lainnya.
Setiap tahun saya memang selalu menyempatkan hadir di acara yang diselenggarakan oleh KBRI Seoul, selain karena kedutaan negara saya tidak mengadakan hal serupa, sayapun suka dengan tradisi Ramadan dan kuliner Ramadan dari Indonesia," ungkap salah satu warga negara Pakistan yang tak ingin disebutkan namanya ini.
Sementara itu, Dubes RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi menggarisbawahi pentingnya acara ini, yaitu untuk mempererat tali silaturahmi.
"Dapat dijadikan sarana untuk mempererat silaturahmi di antara berbagai komponen masyarakat Indonesia yang berada di Korea Selatan, di samping sebagai upaya meningkatkan amal ibadah selama bulan suci Ramadhan," jelasnya.
Saat menjelang berbuka puasa seorang ustaz memberikan ceramah atau kultum yang sengaja diundang langsung dari Indonesia oleh komponen organisasi Islam Indonesia di Korsel. Acara dilanjutkan dengan Salat Maghrib berjamaah dan makan malam bersama.
"Semoga umat muslim Indonesia yang ada di Korea Selatan ini dapat menghias dan memaknai Ramadan dengan penuh keindahan, mampu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT secara bersama-sama," tandas Dubes Umar Hadi. [rtw]