Pemuda asal Kota Pematangsiantar, Parulian Simanungkalit lolos menjadi Grand Finalis pada ajang Male Peagent The Most Man International Indonesia 2021.
Pemuda yang tumbuh besar tanpa dampingan dari orang tuanya ternyata menjadi dorongan baginya untuk dapat terus berprestasi.
“Kekurangan dalam satu sisi hidup tidak harus membuat kita terpuruk dan menyalahkan nasib. Sebaliknya, kita harus bangkit untuk membuat kita melupakan apa yang menjadi kekurangan kita,” ujar pria kelahiran 31 Maret 1990 ini.
Lian, panggilan akrabnya mengakui bukan hal yang mudah untuk mewujudkan prestasi tersebut dengan segala keterbatasan yang dimilikinya. Tetapi, dukungan dari orang yang menyayanginya dengan tulus, yaitu opung (nenek, red) dan adiknya membuat diri Lian mulai menorehkan prestasi. Menjadi anggota Paskibraka Indonesia Kota Pematangsiantar 2007 diakuinya ikut membentuk karakternya untuk tidak mudah menyerah.
“Aku hanya dibesarkan oleh opung, dengan segala keterbatasan biaya dan lainnya. Dan saat aku terpilih menjadi Paskibraka Indonesia Kota Pematangsiantar 2007, aku melihat senyum opung yang diiringi dengan air mata. Aku tahu, aku telah membuat dirinya bangga. Dan inilah langkah awal aku untuk meraih prestasi lainnya. Dan yang menjadi cambuk, adalah saat aku mengikuti The Most Man International Indonesia,” ungkapnya.
Ajang Male Peagent ini membuat dirinya harus belajar berbagai hal, salah satunya adalah bagaimana menjaga diri dan hati dan bersosialisasi dengan berbagai hal dalam hidup ini. Karena tidak bisa dipungkiri, para peserta lainnya dalam ajang ini adalah pria yang berbakat dan memiliki prestasi melebihi dirinya.
Walau sempat merasa minder, tetapi Lian mampu mengalahkan rasa kurang percaya dirinya tersebut dengan tekad yang sudah bulat dalam dirinya. Baginya, ajang ini bukan hanya untuk menaikkan nama saja, tetapi lebih dari itu, yaitu memperkenalkan kota kelahirannya, yaitu Pematangsiantar.
“Aku merasakan kasih sayang yang tulus di sana. Aku menjadi Paskibraka pada 2007 yang lalu juga karena Pematangsiantar. Selain alasan pribadi tersebut, saat ini Pematangsiantar telah berkembang menjadi salah satu tolak ukur pendidikan di Sumatera Utara. Dan aku bangga menjadi orang yang lahir dan besar di sana,” lanjutnya.
Lian juga ingin menjadi pioner bagi pemuda di Pematangsiantar, bahwa banyak bakat dan talenta yang ada di kota terbesar kedua di Sumatera Utara ini.
Dari ajang The Most Man International Indonesia ini pula, kini Lian telah memiliki berbagai prestasi, seperti tampil dalam Man Fashion Style 2021 di Surabaya, Jember Fashion Society 2021 di Jember, dan Surabaya Fashion Week 2021. Bahkan, berkat dari ajang ini, Lian berpastisipasi menjadi designer pada Mucha X Lian di Jember Fashion Society 2021.
“Dan satu lagi, visi misi The Most Man International Indonesia sangat cocok denganku. The Most Man International ini konsen pada wisata yang cocok dengan hobiku travelling, dan mengurangi polusi plastik yang cocok dengan hidup sehat yang mulai saya terapkan,” tutupnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved