Pelaku pelemparan bus penumpang Sartika yang menewaskan seorang penumpang di Kabupaten Batubara akhirnya ditangkap polisi dari unit Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut.
Dua pelaku tersebut yakni Erikson Sianipar dan Bonar Sinaga.
Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Tatan Dirsan Atmaja melalui Kabid Humas, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan Erikson Sianipar ditangkap di Kabupaten Batubara, sedangkan Poltak Sinaga diringkus di Pematangsiantar.
“Tersangka Erikson Sianipar ditangkap di Batubara sedangkan Bonar Sinaga diringkus di Kota Siantar,” katanya, Senin (10/5/2022).
Ia menjelaskan, pelaku pelemparan batu adalah Bonar Sinaga. Hal ini dilakukan atas suruhan dari Erikson Sianipar. Motifnya sendiri karena sakit hati dimana pemilik mobil tidak kunjung membayar uang perbaikan bus tersebut tahun 2020 lalu sebesar Rp 5,7 juta.
“Otak pelaku (Erikson) memberikan uang kepada Bonar untuk melempar kaca bus lantaran sakit hati. Untuk pelaku Bonar Sinaga terpaksa kita beri tindakan tegas terukur dengan menembak betis kanannya karena melawan petugas,” tegas Tatan yang menerapkan Pasal 355 ayat (2) Subs pasal 353 ayat (3) Sub pasal 351 ayat (3) dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara, untuk kedua tersangka.
Diketahui sebelumnya, Ahmad Alwi (20) meninggal dunia diduga akibat terkena lemparan batu dua orang tidak dikenal (OTK). Batu itu mengenai Alwi yang berada di Bus Sartika yang dia tumpangi saat hendak mudik ke Aceh.
Peristiwa pelemparan itu terjadi pada Jumat (29/4/2022) lalu. Korban kemudian meninggal pada Kamis (5/5/2022) setelah 6 hari mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Adik korban, Khairunnisa, mengatakan korban saat peristiwa itu duduk di kursi bagian depan. Batu yang dilemparkan OTK ke bagian depan kaca mengenai abangnya.
“Mamak sama abang ini mau ke Aceh naik bus duduk di bangku depan. Tiba-tiba dari arah depan ada yang melempar batu terkena abang saya,” kata Khairunnisa.
Kejadian tersebut, kata dia, terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) persisnya di wilayah Indrapura, Kabupaten Batubara. Lemparan batu itu menembus kaca depan bus hingga mengenai langsung kepala korban.
Khairunnisa saat kejadian ikut juga berada di dalam bus. Namun dia duduk di bangku belakang penumpang setelah sopir.
Setelah pelemparan itu kata dia, abangnya mengalami luka serius di bagian kepala hingga tak sadarkan diri. Korban sempat dibawa ke puskesmas terdekat dan akhirnya harus dirujuk ke Rumah Sakit Bina Kasih Medan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved