Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Idham Azis akan pensiun dalam kurun waktu 20 hari lagi. Dalam catatan Indonesia Police Watch (IPW), pensiunnya Idham Azis dipastikan akan mewariskan dua utang besar yang tidak akan mudah untuk diselesaikan Kapolri yang baru.
Dua utang besar itu kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane adalah kasus pembunuhan satu keluarga di Sigi Sulawesi Tengah yang diduga dilakukan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan penembakan yang menewaskan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Cikampek.
"Terkhusus untuk pembunuhan di Sigi, ini merupakan sebuah kegagalan bagi Idham Azis selaku mantan pentinggi Densus 88 yang selama ini sangat agresif memburu kelompok-kelompok yang dicap sebagai teroris," katanya dalam siaran pers, Selasa (5/1).
Sedangkan untuk kasus terbunuhnya 6 laskar FPI, hal ini menurutnya juga akan menjadi warisan persoalan yang tidak mudah untuk dituntaskan sebab masih memicu berbagai hal yang kontroversial.
"Apalagi Komnas HAM masih terus mengumpulkan bukti-bukti adanya dugaan pelanggaran HAM dalam kasus ini," ujarnya.
Dua persoalan ini menurut Neta sangat berpotensi memicu ketidakpercayaan publik kepada institusi Polri. Karenanya ia berpesan agar Kapolri baru nantinya segera melakukan konsolidasi internal dan fokus untuk menuntaskan dua masaalah tersebut.
"Kapolri baru juga perlu melakukan berbagai pendekatan kepada tokoh tokoh masyarakat untuk membantu Polri menuntaskan warisan Idham Azis ini. Sehingga saat kasus ini dituntaskan, masyarakat benar benar percaya pada Polri bahwa kasus itu diselesaikan secara promoter," demikian Neta S Pane.
© Copyright 2024, All Rights Reserved