Bila dibandingkan dengan data kejadian bencana di Januari â€\" Juli 2018, maka terjadi peningkatan 215 kejadian bencana (10,40%), dan peningkatan jumlah korban jiwa 227 jiwa (120,7%). Jumlah diatas masih berpotensi bertambah signifikan di rentang 4-5 bulan tersisa di 2019.
Merdeka dari Bencana
Wahyu dan tim DMII-ACT pun terus mengajak semua elemen yang peduli terhadap masa depan Indonesia, untuk memperkuat upaya mitigasi bencana, sehingga dapat mengurangi risiko bencana secara signifikan. Untuk itu, bersamaan dengan momen HUT ke-74 RI, DMII mengangkat tema lewat tagar #merdekadaribencana. Karena menurut Wahyu, ternyata, 74 Indonesia merdeka, bangsa ini masih punya setumpuk pekerjaan rumah, salah satunya adalah manajemen bencana.
Selama mindset kita dalam menghadapi bencana masih \'menunggu\' bencana terjadi, dengan berfokus hanya pada fase emergency response, maka sama artinya kita masih belum merdeka dari bencana. Karena secara mentalitas sudah kalah (oleh bencana, red). Akan tetapi, bila kita ubah mindset kita, satu-dua langkah di depan potensi ancaman bencana, dengan berfokus pada upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, maka secara mental kita akan lebih tangguh, dan ketangguhan itu lah yang mendorong kita bisa merdeka dari bencana,†pungkas Wahyu.[top]
" itemprop="description"/>
Bila dibandingkan dengan data kejadian bencana di Januari â€\" Juli 2018, maka terjadi peningkatan 215 kejadian bencana (10,40%), dan peningkatan jumlah korban jiwa 227 jiwa (120,7%). Jumlah diatas masih berpotensi bertambah signifikan di rentang 4-5 bulan tersisa di 2019.
Merdeka dari Bencana
Wahyu dan tim DMII-ACT pun terus mengajak semua elemen yang peduli terhadap masa depan Indonesia, untuk memperkuat upaya mitigasi bencana, sehingga dapat mengurangi risiko bencana secara signifikan. Untuk itu, bersamaan dengan momen HUT ke-74 RI, DMII mengangkat tema lewat tagar #merdekadaribencana. Karena menurut Wahyu, ternyata, 74 Indonesia merdeka, bangsa ini masih punya setumpuk pekerjaan rumah, salah satunya adalah manajemen bencana.
Selama mindset kita dalam menghadapi bencana masih \'menunggu\' bencana terjadi, dengan berfokus hanya pada fase emergency response, maka sama artinya kita masih belum merdeka dari bencana. Karena secara mentalitas sudah kalah (oleh bencana, red). Akan tetapi, bila kita ubah mindset kita, satu-dua langkah di depan potensi ancaman bencana, dengan berfokus pada upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, maka secara mental kita akan lebih tangguh, dan ketangguhan itu lah yang mendorong kita bisa merdeka dari bencana,†pungkas Wahyu.[top]
"/>
Bila dibandingkan dengan data kejadian bencana di Januari â€\" Juli 2018, maka terjadi peningkatan 215 kejadian bencana (10,40%), dan peningkatan jumlah korban jiwa 227 jiwa (120,7%). Jumlah diatas masih berpotensi bertambah signifikan di rentang 4-5 bulan tersisa di 2019.
Merdeka dari Bencana
Wahyu dan tim DMII-ACT pun terus mengajak semua elemen yang peduli terhadap masa depan Indonesia, untuk memperkuat upaya mitigasi bencana, sehingga dapat mengurangi risiko bencana secara signifikan. Untuk itu, bersamaan dengan momen HUT ke-74 RI, DMII mengangkat tema lewat tagar #merdekadaribencana. Karena menurut Wahyu, ternyata, 74 Indonesia merdeka, bangsa ini masih punya setumpuk pekerjaan rumah, salah satunya adalah manajemen bencana.
Selama mindset kita dalam menghadapi bencana masih \'menunggu\' bencana terjadi, dengan berfokus hanya pada fase emergency response, maka sama artinya kita masih belum merdeka dari bencana. Karena secara mentalitas sudah kalah (oleh bencana, red). Akan tetapi, bila kita ubah mindset kita, satu-dua langkah di depan potensi ancaman bencana, dengan berfokus pada upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, maka secara mental kita akan lebih tangguh, dan ketangguhan itu lah yang mendorong kita bisa merdeka dari bencana,†pungkas Wahyu.[top]
"/>