Dalam kehidupan rumah tangga laki-laki adalah pemimpin keluarga, imam sholat bahkan sebagai pensupport nomor satu bagi kesejahteraan ekonomi keluarga. Meski begitu, bukan berarti perempuan harus bertopang penuh kepada suami sebab ia memiliki potensi yang sama untuk mampu berperan dalam kehidupan rumah tangganya. Hal tersebut disampaikan oleh Owner Dzikraa Group Hj Sri Budy Novitawaty SE dalam program Social Infinity Meetup yang digelar Redaksi Kantor Berita Politik RMOLSumut, Sabtu (18/1). "Tidak berarti kita sebagai perempuan jadi seseorang yang segala-galanya itu harus berdasarkan dari suami. Kalau memang kita memiliki kemampuan untuk bisa produktif juga kenapa tidak", ujarnya. Wanita yang kerap disapa Udy tersebut mengatakan dengan wanita bisa produktif banyak hal positif yang bisa terjadi terhadap kehidupan rumah tangga. Meski demikian, menurut Udy harus banyak-banyak juga mengkoreksi diri jangan sampai mungkin nanti jika perempuan-perempuan yang telah diberikan kelebihan rezeki. Bisa jadi melebihi rezeki suaminya dia jadi lupa kodratnya sebagai seorang istri. "Tidak, tetap nomor satu adalah suami. Seberapapun penghasilan dia, dia tetaplah harus menjadi imam kita. Sebesar apapun penghasilan kita sebagai perempuan. Sehebat apapun peran kita sebagai peempuan, tetap saja kita begitu kembali ke samping suami, maka kita harus melayani suami kita", tegasnya. Untuk itu Udy berpesan kepada perempuan-perempuan, agar jangan berhenti belajar terutama mempelajari ilmu agama, karena tuntutan utamanya di situ. "Hidup ini kita seperti lagi bermain film, jadi pintar-pintar kita memainkan peran, banyak orang memainkan peran mendapatkan piala citra karena penjiwaannya cukup bagus atas berbagai peran yang ia mainkan. Jadi pada saat kita memainkan peran sebagai perempuan yang bisa menghasilkan uang, dia harus memainkan peran juga sebagai seorang istri, seorang ibu. Jadi hars bisa mengkotak-kotakkan peran. Kapan menjadi ibu, dan kapan saatnya menjadi istri lalu kapan ia menjadi seorang pengusaha dan sebagainya", demikian Udy. [R]
Dalam kehidupan rumah tangga laki-laki adalah pemimpin keluarga, imam sholat bahkan sebagai pensupport nomor satu bagi kesejahteraan ekonomi keluarga. Meski begitu, bukan berarti perempuan harus bertopang penuh kepada suami sebab ia memiliki potensi yang sama untuk mampu berperan dalam kehidupan rumah tangganya. Hal tersebut disampaikan oleh Owner Dzikraa Group Hj Sri Budy Novitawaty SE dalam program Social Infinity Meetup yang digelar Redaksi Kantor Berita Politik RMOLSumut, Sabtu (18/1). "Tidak berarti kita sebagai perempuan jadi seseorang yang segala-galanya itu harus berdasarkan dari suami. Kalau memang kita memiliki kemampuan untuk bisa produktif juga kenapa tidak", ujarnya. Wanita yang kerap disapa Udy tersebut mengatakan dengan wanita bisa produktif banyak hal positif yang bisa terjadi terhadap kehidupan rumah tangga. Meski demikian, menurut Udy harus banyak-banyak juga mengkoreksi diri jangan sampai mungkin nanti jika perempuan-perempuan yang telah diberikan kelebihan rezeki. Bisa jadi melebihi rezeki suaminya dia jadi lupa kodratnya sebagai seorang istri. "Tidak, tetap nomor satu adalah suami. Seberapapun penghasilan dia, dia tetaplah harus menjadi imam kita. Sebesar apapun penghasilan kita sebagai perempuan. Sehebat apapun peran kita sebagai peempuan, tetap saja kita begitu kembali ke samping suami, maka kita harus melayani suami kita", tegasnya. Untuk itu Udy berpesan kepada perempuan-perempuan, agar jangan berhenti belajar terutama mempelajari ilmu agama, karena tuntutan utamanya di situ. "Hidup ini kita seperti lagi bermain film, jadi pintar-pintar kita memainkan peran, banyak orang memainkan peran mendapatkan piala citra karena penjiwaannya cukup bagus atas berbagai peran yang ia mainkan. Jadi pada saat kita memainkan peran sebagai perempuan yang bisa menghasilkan uang, dia harus memainkan peran juga sebagai seorang istri, seorang ibu. Jadi hars bisa mengkotak-kotakkan peran. Kapan menjadi ibu, dan kapan saatnya menjadi istri lalu kapan ia menjadi seorang pengusaha dan sebagainya", demikian Udy.© Copyright 2024, All Rights Reserved