Sekretaris Tim Kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden 01 Kota Medan, Sastra menilai video itu upaya pengalihan isu dari persoalan hukum ke politik. Meski tidak menyebut nama calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - KH Ma\'ruf Amin, namun video itu menggiring opini seolah - olah penggeledahan itu ada kaitan dengan dukung - mendukung calon presiden.
\"Saya tegaskan tidak ada kaitan calon presiden Joko Widodo dengan penggeledahan di rumah saudara Dodi. Urusan Pak Jokowi mengurus negara, urusan partai pengusung dan relawan memenangkan beliau. Urusan saudara Dodi urusan hukum. Jangan mengalihkan isu. Hukum harus ditegakkan,\" kata Sastra kepada wartawan, Jumat (1/2/2019).
Tim kampanye 01, kata Sastra akan mempertimbangkan melaporkan ke polisi pembuat video dan suara dalam video itu.
\"Karena bisa membuat suasana menjelang Pemilu dan Pilpres tidak kondusif. Tim kampanye Jokowi - KH Ma\'ruf Amin, akan berdiskusi lebih dulu sebelum membuat laporan. Kami harap polisi tegas kepada pembuat video provokatif itu,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Sekretaris Tim Kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden 01 Kota Medan, Sastra menilai video itu upaya pengalihan isu dari persoalan hukum ke politik. Meski tidak menyebut nama calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - KH Ma\'ruf Amin, namun video itu menggiring opini seolah - olah penggeledahan itu ada kaitan dengan dukung - mendukung calon presiden.
\"Saya tegaskan tidak ada kaitan calon presiden Joko Widodo dengan penggeledahan di rumah saudara Dodi. Urusan Pak Jokowi mengurus negara, urusan partai pengusung dan relawan memenangkan beliau. Urusan saudara Dodi urusan hukum. Jangan mengalihkan isu. Hukum harus ditegakkan,\" kata Sastra kepada wartawan, Jumat (1/2/2019).
Tim kampanye 01, kata Sastra akan mempertimbangkan melaporkan ke polisi pembuat video dan suara dalam video itu.
\"Karena bisa membuat suasana menjelang Pemilu dan Pilpres tidak kondusif. Tim kampanye Jokowi - KH Ma\'ruf Amin, akan berdiskusi lebih dulu sebelum membuat laporan. Kami harap polisi tegas kepada pembuat video provokatif itu,\" pungkasnya."/>
Sekretaris Tim Kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden 01 Kota Medan, Sastra menilai video itu upaya pengalihan isu dari persoalan hukum ke politik. Meski tidak menyebut nama calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - KH Ma\'ruf Amin, namun video itu menggiring opini seolah - olah penggeledahan itu ada kaitan dengan dukung - mendukung calon presiden.
\"Saya tegaskan tidak ada kaitan calon presiden Joko Widodo dengan penggeledahan di rumah saudara Dodi. Urusan Pak Jokowi mengurus negara, urusan partai pengusung dan relawan memenangkan beliau. Urusan saudara Dodi urusan hukum. Jangan mengalihkan isu. Hukum harus ditegakkan,\" kata Sastra kepada wartawan, Jumat (1/2/2019).
Tim kampanye 01, kata Sastra akan mempertimbangkan melaporkan ke polisi pembuat video dan suara dalam video itu.
\"Karena bisa membuat suasana menjelang Pemilu dan Pilpres tidak kondusif. Tim kampanye Jokowi - KH Ma\'ruf Amin, akan berdiskusi lebih dulu sebelum membuat laporan. Kami harap polisi tegas kepada pembuat video provokatif itu,\" pungkasnya."/>
Tim Kampanye pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin Kota Medan menanggapi video yang dibuat seseorang mirip suara perempuan saat penggeledahan rumah Musa Idi Shah alias Dodi, Direktur PT. Anugerah Langkat Makmur, Rabu (30/1/2019). Dalam video itu seseorang yang suaranya mirip perempuan menuding penggeledahan tersebut berkaitan dengan permintaan memilih 01 yang tidak mereka penuhi.
"Saya viralkan ini pak pasti. Alasannya apa kemari, alasannya apa nggak jelas ya. Iya kami diwajibkan pilih 01 kami nggak mau inilah makanya kalian datang. Penghianat," demikian terdengar suara dari sosok yang merekam video tersebut.
Sekretaris Tim Kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden 01 Kota Medan, Sastra menilai video itu upaya pengalihan isu dari persoalan hukum ke politik. Meski tidak menyebut nama calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin, namun video itu menggiring opini seolah - olah penggeledahan itu ada kaitan dengan dukung - mendukung calon presiden.
"Saya tegaskan tidak ada kaitan calon presiden Joko Widodo dengan penggeledahan di rumah saudara Dodi. Urusan Pak Jokowi mengurus negara, urusan partai pengusung dan relawan memenangkan beliau. Urusan saudara Dodi urusan hukum. Jangan mengalihkan isu. Hukum harus ditegakkan," kata Sastra kepada wartawan, Jumat (1/2/2019).
Tim kampanye 01, kata Sastra akan mempertimbangkan melaporkan ke polisi pembuat video dan suara dalam video itu.
"Karena bisa membuat suasana menjelang Pemilu dan Pilpres tidak kondusif. Tim kampanye Jokowi - KH Ma'ruf Amin, akan berdiskusi lebih dulu sebelum membuat laporan. Kami harap polisi tegas kepada pembuat video provokatif itu," pungkasnya.
Tim Kampanye pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin Kota Medan menanggapi video yang dibuat seseorang mirip suara perempuan saat penggeledahan rumah Musa Idi Shah alias Dodi, Direktur PT. Anugerah Langkat Makmur, Rabu (30/1/2019). Dalam video itu seseorang yang suaranya mirip perempuan menuding penggeledahan tersebut berkaitan dengan permintaan memilih 01 yang tidak mereka penuhi.
"Saya viralkan ini pak pasti. Alasannya apa kemari, alasannya apa nggak jelas ya. Iya kami diwajibkan pilih 01 kami nggak mau inilah makanya kalian datang. Penghianat," demikian terdengar suara dari sosok yang merekam video tersebut.
Sekretaris Tim Kampanye Calon Presiden dan Wakil Presiden 01 Kota Medan, Sastra menilai video itu upaya pengalihan isu dari persoalan hukum ke politik. Meski tidak menyebut nama calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin, namun video itu menggiring opini seolah - olah penggeledahan itu ada kaitan dengan dukung - mendukung calon presiden.
"Saya tegaskan tidak ada kaitan calon presiden Joko Widodo dengan penggeledahan di rumah saudara Dodi. Urusan Pak Jokowi mengurus negara, urusan partai pengusung dan relawan memenangkan beliau. Urusan saudara Dodi urusan hukum. Jangan mengalihkan isu. Hukum harus ditegakkan," kata Sastra kepada wartawan, Jumat (1/2/2019).
Tim kampanye 01, kata Sastra akan mempertimbangkan melaporkan ke polisi pembuat video dan suara dalam video itu.
"Karena bisa membuat suasana menjelang Pemilu dan Pilpres tidak kondusif. Tim kampanye Jokowi - KH Ma'ruf Amin, akan berdiskusi lebih dulu sebelum membuat laporan. Kami harap polisi tegas kepada pembuat video provokatif itu," pungkasnya.