Agus menjelaskan alasan menggandeng Grab dan AP II dalam even ini yakni karena keduanya merupakan pihak-pihak yang berkaitan dalam geliat pariwisata. Grab merupakan salah satu aplikator transportasi online yang dinilai dapat mempengaruhi mobilitas wisatawan dan AP II menjadi pintu gerbang masuknya wisatawan ke Kota Medan.
\"Kita harus berpikir jauh untuk menggeraknan ekonomi secara keseluruhan,\" jelasnya.
Lebih dari 500 merchant yang sudah bergabung dalam Medan Great Sale di tahun kedua ini. Semuanya didorong untuk melek teknologi digital. Rencananya, event ini akan dilaksanakan 2 kali sepanjang tahun 2019. Tepatnya pada 18 sampai 31 Maret 2019 dan 1 sampai 14 Juli 2019. Medan Great Sale akan lebih mengedepankan sektor pariwisata dan digitalisasi ekonomi kreatif.
Eksekutif Director Grab Indonesia, Ongki Kurniawan juga menyambut baik program tersebut. Grab berkomitmen mendukung pariwisata khususnya di Sumatera Utara.
\"Kami secara berkesinambungan membantu progtam Kemenpar dan Pemda untuk membantu turis masuk ke Indonesia,\" ujarnya.
Sementara itu, GM Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu, Bayuh Iswantoro mengatakan sebagai pengelola bandar udara, tentunya Angkasa Pura II sangat mendukung kerjasama yang terjalin antara Grab dan Dinas Pariwisata Kota Medan tersebut.
\"Medan merupakan kota yang memiliki budaya kental sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk dapat mendukung sektor pariwisata Kota Medan dengan meningkatkan kualitas layanan kepada seluruh pengguna jasa bandar udara. Kami percaya bahwa penyelenggaraan Medan Great Sale 2019 dapat membantu kami mempertahankan bahkan meningkatkan jumlah pengguna jasa Bandar Udara Internasional Kualanamu,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Agus menjelaskan alasan menggandeng Grab dan AP II dalam even ini yakni karena keduanya merupakan pihak-pihak yang berkaitan dalam geliat pariwisata. Grab merupakan salah satu aplikator transportasi online yang dinilai dapat mempengaruhi mobilitas wisatawan dan AP II menjadi pintu gerbang masuknya wisatawan ke Kota Medan.
\"Kita harus berpikir jauh untuk menggeraknan ekonomi secara keseluruhan,\" jelasnya.
Lebih dari 500 merchant yang sudah bergabung dalam Medan Great Sale di tahun kedua ini. Semuanya didorong untuk melek teknologi digital. Rencananya, event ini akan dilaksanakan 2 kali sepanjang tahun 2019. Tepatnya pada 18 sampai 31 Maret 2019 dan 1 sampai 14 Juli 2019. Medan Great Sale akan lebih mengedepankan sektor pariwisata dan digitalisasi ekonomi kreatif.
Eksekutif Director Grab Indonesia, Ongki Kurniawan juga menyambut baik program tersebut. Grab berkomitmen mendukung pariwisata khususnya di Sumatera Utara.
\"Kami secara berkesinambungan membantu progtam Kemenpar dan Pemda untuk membantu turis masuk ke Indonesia,\" ujarnya.
Sementara itu, GM Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu, Bayuh Iswantoro mengatakan sebagai pengelola bandar udara, tentunya Angkasa Pura II sangat mendukung kerjasama yang terjalin antara Grab dan Dinas Pariwisata Kota Medan tersebut.
\"Medan merupakan kota yang memiliki budaya kental sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk dapat mendukung sektor pariwisata Kota Medan dengan meningkatkan kualitas layanan kepada seluruh pengguna jasa bandar udara. Kami percaya bahwa penyelenggaraan Medan Great Sale 2019 dapat membantu kami mempertahankan bahkan meningkatkan jumlah pengguna jasa Bandar Udara Internasional Kualanamu,\" pungkasnya."/>
Agus menjelaskan alasan menggandeng Grab dan AP II dalam even ini yakni karena keduanya merupakan pihak-pihak yang berkaitan dalam geliat pariwisata. Grab merupakan salah satu aplikator transportasi online yang dinilai dapat mempengaruhi mobilitas wisatawan dan AP II menjadi pintu gerbang masuknya wisatawan ke Kota Medan.
\"Kita harus berpikir jauh untuk menggeraknan ekonomi secara keseluruhan,\" jelasnya.
Lebih dari 500 merchant yang sudah bergabung dalam Medan Great Sale di tahun kedua ini. Semuanya didorong untuk melek teknologi digital. Rencananya, event ini akan dilaksanakan 2 kali sepanjang tahun 2019. Tepatnya pada 18 sampai 31 Maret 2019 dan 1 sampai 14 Juli 2019. Medan Great Sale akan lebih mengedepankan sektor pariwisata dan digitalisasi ekonomi kreatif.
Eksekutif Director Grab Indonesia, Ongki Kurniawan juga menyambut baik program tersebut. Grab berkomitmen mendukung pariwisata khususnya di Sumatera Utara.
\"Kami secara berkesinambungan membantu progtam Kemenpar dan Pemda untuk membantu turis masuk ke Indonesia,\" ujarnya.
