Dedi menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi penyakit tersebut, masyarakat harus mengkonsumsi makanan yang cukup gizi makan nasi, sayuran, buah yang mengandung vitamin C.
\"Selain itu, membiasakan berolahraga minimal 30 menit,\" jelasnya.
Selain itu, Dedi mengungkapkan bahwa dengan selalu menjaga pola makan dan jam istirahat dapat memperkuat anti bodi.
\"Nah, dengan kita menjaga pola makan dan istirahat minimal tidur malam 5-6 jam dan minum air putih 8 gelas perhari, virus yang menyerang badan kita bisa teratasi,\" ungkapnya.
Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memperkirakan bahwa memasuki April 2019 sebagian wilayah Sumatera Utara masih terjadi hujan lebat, petir dan angin kencang. Hal tersebut terjadi akibat adanya konvergensi belokan angin dan pemanasan suhu laut.
Dimana, kondisi itu disebabkan wilayah Sumut terkena belokan angin dan konvergensi sehingga massa udara basah berkumpul di wilayah ini sehingg situasi tersebut mengakibatkan pertumbuhan awan menjadi lebih banyak yang menyebabkan terjadi hujan dengan intrensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang.
Hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi lepas tengah hari sampai lewat tengah malam. Sedangkan pada pagi hingga tengah hari suhu panas menerpa dan relatif lebih panas dari biasanya." itemprop="description"/>
Dedi menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi penyakit tersebut, masyarakat harus mengkonsumsi makanan yang cukup gizi makan nasi, sayuran, buah yang mengandung vitamin C.
\"Selain itu, membiasakan berolahraga minimal 30 menit,\" jelasnya.
Selain itu, Dedi mengungkapkan bahwa dengan selalu menjaga pola makan dan jam istirahat dapat memperkuat anti bodi.
\"Nah, dengan kita menjaga pola makan dan istirahat minimal tidur malam 5-6 jam dan minum air putih 8 gelas perhari, virus yang menyerang badan kita bisa teratasi,\" ungkapnya.
Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memperkirakan bahwa memasuki April 2019 sebagian wilayah Sumatera Utara masih terjadi hujan lebat, petir dan angin kencang. Hal tersebut terjadi akibat adanya konvergensi belokan angin dan pemanasan suhu laut.
Dimana, kondisi itu disebabkan wilayah Sumut terkena belokan angin dan konvergensi sehingga massa udara basah berkumpul di wilayah ini sehingg situasi tersebut mengakibatkan pertumbuhan awan menjadi lebih banyak yang menyebabkan terjadi hujan dengan intrensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang.
Hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi lepas tengah hari sampai lewat tengah malam. Sedangkan pada pagi hingga tengah hari suhu panas menerpa dan relatif lebih panas dari biasanya."/>
Dedi menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi penyakit tersebut, masyarakat harus mengkonsumsi makanan yang cukup gizi makan nasi, sayuran, buah yang mengandung vitamin C.
\"Selain itu, membiasakan berolahraga minimal 30 menit,\" jelasnya.
Selain itu, Dedi mengungkapkan bahwa dengan selalu menjaga pola makan dan jam istirahat dapat memperkuat anti bodi.
\"Nah, dengan kita menjaga pola makan dan istirahat minimal tidur malam 5-6 jam dan minum air putih 8 gelas perhari, virus yang menyerang badan kita bisa teratasi,\" ungkapnya.
Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memperkirakan bahwa memasuki April 2019 sebagian wilayah Sumatera Utara masih terjadi hujan lebat, petir dan angin kencang. Hal tersebut terjadi akibat adanya konvergensi belokan angin dan pemanasan suhu laut.
Dimana, kondisi itu disebabkan wilayah Sumut terkena belokan angin dan konvergensi sehingga massa udara basah berkumpul di wilayah ini sehingg situasi tersebut mengakibatkan pertumbuhan awan menjadi lebih banyak yang menyebabkan terjadi hujan dengan intrensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang.
Hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi lepas tengah hari sampai lewat tengah malam. Sedangkan pada pagi hingga tengah hari suhu panas menerpa dan relatif lebih panas dari biasanya."/>
Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) mengimbau masyarakat untuk menjaga asupan makanan dan juga berolah raga. Hal ini mereka sampaikan mengingat terjadinya peralihan musim dari penghujan ke musim panas yang berpotensi membuat masyarakat rentan terserang penyakit.
"Peralihan musim ini masyarakat sering mengalami batuk, demam, flu yang terjadi karena bakteri dan virus. Untuk menjaga itu anti bodi kita perkuat agar virus yang menyerang itu bisa teratasi," kata Ketua PDUI Sumatera Utara, dr. Dedy Irawan Nasution, Sabtu (6/4/2019).
Dedi menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi penyakit tersebut, masyarakat harus mengkonsumsi makanan yang cukup gizi makan nasi, sayuran, buah yang mengandung vitamin C.
"Selain itu, membiasakan berolahraga minimal 30 menit," jelasnya.
Selain itu, Dedi mengungkapkan bahwa dengan selalu menjaga pola makan dan jam istirahat dapat memperkuat anti bodi.
"Nah, dengan kita menjaga pola makan dan istirahat minimal tidur malam 5-6 jam dan minum air putih 8 gelas perhari, virus yang menyerang badan kita bisa teratasi," ungkapnya.
Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memperkirakan bahwa memasuki April 2019 sebagian wilayah Sumatera Utara masih terjadi hujan lebat, petir dan angin kencang. Hal tersebut terjadi akibat adanya konvergensi belokan angin dan pemanasan suhu laut.
Dimana, kondisi itu disebabkan wilayah Sumut terkena belokan angin dan konvergensi sehingga massa udara basah berkumpul di wilayah ini sehingg situasi tersebut mengakibatkan pertumbuhan awan menjadi lebih banyak yang menyebabkan terjadi hujan dengan intrensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang.
Hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi lepas tengah hari sampai lewat tengah malam. Sedangkan pada pagi hingga tengah hari suhu panas menerpa dan relatif lebih panas dari biasanya.
Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) mengimbau masyarakat untuk menjaga asupan makanan dan juga berolah raga. Hal ini mereka sampaikan mengingat terjadinya peralihan musim dari penghujan ke musim panas yang berpotensi membuat masyarakat rentan terserang penyakit.
"Peralihan musim ini masyarakat sering mengalami batuk, demam, flu yang terjadi karena bakteri dan virus. Untuk menjaga itu anti bodi kita perkuat agar virus yang menyerang itu bisa teratasi," kata Ketua PDUI Sumatera Utara, dr. Dedy Irawan Nasution, Sabtu (6/4/2019).
Dedi menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi penyakit tersebut, masyarakat harus mengkonsumsi makanan yang cukup gizi makan nasi, sayuran, buah yang mengandung vitamin C.
"Selain itu, membiasakan berolahraga minimal 30 menit," jelasnya.
Selain itu, Dedi mengungkapkan bahwa dengan selalu menjaga pola makan dan jam istirahat dapat memperkuat anti bodi.
"Nah, dengan kita menjaga pola makan dan istirahat minimal tidur malam 5-6 jam dan minum air putih 8 gelas perhari, virus yang menyerang badan kita bisa teratasi," ungkapnya.
Sebelumnya, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memperkirakan bahwa memasuki April 2019 sebagian wilayah Sumatera Utara masih terjadi hujan lebat, petir dan angin kencang. Hal tersebut terjadi akibat adanya konvergensi belokan angin dan pemanasan suhu laut.
Dimana, kondisi itu disebabkan wilayah Sumut terkena belokan angin dan konvergensi sehingga massa udara basah berkumpul di wilayah ini sehingg situasi tersebut mengakibatkan pertumbuhan awan menjadi lebih banyak yang menyebabkan terjadi hujan dengan intrensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang.
Hujan lebat disertai petir dan angin kencang terjadi lepas tengah hari sampai lewat tengah malam. Sedangkan pada pagi hingga tengah hari suhu panas menerpa dan relatif lebih panas dari biasanya.