Pengembang Lokal Ini Mengeluh, Sebut Bank Sumut Lamban Respon KPR

Salah seorang pengembang lokal Ary Pramono mengaku heran dengan lambannya Bank Sumut dalam merespon Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Perumahan Subdisi. Hal ini membuat mereka kesulitan karena tidak kunjung ada akad untuk KPR yang mereka ajukan. Manager Operasional PT TKG Ary Pramono ini mengatakan ironisnya hal yang berbeda justru ditunjukkan oleh bank daerah lain seperti Bank Jawa Barat. "Sejauh ini, BPD sejenis yang malah responnya sangat baik dan cepat untuk tangani KPR Perumahan baik subsidi maupun komersil. Ini menjadi salah satu nilai tambah bagi BPD itu sebenarnya," katanya kepada wartawan di Medan, Senin (9/3/2020). Ary menjelaskan sejak Januari mereka sudah memasukkan data konsumen KPR ke bank berstatus BUMD milik Pemprov Sumut. Namun hingga Maret ini tidak ada kejelasan mengenai akad. "Kami menilai Bank Sumut tidak serius dalam pemniayaan KPR Permumahan," ujarnya. Ia berharap keluhan mereka ini segera mendapat solusi dari pimpinan Bank Sumut. Karena menurut mereka, keluhan-keluhan seperti ini akan membuat perekonomian menjadi terganggu. Padahal, pembiayaan KPR ini merupakan program nasional Presiden Jokowi untuk kepemilikan rumah bagi warga. Termasuk juga mendukung program Gubernur Sumut menjadikan Sumut Bermartabat. "Sebagai pengembang lokal, kita terus diprotes konsumen. Kenapa belum juga akad, padahal data konsumen sudah masuk ke bank sejak awal tahun. Konsumen takut, data mereka malah dipermainkan. Kita jadi sasaran konsumen terus," pungkasnya.[R]

Salah seorang pengembang lokal Ary Pramono mengaku heran dengan lambannya Bank Sumut dalam merespon Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Perumahan Subdisi. Hal ini membuat mereka kesulitan karena tidak kunjung ada akad untuk KPR yang mereka ajukan. Manager Operasional PT TKG Ary Pramono ini mengatakan ironisnya hal yang berbeda justru ditunjukkan oleh bank daerah lain seperti Bank Jawa Barat. "Sejauh ini, BPD sejenis yang malah responnya sangat baik dan cepat untuk tangani KPR Perumahan baik subsidi maupun komersil. Ini menjadi salah satu nilai tambah bagi BPD itu sebenarnya," katanya kepada wartawan di Medan, Senin (9/3/2020). Ary menjelaskan sejak Januari mereka sudah memasukkan data konsumen KPR ke bank berstatus BUMD milik Pemprov Sumut. Namun hingga Maret ini tidak ada kejelasan mengenai akad. "Kami menilai Bank Sumut tidak serius dalam pemniayaan KPR Permumahan," ujarnya. Ia berharap keluhan mereka ini segera mendapat solusi dari pimpinan Bank Sumut. Karena menurut mereka, keluhan-keluhan seperti ini akan membuat perekonomian menjadi terganggu. Padahal, pembiayaan KPR ini merupakan program nasional Presiden Jokowi untuk kepemilikan rumah bagi warga. Termasuk juga mendukung program Gubernur Sumut menjadikan Sumut Bermartabat. "Sebagai pengembang lokal, kita terus diprotes konsumen. Kenapa belum juga akad, padahal data konsumen sudah masuk ke bank sejak awal tahun. Konsumen takut, data mereka malah dipermainkan. Kita jadi sasaran konsumen terus," pungkasnya.