Sementara itu, GM Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu, Bayuh Iswantoro mengatakan sebagai pengelola bandar udara, tentunya Angkasa Pura II sangat mendukung kerjasama yang terjalin antara Grab dan Dinas Pariwisata Kota Medan tersebut.
\"Medan merupakan kota yang memiliki budaya kental sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk dapat mendukung sektor pariwisata Kota Medan dengan meningkatkan kualitas layanan kepada seluruh pengguna jasa bandar udara. Kami percaya bahwa penyelenggaraan Medan Great Sale 2019 dapat membantu kami mempertahankan bahkan meningkatkan jumlah pengguna jasa Bandar Udara Internasional Kualanamu,\" pungkasnya."/>
Pemerintah Kota Medan menggandeng Grab dan Angkasa Pura II dalam untuk menggelar even Medan Great Sale. Even ini menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Meda, Agus Suriyono menjadi salah satu kegiatan yang mereka lakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata baik domestik maupun manca negara.
"Awalnya ini kebutuhan para pelaku asosiasi industri pariwisata. Terus kita kembangkan industri ekonomi kreatif. Kita canangkan dari tahun lalu," ujarnya.
Agus menjelaskan alasan menggandeng Grab dan AP II dalam even ini yakni karena keduanya merupakan pihak-pihak yang berkaitan dalam geliat pariwisata. Grab merupakan salah satu aplikator transportasi online yang dinilai dapat mempengaruhi mobilitas wisatawan dan AP II menjadi pintu gerbang masuknya wisatawan ke Kota Medan.
"Kita harus berpikir jauh untuk menggeraknan ekonomi secara keseluruhan," jelasnya.
Lebih dari 500 merchant yang sudah bergabung dalam Medan Great Sale di tahun kedua ini. Semuanya didorong untuk melek teknologi digital. Rencananya, event ini akan dilaksanakan 2 kali sepanjang tahun 2019. Tepatnya pada 18 sampai 31 Maret 2019 dan 1 sampai 14 Juli 2019. Medan Great Sale akan lebih mengedepankan sektor pariwisata dan digitalisasi ekonomi kreatif.
Eksekutif Director Grab Indonesia, Ongki Kurniawan juga menyambut baik program tersebut. Grab berkomitmen mendukung pariwisata khususnya di Sumatera Utara.
"Kami secara berkesinambungan membantu progtam Kemenpar dan Pemda untuk membantu turis masuk ke Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, GM Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu, Bayuh Iswantoro mengatakan sebagai pengelola bandar udara, tentunya Angkasa Pura II sangat mendukung kerjasama yang terjalin antara Grab dan Dinas Pariwisata Kota Medan tersebut.
"Medan merupakan kota yang memiliki budaya kental sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk dapat mendukung sektor pariwisata Kota Medan dengan meningkatkan kualitas layanan kepada seluruh pengguna jasa bandar udara. Kami percaya bahwa penyelenggaraan Medan Great Sale 2019 dapat membantu kami mempertahankan bahkan meningkatkan jumlah pengguna jasa Bandar Udara Internasional Kualanamu," pungkasnya.
Pemerintah Kota Medan menggandeng Grab dan Angkasa Pura II dalam untuk menggelar even Medan Great Sale. Even ini menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Meda, Agus Suriyono menjadi salah satu kegiatan yang mereka lakukan untuk meningkatkan kunjungan wisata baik domestik maupun manca negara.
"Awalnya ini kebutuhan para pelaku asosiasi industri pariwisata. Terus kita kembangkan industri ekonomi kreatif. Kita canangkan dari tahun lalu," ujarnya.
Agus menjelaskan alasan menggandeng Grab dan AP II dalam even ini yakni karena keduanya merupakan pihak-pihak yang berkaitan dalam geliat pariwisata. Grab merupakan salah satu aplikator transportasi online yang dinilai dapat mempengaruhi mobilitas wisatawan dan AP II menjadi pintu gerbang masuknya wisatawan ke Kota Medan.
"Kita harus berpikir jauh untuk menggeraknan ekonomi secara keseluruhan," jelasnya.
Lebih dari 500 merchant yang sudah bergabung dalam Medan Great Sale di tahun kedua ini. Semuanya didorong untuk melek teknologi digital. Rencananya, event ini akan dilaksanakan 2 kali sepanjang tahun 2019. Tepatnya pada 18 sampai 31 Maret 2019 dan 1 sampai 14 Juli 2019. Medan Great Sale akan lebih mengedepankan sektor pariwisata dan digitalisasi ekonomi kreatif.
Eksekutif Director Grab Indonesia, Ongki Kurniawan juga menyambut baik program tersebut. Grab berkomitmen mendukung pariwisata khususnya di Sumatera Utara.
"Kami secara berkesinambungan membantu progtam Kemenpar dan Pemda untuk membantu turis masuk ke Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, GM Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Kualanamu, Bayuh Iswantoro mengatakan sebagai pengelola bandar udara, tentunya Angkasa Pura II sangat mendukung kerjasama yang terjalin antara Grab dan Dinas Pariwisata Kota Medan tersebut.
"Medan merupakan kota yang memiliki budaya kental sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk dapat mendukung sektor pariwisata Kota Medan dengan meningkatkan kualitas layanan kepada seluruh pengguna jasa bandar udara. Kami percaya bahwa penyelenggaraan Medan Great Sale 2019 dapat membantu kami mempertahankan bahkan meningkatkan jumlah pengguna jasa Bandar Udara Internasional Kualanamu," pungkasnya.