Forum Bisnis Wirausaha Muslim kembali menggelar program rutin berupa talkshow dan diskusi seputar dunia bisnis. Kali ini mereka mengangkat thema Peranan Fosil BKM Membangun Ekonomi Berbasis Mesjid yang digelar di Triple S Cafe, Jalan Sekip No 1, Medan. Diskusi ini dihadiri seluruh anggota forum yakni
1. Qims
2. D'Coach SmartSolution3. com
4. Bimbel UI 212
5. Medanbagus.com
6. Komunitas Property Muslim
7. Triple S Cafe
8. Generasi Baru Institut
9. SmeS
10. Digital Parenting Clinic
11. JNE
12. 212 Mart
13. KAHMI PRENUER
14. HIBKA SUMUT
15. BKMT (Badan Kontak Majelis Ta'lim)
16. PRU Syariah
17. SEC USU
18. GMM Sumut
19. Anugrah Bakery
20. Aulia Software
21. Samera Indonesia dan peserta lainnya.
Drh. Djodi Singgih Sudibyo yang menjadi pembicara mewakili Divisi Ekonomi Fosil BKM Medan mengatakan fosil merupakan siangkatan dari Forum Silaturahmi.
Ia menyebutkan Fosil ini merupakan contoh organisir dari mesjid.
"Ini berbeda dengan perkumpulan orang yang ada di mesjid kebanyakan.
Posisi muslim saat ini bisa dikatakan yakni dari umak ke umat dan nantinya akan kembali untuk umat.
Fosil BKM harus mengetahui peta ekonomi. Badan lembaganya yakni CV, PT, UD, dan Koperasi.
Sehingga mampu segera menentukan arah yang terus dilanjutkan dengan pergerakan atau aksi," katanya, Jumat (22/3/2019).
Ia menyebutkan pemahaman mengenai peta ekonomi berarti mengenali kompetisi lapangan dan kelebihan serta kekurangan.
Atas dasar itulah rancangan bisnis Fosil dibuat dengan menentukan jenis usaha dan produk dengan skala prioritas.
"Fosil menjadi kordinator masjid, dengan jumlah total mesjid lebih kurang 1074. Dengan begitu jemaah yang terkodinir merupakan pasar yang potensial dan dapat digarap, serta semangat/ghiroh yang sama," pungkasnya.
Program-program fosil diantaranya, pelatihan setiap mesjid, pemberdayaan wanita /ibu.ibu wirid, divisi pendidikan yakni program manajemen masjid.
Visi dari Fosil BKM mewujudkan mimpi-mimpi menjadi mimpi besar bersama.
Harapannya duplikasi fosil BKM dapat diwujudkan di kota dan provinsi lain. Untuk mempercepat spiral perputaran bisnis umat sehingga target atau tujuan akhir tercapai juga kebangkitan ekonomi melalui masjid yakni ekonomi Islam. Forum Bisnis Wirausaha Muslim kembali menggelar program rutin berupa talkshow dan diskusi seputar dunia bisnis. Kali ini mereka mengangkat thema Peranan Fosil BKM Membangun Ekonomi Berbasis Mesjid yang digelar di Triple S Cafe, Jalan Sekip No 1, Medan. Diskusi ini dihadiri seluruh anggota forum yakni
1. Qims
2. D'Coach SmartSolution3. com
4. Bimbel UI 212
5. Medanbagus.com
6. Komunitas Property Muslim
7. Triple S Cafe
8. Generasi Baru Institut
9. SmeS
10. Digital Parenting Clinic
11. JNE
12. 212 Mart
13. KAHMI PRENUER
14. HIBKA SUMUT
15. BKMT (Badan Kontak Majelis Ta'lim)
16. PRU Syariah
17. SEC USU
18. GMM Sumut
19. Anugrah Bakery
20. Aulia Software
21. Samera Indonesia dan peserta lainnya.
Drh. Djodi Singgih Sudibyo yang menjadi pembicara mewakili Divisi Ekonomi Fosil BKM Medan mengatakan fosil merupakan siangkatan dari Forum Silaturahmi.
Ia menyebutkan Fosil ini merupakan contoh organisir dari mesjid.
"Ini berbeda dengan perkumpulan orang yang ada di mesjid kebanyakan.
Posisi muslim saat ini bisa dikatakan yakni dari umak ke umat dan nantinya akan kembali untuk umat.
Fosil BKM harus mengetahui peta ekonomi. Badan lembaganya yakni CV, PT, UD, dan Koperasi.
Sehingga mampu segera menentukan arah yang terus dilanjutkan dengan pergerakan atau aksi," katanya, Jumat (22/3/2019).
Ia menyebutkan pemahaman mengenai peta ekonomi berarti mengenali kompetisi lapangan dan kelebihan serta kekurangan.
Atas dasar itulah rancangan bisnis Fosil dibuat dengan menentukan jenis usaha dan produk dengan skala prioritas.
"Fosil menjadi kordinator masjid, dengan jumlah total mesjid lebih kurang 1074. Dengan begitu jemaah yang terkodinir merupakan pasar yang potensial dan dapat digarap, serta semangat/ghiroh yang sama," pungkasnya.
Program-program fosil diantaranya, pelatihan setiap mesjid, pemberdayaan wanita /ibu.ibu wirid, divisi pendidikan yakni program manajemen masjid.
Visi dari Fosil BKM mewujudkan mimpi-mimpi menjadi mimpi besar bersama.
Harapannya duplikasi fosil BKM dapat diwujudkan di kota dan provinsi lain. Untuk mempercepat spiral perputaran bisnis umat sehingga target atau tujuan akhir tercapai juga kebangkitan ekonomi melalui masjid yakni ekonomi Islam.
BERITA SEBELUMNYA
Perludem Minta KPU Lebih Giat Sosialisasi Pemilu 2019
BERITA BERIKUTNYA
IMM Sumut: Tahun Politik 2019, Kaum Muda Harus Bangkit
Van Joened
Berita Populer
