Ditengah penyebaran corona, semua masyarakat di level manapun dengan profesi apapun harus bisa memahami situasinya. Saat ini Indonesia tengah berhadapan dengan masa masa sulit dimana kebijakan yang diambil saat ini tentunya tidak akan menyenangkan semua pihak. Namun yang paling utama adalah kebijakan yang diambil lebih mengedepankan kemaslahatan bersama, dan tidak menekankan ego masing-masing pihak. Demikian disampaikan pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin terkait munculnya kritik dari para pedagang pasar tradisional yang menilai kebijakan pembagian sembako sebagai bantuan langsung kepada masyarakat ditengah pandemi Covid 19. Para pedagang mengaku kebijakan tersebut tidak tepat mengingat berdampak langsung terhadap omset penjualan mereka dan menilai pemerintah lebih tepat membagikan bantuan dalam bentuk uang tunai. "Saya sendiri berpendapat bahwa, langkah apapun yang diambil pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sembako saat ini tetap akan menuai pro dan kontra. Saya berpendapat bahwa bantuan sembako yang dilakukan oleh siapapun, baik itu pemerintah maupun swasta pasti akan dilakukan dengan pendekatan harga yang terbaik tentunya," katanya, Minggu (26/4). Artinya mereka yang memberikan bantuan akan mencari harga terbaik. Dan dalam konteks distribusi barang kebutuhan pokok. Maka pedagang besar atau distributor yang mampu menyediakan kebutuhan pangan dalam jumlah besar dan harga bersaing yang akan mendapatkan berkah. "Kalau berkaca kepada toko tani yang ada di Jl. A.H. Nasution, harga yang dijual itu setara dengan harga di tingkat distributor. Dan dijual dengan cara eceran. Dan memang seperti itu pula salah satu bentuk bantuan yang dilakukan pemerintah saat ini," ujarnya. Sebenarnya kata Gunawan ada beberapa hal lain yang menjadi keluhan utama para pedagang selain pembagian sembako kepada masyarakat. Keluhan tersebut yakni jam operasional (berdagang) yang dibatasi. "Kondisi ini semakin bertambah parah mengingat aktifitas masyarakat yang lebih banyak berdiam di rumah, dan ditambah penurunan daya beli masyarakat," ungkapnya. Kembali Gunawan mengingatkan, kondisi saat ini merupakan kondisi yang sedang sulit. Ia berharap kritik yang disampaikan kepada pemerintah bukan hanya untuk kepentingan sektoral saja.[R]
Ditengah penyebaran corona, semua masyarakat di level manapun dengan profesi apapun harus bisa memahami situasinya. Saat ini Indonesia tengah berhadapan dengan masa masa sulit dimana kebijakan yang diambil saat ini tentunya tidak akan menyenangkan semua pihak. Namun yang paling utama adalah kebijakan yang diambil lebih mengedepankan kemaslahatan bersama, dan tidak menekankan ego masing-masing pihak. Demikian disampaikan pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin terkait munculnya kritik dari para pedagang pasar tradisional yang menilai kebijakan pembagian sembako sebagai bantuan langsung kepada masyarakat ditengah pandemi Covid 19. Para pedagang mengaku kebijakan tersebut tidak tepat mengingat berdampak langsung terhadap omset penjualan mereka dan menilai pemerintah lebih tepat membagikan bantuan dalam bentuk uang tunai. "Saya sendiri berpendapat bahwa, langkah apapun yang diambil pemerintah untuk memenuhi kebutuhan sembako saat ini tetap akan menuai pro dan kontra. Saya berpendapat bahwa bantuan sembako yang dilakukan oleh siapapun, baik itu pemerintah maupun swasta pasti akan dilakukan dengan pendekatan harga yang terbaik tentunya," katanya, Minggu (26/4). Artinya mereka yang memberikan bantuan akan mencari harga terbaik. Dan dalam konteks distribusi barang kebutuhan pokok. Maka pedagang besar atau distributor yang mampu menyediakan kebutuhan pangan dalam jumlah besar dan harga bersaing yang akan mendapatkan berkah. "Kalau berkaca kepada toko tani yang ada di Jl. A.H. Nasution, harga yang dijual itu setara dengan harga di tingkat distributor. Dan dijual dengan cara eceran. Dan memang seperti itu pula salah satu bentuk bantuan yang dilakukan pemerintah saat ini," ujarnya. Sebenarnya kata Gunawan ada beberapa hal lain yang menjadi keluhan utama para pedagang selain pembagian sembako kepada masyarakat. Keluhan tersebut yakni jam operasional (berdagang) yang dibatasi. "Kondisi ini semakin bertambah parah mengingat aktifitas masyarakat yang lebih banyak berdiam di rumah, dan ditambah penurunan daya beli masyarakat," ungkapnya. Kembali Gunawan mengingatkan, kondisi saat ini merupakan kondisi yang sedang sulit. Ia berharap kritik yang disampaikan kepada pemerintah bukan hanya untuk kepentingan sektoral saja.© Copyright 2024, All Rights Reserved